LIGUIRE - Robert Kubica mengalami kemajuan yang signifikan dalam proses penyembuhannya. Pembalap Renault ini pun dikabarkan bakal kembali beraksi di balik kemudi.

Kubica akhirnya bisa meninggalkan Rumah Sakit Santa Corona, setelah dirawat sejak Februari silam karena kecelakaan tragis saat mengikuti ajang reli. Kini, pembalap Polandia ini akan menjalani masa rehabilitasi dan kemungkinan besar baru bisa kembali balapan pada musim panas nanti (Agustus).

"Kami mengerti, dia butuh sekira enam bulan setelah kecelakaan (untuk pulih). Kami masih menunggu proses penyembuhan secara natural, meski kami tahu Robert sangat percaya diri bisa melalui masa recovery dengan lancar," jawab Dr Riccardo Ceccarelli saat ditanya perihal peluang Kubica kembali balapan.

Ditambahkan Dr Ceccarelli, selama masa recovery Kubica akan didampingi tim medis, demi mempercepat proses pemulihannya. "Latihan gym akan membantunya untuk kembali mendapatkan feel seorang pembalap lagi," sambungnya dikutip Autosport, Sabtu (23/4/2011).

"Kami akan terus bekerja sama dengan orang-orang yang telah mendampinginya selama beberapa bulan terakhir. Pertama, tentunya dengan Dr Igor (Rosello) yang melakukan operasi pada tangan kanannya. Kami juga akan berkoordinasi dengan dokter spesialisnya," tambahnya.

Untuk bisa pulih total, Dr Cecarelli menegaskan Kubica masih butuh waktu paling cepat dua bulan ke depan. Rentang waktu tersebut dimaksudkan untuk mengembalikan fungsi kerja otot-otot Kubica yang sempat rusak akibat kecelakaan tersebut.
(acf)

MARANELLO - Kompetisi Formula One musim ini telah menjalani tiga seri balapan. Namun, sejumlah tim menyatakan belum menemukan strategi yang ideal untuk bisa bertarung memperebutkan gelar juara.

Ferrari menjadi salah satu tim yang menyatakan belum menemukan pola strategi yang cocok untuk bisa menyaingi dua rival utamanya, Red Bull Racing dan McLaren. Adalah Felipe Massa yang mengamini bahwa timnya masih berupaya keras untuk mencari solusi soal strategi.

Ya, dari tiga seri yang telah dilakoni, Ferrari memang belum mampu menunjukkan kemampuan terbaiknya. Terakhir pada GP China, Ferrari kembali gagal memberikan kemenangan kepada dua pembalapnya, Fernando Alonso dan Massa yang harus kembali gagal naik podium.

Padahal, pada balapan di Sirkuit International Shanghai, skuad Kuda Jingkrak sudah melakukan perubahan strategi, yakni dengan mengambil dua pitstop, lebih sedikit dari Lewis Hamilton (3 pit) yang keluar sebagai juara. Menurut Massa, strategi dua pitstop yang diterapkan timnya tidak berjalan lancar, karena timnya juga belum menemukan strategi yang tepat dalam pemililihan ban.

"Mudah mengatakan, kami seharusnya menerapkan tiga kali pitstop bukan dua kali. Tapi nyatanya, saya juga tidak yakin strategi tersebut tepat buat kami," ujarnya sebagaimana dikutip situs resmi Ferrari, Sabtu (23/4/2011).

"Masalah utama saya adalah, performa mobil yang lebih buruk dari tim lain yang nampaknya sudah berpengalaman dengan ban keras Pirelli. Ini berarti, jika ban cocok, maka mobil bisa mendapatkan kecepatan yang lebih baik, seperti yang kita lihat di sesi kualifikasi. Saat ini, kami jelas punya masalah. Untuk masalah mobil, saya rasa kami cudah cukup kompetitif," sambungnya.

"Sejauh ini, kami masih terus mempelajari berbagai kekurangan kami dan menganalisanya dengan cermat, agar kami bisa tahu apakah kami harus mengadopsi strategi berbeda. Mungkin, memodifikasi strategi kami di kualifikasi dan menggunakan ban yang lebih segar saat balapan," tambahnya.

"Namun, rasanya terlalu cepat untuk menjustifikasi apa yang terbaik bagi kami dan cocok untuk beradaptasi dengan aturan baru, karena ini baru seri ketiga, tandasnya menyiratkan timnya masih butuh waktu untuk menganalisa berbagai aspek.
(acf)