REPUBLIKA.CO.ID, LONDON - Kegagalan tim nasional Inggris pada Piala Eropa 2012 mendatangkan kekecewaan dan beragam spekulasi. Tak terkecuali bagi mantan kapten The Three Lions, Alan Shearer.

Ia bahkan mengatakan Inggris akan kembali menemui kegagalan pada Piala Dunia 2014 Brasil, dan tidak akan bisa keluar sebagai juara. "Bukannya mau menyudutkan Roy Hodgson sebagai pelatih, tapi saya pesimis Inggris akan memenangkan Piala Dunia mendatang," kata Shearer, Kamis (28/6).

Bagi Shearer,  tersingkirnya Inggris di perempat final, dapat menunjukkan bahwa kualitas permainan tim Tiga Singa masih jauh dengan tim lain seperti Spanyol dan Jerman. Dan, jangka waktu dua tahun sebagai persiapan jelang Piala Dunia, dirasanya tidak cukup untuk memperbaiki kualitas permainan Inggris.

Alasannya, untuk meningkatkan kualitas permainan itu dibutuhkan waktu yang lama.  Yakni dengan menggodok pemain di liga domestik. Sayangnya, Liga Primer Inggris yang merupakan liga favorit di seluruh dunia, terlalu banyak diisi pemain-pemain asing.

"Tidak bisa dipungkiri bahwa Liga kami (Liga Primer) adalah yang paling favorit. Tapi itu semua justru karena banyak pemain asing yang berlaga. Bukan karena pemain asli berkebangsaan Inggris," ungkap Sheare

REPUBLIKA.CO.ID, PALEMBANG - Pertandingan perang bintang Liga Super Indonesia 2011-2012 Sriwijaya Football Club melawan Tim All Star di Stadion Gelora Sriwijaya Jakabaring Palembang, 15 Juli 2012 membutuhkan biaya Rp 1,2 miliar, kata Ketua Pelaksana Augie Bunjamin.

"Sebagian besar dana tersedot untuk tiket pesawat dan penginapan pemain laga perang bintang, bonus Rp 100 juta untuk tim menang dan Rp 75 juta tim kalah, biaya pertandingan, serta arak-arakan tim juara," katanya di Palembang, Kamis (28/6). 

Laga perang bintang pada tahun ini berbeda dengan musim lalu karena dipercayakan kepada klub pemenang liga yakni Sriwijaya FC.

"Biasanya untuk perang bintang menjadi tanggung jawab sepenuhnya PT Liga Indonesia, namun khusus tahun ini diberikan kepada klub mengingat sudah berdiri mandiri atau tidak ada bantuan APBD seperti sebelumnya," kata Augie yang juga Direktur Keuangan PT Sriwijaya Optimis Mandiri (manajemen Sriwijaya FC).

PT Liga Indonesia memberikan kesempatan agar klub dapat memanfaatkan itu mengumpulkan dana untuk musim berikutnya.

"Klub diizinkan mengelola acara perang bintang itu sedemikian rupa untuk menarik penonton, termasuk memberikan harga khusus tiket yang berbeda dari pertandingan biasanya," ujarnya.

Tiket pertandingan itu untuk kelas eksekutif Rp 2,5 juta, VVIP Rp 200 ribu, VIP Rp 125 ribu, Tribun Barat Rp 75 ribu, Tribun Timur Rp 50 ribu, Tribun Utara dan Selatan Rp 30 ribu.

"Antusias masyarakat diperkirakan tinggi karena laga ini sangat dinanti-nantikan meski tidak memperebutkan gelar juara," katanya. Sriwijaya FC telah memastikan gelar LSI musim ini meski masih menyisakan tiga pertandingan.

Sementara, Tim All Star perang bintang akan dipilih berdasarkan jajak pendapat dengan masyarakat oleh PT Liga Indonesia.