Republika Online

sumber :-

Republika Online


Komite Pemilihan Ralat Syarat Dukungan Calon Ketua Umum

Posted: 02 Apr 2011 01:16 AM PDT

REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA -- Komite pemilihan untuk Ketua Umum Persatuan Sepakbola Seluruh Indonesia dinilai telah melakukan blunder ketika sempat memutuskan duapuluh suara untuk satu kandidat sebagai mekanisme pemilihan Ketua PSSI dalam Kongres Surabaya akhir April.

Meski sudah diralat menjadi satu suara untuk satu calon, pengamat menilai kentalnya nuansa kepentingan yang dilakukan Komite Pemilihan.

Pengamat sepakbola, Yusuf Kurniawan, meminta agar panitia kongres tidak sampai mengkristal menjadi dua kelompok. Pasalnya, tutur Yusuf, banyak kepentingan yang harus diakomodir oleh Komite Pemilihan. Oleh karena itu, tuturnya, biarkan lah kongres yang memutuskan siapa yang akan menjadi Ketua Umum.

"Putusan tadi malam setiap duapuluh suara satu kandidat itu blunder. Sama sekali bertentangan dengan statuta FIFA bahwa one man one vote. Seakan-akan hanya mengarahkan kepada satu calon,"ujar Yusuf usai berbicara dalam diskusi di Warung Daun, Cikini, Jakarta, Sabtu (2/4).

Yusuf meminta baik pengurus PSSI lama mau pun pemerintah mau menunggu putusan FIFA yang akan dinyatakan dalam waktu dekat. Putusan FIFA tersebut, tuturnya, akan menjadi pedoman bagi semua stakeholder sepakbola Indonesia untuk menentukan sikap bagi masa depan PSSI ke depan.

Secara pribadi, Yusuf pun mengharapkan agar FIFA memutuskan untuk diadakannya Kongres ulang. Dalam kongres tersebut, ungkapnya, dapat terjadi mekanisme pemilihan yang lebih fair dengan memasukkan delegasi FIFA sebagai pemantau. "Mudah-mudahan saja diulang. Kongres Pekan Baru merugikan,"jelasnya.

Soal pembekuan  PSSI, Yusuf pun meminta pemerintah untuk melakukan lobi agar  FIFA tidak mengenakan sanksi kepada PSSI seperti yang terjadi kepada Bosnia Herzegovina kemarin. Pasalnya, tutur Yusuf, FIFA melarang keras intervensi dari pemerintah untuk organisasi sepakbola. "Pemerintah harus menjelaskan apa yang sudah terjadi,"ungkapnya

Full Feed Generated by Get Full RSS, sponsored by USA Best Price.

Gallas Tagih Bonus Piala Dunia yang Belum Dibayarkan

Posted: 02 Apr 2011 12:53 AM PDT

REPUBLIKA.CO.ID,Pemain belakang internasional Prancis William Gallas mengancam akan mengambil tindakan hukum terhadap Federasi Sepak Bola Prancis (FFF) kecuali mereka membayarkan bonus Piala Dunia-nya, kata pegacaranya kepada AFP, Jumat.

Bonus tersebut terkait dengan hak gambar selama pertandingan kualifikasi serta putaran final Piala Dunia di Afrika Selatan yang oleh sebagian besar anggota tim Prancis sudah dilepaskan, tetapi pemain Tottenham, Gallas, memilih ingin menyumbangkannya ke badan amal pilihannya.

"Sekali lagi kami menghubungi Federasi," kata pengacaranya Jim Michel-Gabriel. "Tuan Gallas berencana membawa kasus ini ke pengadilan. Kami tidak menetapkan batas waktu tetapi kasus ini sudah berlarut-larut terlalu lama."

FFF mengumumkan pada Februari bahwa perdebatan mengenai tim Piala Dunia Prancis yang kehilangan bonusnya sudah "dituntut secara definitif". FFF telah mengatakan bahwa uangnya, yang diyakini total senilai sekitar tiga juta euro, akan didistribusikan dalam pertandingan amatir.

Tetapi dua kasus yang masih belum terpecahkan terkait Gallas dan striker Chelsea Nicolas Anelka, yang mengatakan ingin menyumbangkan bonusnya ke asosiasi sepak bola amatir yang dipilihnya.

Pemain Prancis setuju untuk memberikan bonus mereka setelah Piala Dunia tahun lalu, ketika mereka tersingkir pada babak grup menyusul aksi mogok para pemain. Tim menolak berlatih karena protes kepada keputusan FFF yang memulangkan Anelka setelah ia terlibat perselisihan dengan pelatih Raymond Domenech.

Anelka kemudian dikenai skorsing 18 bulan pertandingan internasional akibat keterlibatannya dalam masalah tersebut, dengan Patrice Evra dan Franck Ribery diskors lima dan tiga pertandingan berturut-turut. Jeremy Toulalan juga dilarang main satu pertandingan.

Full Feed Generated by Get Full RSS, sponsored by USA Best Price.

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

0 ulasan:

Catat Ulasan