JAKARTA, KOMPAS.com  -  Mampukah Surabaya bersaing dengan kota-kota besar di Asia sebagai calon tu an rumah Asian Games XVIII/2019? Pemerintah sudah membulatkan tekad untuk mencalonkan Surabaya sebagai tuan rumah pesta olahraga se-Asia itu.

Lawan yang dihadapi Surabaya bukan main-main, yaitu negara-negara Asia yang terkenal dengan kota-kotanya yang cantik. Negara yang akan mencalonkan diri menjadi tuan rumah Asian Games 2019 adalah Hongkong, Malaysia, Taiwan, Dubai, dan Vietnam.

Menurut Deputi IV Kementerian Pemuda dan Olahraga Bidang Peningkatan Prestasi Olahraga, Djoko Pekik Irianto, Kamis (5/4/2012), di Jakarta, pemerintah akan segera membentuk tim bidding yang terdiri atas Komite Olimpiade Indonesia (KOI), Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI), Pemprov Jawa Timur, Kementerian Pemuda dan Olahraga, dan para profesional di bidang pemasaran.  

Untuk memenangkan bidding kuncinya adalah pemasaran dan promosi. Kita harus berani bersaing dengan calon-calon tuan rumah yang lain, katanya. Namun, Djoko tidak menyebutkan berapa jumlah dana yang digunakan untuk membiayai bidding tersebut.

JAKARTA, KOMPAS.com - Tim Davis Cup Indonesia memastikan akan mengubah susunan pemain, yang akan diturunkan pada hari kedua dan ketiga.

Itu dilakukan, menyusul hasil hari pertama pertandingan Tim Davis Cup Indonesia melawan tim Davis Cup Thailand, yang berakhir 1-1, Jumat (6/4/2012), di Lapangan Tenis Senayan, Jakarta.

Kapten tim Indonesia Bonit Wiryawan, mengemukakan, ganda Indonesia yang semula didaftarkan adalah pasangan Aditya Hari Sasongko/Wisnu Adi Nugroho, akan digantikan pasangan Christopher Rungkat/David Agung Susanto.

Sementara Thailand, seperti disampaikan kapten timnya, Paradorn Srichaphan, tetap akan menurunkan pasangan kembar Sonchai dan Sonchat Ratiwatana.

"Pertandingan ganda besok akan sangat menentukan bagi kedua tim. Tapi siapapun yang menang, masih harus memastikan kemenangannya pada hari ketiga," papar Paradorn.

Indonesia berharap bisa memenangi partai ganda itu, untuk mempermudah upaya meraih kemenangan pada hari ketiga. "Kalau hari kedua kita kalah, ya di hari ketiga kita akan lebih sulit lagi," jelas Bonit.

Dari segi materi pemain, Bonit mengakui Thailand jauh lebih kuat karena peringkatnya pun lebih tinggi dari rata-rata petenis anggota tim Davis Indonesia.