KOMPAS.com - Olahraga |
Furusawa Pensiun karena Rossi Pergi Posted: 12 Apr 2011 02:59 PM PDT KOMPAS.com - Bos Yamaha, Masao Furusawa, membeberkan alasan mengapa dia mengambil keputusan untuk pensiun. Orang yang memiliki pengaruh sangat besar dalam kesuksesan Yamaha di arena MotoGP tersebut mengatakan, kepergian Valentino Rossi untuk bergabung dengan Ducati pada musim 2011 menjadi faktor utama dirinya memutuskan untuk berhenti. Saya sebenarnya ingin minta Valentino pensiun bersama kami dan jadi duta Yamaha di masa depan. Tapi dia berubah pikiran. MotoGP sangat menyenangkan baginya tetapi saya sudah memutuskan untuk berhenti -- Masao Furusawa Tak bisa dipungkiri, Furusawa adalah "otak" dari keberhasilan Yamaha untuk merajai MotoGP dalam tujuh musim terakhir. Dia memulai era kesuksesan Yamaha ketika menggaet Rossi dari tim Honda pada akhir 2003, dan sejak itu Yamaha menjelma menjadi tim yang paling disegani. Buktinya, mereka sukses membawa Rossi meraih empat gelar juara dunia, dan musim lalu giliran Jorge Lorenzo yang meneruskan kejayaan "The Doctor". Bahkan, Lorenzo tampil sangat dominan dan mencatat sejarah dengan membuat poin tertinggi sepanjang sejarah MotoGP. Namun bulan lalu Furusawa mengumumkan bahwa dia pensiun. Berita itu tak terlalu mengejutkan lagi, karena sudah sempat bereda isu tersebut. Ini pula (kabar Furusawa pensiun) yang memicu Rossi untuk angkat kaki dari tim asal Jepang tersebut, dan hengkang ke Ducati. Akan tetapi, kepada MCN Furusawa membeberkan alasan dia memilih untuk pensiun. Pria kelahiran Kyushu, Jepang, 17 Februari 1951 itu mengatakan bahwa kepergian Rossi menjadi faktor utama dirinya memutuskan untuk berhenti, meskipun manajemen senior Yamaha sudah berusaha meyakinkannya untuk bertahan. "Saya sebenarnya sangat ingin meminta Valentino untuk pensiun bersama kami dan menjadi duta Yamaha untuk masa depan. Tetapi dia berubah pikiran. MotoGP sangat menyenangkan baginya tetapi saya sudah memutuskan untuk berhenti. "Jika Valentino memutuskan untuk tetap tinggal dengan Yamaha, saya mungkin akan tetap selama dua tahun lagi. Tetapi begitu dia memutuskan untuk pergi ke Ducati, saya juga langsung memutuskan untuk berhenti. "Saya mendapat beberapa permintaan dari Presiden Yamaha untuk terus bertahan, tetapi saya membutuhkan waktu untuk menikmati hidupku. Saya masih akan memiliki posisi di Yamaha untuk satu tahun lagi sebagai penasihat." Full Feed Generated by Get Full RSS, sponsored by USA Best Price. |
Semua Ingin ke Taufik Hidayat Camp! Posted: 12 Apr 2011 02:27 PM PDT PONTIANAK, KOMPAS.com — MILO School Competition yang digelar di GOR Pangsuma, Pontianak, Kalimantan Barat, menjadi arena memacu prestasi para atlet. Tidak hanya atlet yang berasal dari Kota Pontianak, tetapi juga atlet dan calon atlet dari kabupaten yang jauh dari Kota Pontianak, seperti Kabupaten Sintang. Seperti yang dirasakan Dwiki Rafian Restu (10), siswa kelas 5 SD MIN Sintang. Bagi Dwiki, perjalanan jauh dekat bukan soal. Terpenting adalah dia ingin tampil bertanding dan menguji kemampuannya selama berlatih. "Aku sama teman-teman lainnya dari Kabupaten Sintang ingin mencoba menguji kemampuan. Selama ini latihan 4 kali seminggu dan targetnya ingin menang. Terpenting, berani bertanding dulu," aku Dwiki di sela babak penyisihan hari kedua, Selasa (12/4/2011). Dwiki mengaku memang banyak pemain unggulan dari Pontianak untuk tingkat SD. Namun, bukan berarti dirinya takut bertanding melawan mereka. "Kalau bisa menang, hadiahnya berlatih di Taufik Hidayat Camp. Pasti seru bisa ke Jakarta," tukasnya. Apa yang diungkapkan Dwiki dibenarkan Sabran Pembina SD MIN Sintang. Menurut Sabran, dari Kabupaten Sintang ini total ada 16 anak didik yang ikut di MILO School Competition. Anak-anak tersebut dari SD tercatat 6 orang dan SMP sebanyak 10 orang. Dari 16 anak tersebut, papar Sabran, yang diunggulkan untuk SD 2 orang dan SMP 2 orang. "Untuk tingkat SMP di perorangan adalah Selly Yunita Pratiwi, siswi kelas I SMPN 1 Sintang. Dwiki juga diunggulkan," tukasnya. Sabran mengatakan, Selly diunggulkan berdasarkan prestasi yang diraihnya. Tahun ini dia meraih juara I di Kabupaten Sintang untuk seleksi olahraga bulu tangkis. Saat duduk di bangku SD, Selly meraih juara 3 perorangan di tingkat kabupaten dan 2009 masuk Pekan Olahraga Provinsi (Porprov) Kalimantan Barat. Sedangkan Dwiki belum pernah mengikuti pertandingan di tingkat provinsi. "Meski demikian, Dwiki diunggulkan karena pernah juara 2 O2SN di Pontianak dan juara 1 O2SN di Kabupaten Sintang," kata Sabran. Sementara itu, Jamaluddin Ketua Bidang Pelatihan dan Perwasitan Pengprov PBSI Kalimantan Barat melihat di MILO School Competition ini ada beberapa pemain unggulan dari Kabupaten Sintang. Peluang mereka dipastikan sama dengan pemain unggulan dari Kota Pontianak sendiri. "Namun yang PBSI lihat di sini bukanlah siapa yang bakal menang atau tidak. Tapi lebih pada manfaat yang nantinya diperoleh seluruh siswa-siswi, baik di tingkat SD maupun SMP, bisa berprestasi lebih bagus dengan memanfaatkan kejuaraan seperti MILO School Competition. Mereka pantang menyerah, terbukti dari lokasi yang jauh sekalipun," pungkasnya. Hasil pertandingan sementara pada babak penyisihan hari kedua kemarin, beberapa SD yang lolos ke babak selanjutnya di kategori SD beregu putra adalah SD Karya Yosep mengalahkan SD LKIA dengan skor 2-0, SDN 41 Pontianak mengalahkan SD Al Mumtaz dengan skor 2-0, SDN 01 Punggur mengalahkan SD Al-Ikhwan lewat skor 2-0, SD 13 Lengkong Ambawang mengalahkan SD MIN Babel dengan skor 2-0, SD 22 Pontianak mengalahkan SD Khairiyah dengan skor 2-0 dan SD MIN Sintang mengalahkan SD 6 Mempawah dengan skor 2-1 serta SD 03 Sintang mengalahkan SD 20 Sei Pinjuh dengan skor 2-0. (/*) Full Feed Generated by Get Full RSS, sponsored by USA Best Price. |
You are subscribed to email updates from KOMPAS.com - Olahraga To stop receiving these emails, you may unsubscribe now. | Email delivery powered by Google |
Google Inc., 20 West Kinzie, Chicago IL USA 60610 |
0 ulasan:
Catat Ulasan