Republika Online |
PSSI Hanya Butuh Satu Tahun untuk Angkat Prestasi Timnas Posted: 11 Mar 2012 12:19 AM PST REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA — PSSI di bawah komando Djohar Arifin masih percaya diri, meski belakangan kerap diserang terkait kebijakannya yang memasukan pemain timnas hanya dari kompetisi Indonesia Premier League (IPL) dan tidak dari Indonesia super League (ISL). Sebagai buktinya, PSSI menargetkan waktu hanya satu tahun guna menggapai prestasi bagi Timnas Garuda Merah Putih. Pascakekalahan telak dari Bahrain 0-10, dinilai PSSI sebagai sebuah kegagalan yang sekaligus dapat mematangkan jam terbang para pemain muda di pentas internasional. Karena itu, "Kami akan jadikan hasil kemarin sebagai pelecut untuk terus meningkatkan prestasi. Kalau mau bicara prestasi saya kira paling relevan mengukurnya minimal setahun kedepan," Ketua Komite Timnas Bob Hippy Dijelaskan Bob, sejauh ini PSSI baru fokus dalam merancang program pembentukan tim. Baru beberapa bulan lalu, ujar Bob, PSSI membentuk segala jenjang umur timnas, mulai U-12 hingga tim senior. Program itu, lanjut dia, mustahil akan langsung dibebani hasil di bulan-bulan pertama. Karena itu pembinaan jangka panjanglah yang dinilainya mampu memecah paceklik prestasi skuat Garuda. "Kita akan terus melakukan program pembinaan pemain muda karena itu adalah hal yang jauh lebih penting dibanding terus berpolemik," tambahnya. Dia mengaku bahwa di level senior PSSI akan terus melakukan pemanggilan pemain baru. Pemain yang dinilai potensial dan mampu tampil konsisiten di kompetisi akan dpanggil memperkuat Merah Putih. Dia pun membuka kemungkinan dipanggilnya kembali pemain asal Liga Super Indonesia. Sedangkan di level junior, pemantuan bakat akan terus dilakukan ke sejumlah pelosok nusantara. Dia mengaku bahwa tim yang tampil di Brunei adalah hasil pengamatan singkat dan belum menyentuh semua wilayah. "Jadi aka nada beberapa pemain baru nantinya yang merupakan pilihan pelatih. Tim ini akan terus dipertahankan untuk tampil di kualifikasi Piala Asia U-22," jelas Bob. Namun dia pun mengindikasikan dipertahankanya beberapa nama eks jebolan tim U-21 Brunei. Seluruh kebijakan itu, lanjut Bob, akan terpulang pada keputusan Widodo Cahyono Putra sebagai pelatih utama tim. Timnas juga akan ditempa dengan banyaknya uji coba internasional. Dia mencontohkan agenda tim senior yang akan ikut turnamen uji cona di Palestina pada Mei mendatang. Sedangkan tim junior akan rutin menggelar laga uji coba melawan sejumlah negara ASEAN. Bob mempersilakan segala kritik yang dilayangkan masyarakat pada timnas. Menurutnya, kritik akan menjadi hal positif demi terus memacu pengurus untuk meningkatkan kinerjanya. Namun dia menolak keras jika hasil timnas terus dipolitisasi dan dimanfaatkan sejumlah pihak untuk menggulirkan KLB. Menurutnya, solusi pemikiran untuk mengangkat prestasi sepak bola Indonesia akan jauh lebih penting dibandingkan sibuk memikirkan posisi. Dia pun menjamin, dengan pendekatan baru sepak bola nasional yang menitik beratkan pada pembinaan jangka panjang, timnas Indonesia memiliki potensi untuk bangkit. Namun selama program timnas dikaitkan dengan target jangka pendek, Bob yakin tidak akan banyak perubahan hasil timnas dibanding masa lalu. "Kita tidak bisa terus menerus berpikir prestasi akan datang insatan. Kita harus merubah banyak hal di sepak bola Indonesia. Hasil yang sekarang ini masih bagian dari transisi antara sistem lama menuju yang baru," tuturnya. "Kami menargetkan paling tidak setahun lagi tim U-23 kita mampu berbicara di Asia Tenggara. Sedangkan tim senior paling tidak empat tahun lagi mampu biacara. Semua mengacu pada pembinaan usai muda," katanya menandaskan. |
'Nasib' 48 Pemain Seleksi Timnas U-12 Ditentukan 26 Maret Posted: 11 Mar 2012 12:00 AM PST REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA - Empat puluh delapan pemain junior akan menjalani seleksi tahap akhir pembentukan Timnas U-12 di Jakarta pada 26 Maret mendatang. "Ke-48 pemain ini akan mengikuti seleksi tahap akhir yang akan dilaksanakan pada 26 Maret mendatang," kata Manajer Timnas U-12, HM Zuchli Imran Putra kepada wartawan di Jakarta, Ahad (11/3). Selain masih akan menjalani uji teknik , menurut dia, para pemain tersebut harus mampu melewati tes kesehatan, psikotes serta melengkapi data-data kependudukannya," Sebelumnya, PSSI telah melakukan seleksi tahap awal tim nasional U-12 yang digelar sejak 4 hingga 6 Maret lalu di Lapangan C Kompleks Gelora Bung Karno Jakarta. Dari perhelatan yang berlangsung selama tiga hari dan berlangsung secara terbuka itu, Tim Penyeleksi yang Manajer Timnas mengaku puas atas proses seleksi tahap awal ini. Dikarenakan pihaknya bisa menggelar 'hajat' ini dengan menjunjung tinggi nilai-nilai fair play. "Saya puas dengan pelaksanaan seleksi tahap awal ini. Karena kita bisa mengakomodir para pemain yang berasal dari berbagai daerah di tanah air untuk berkompetisi menjadi skuad timnas U-12. Saya juga senang karena tidak ada satupun peserta yang melakukan protes atas keputusan yang kami buat," katanya. Ia mengatakan, tidaklah mudah bagi Tim Penyeleksi yang diketuai pelatih timnas U-12 Indra Syafrie, untuk memutuskan pemain yang dipilih dikarenakan mayoritas peserta memiliki kualitas yang sangat bagus. "Terus terang semula kami merencanakan hanya akan menjaring sebanyak 42 pemain di seleksi tahap awal ini dengan rincian 36 pemain dan 6 kiper. Akan tetapi, Tim Penyeleksi sepakat untuk menambah jumlah itu menjadi 48 pemain. Karena mereka memang memiliki kualitas yang bagus," tutur Imran. Tim Nasional U-12 sendiri dipersiapkan tampil pada Mei-Juni mendatang untuk belajar dan bertanding selama beberapa hari ke Osaka, Jepang. Daftar 48 pemain yang lolos ke seleksi akhir Timnas U-12: 1) Adam Hafid (Salva Soccer) |
You are subscribed to email updates from Republika Online - Sepakbola RSS Feed To stop receiving these emails, you may unsubscribe now. | Email delivery powered by Google |
Google Inc., 20 West Kinzie, Chicago IL USA 60610 |
0 ulasan:
Catat Ulasan