Sindikasi bola.okezone.com

sumber :-

Sindikasi bola.okezone.com


Lakoni Debut, Vucinic Langsung Cetak Gol

Posted: 05 Aug 2011 12:06 PM PDT

TURIN - Mirko Vucinic membuktikan diri bahwa manajemen Juventus tidak membuat kesalahan dengan memboyongnya ke Turin. Mantan bomber AS Roma ini langsung menyumbangkan gol di laga perdananya berkostum La Vecchia Signora.

Vucinic tampil sebagai pemain pengganti saat Juve menang telak 8-0 atas jawara Lega Pro, Cuneo dalam laga persahabatan, Sabtu (6/8/2011). Masuk di babak kedua, saat Juve sudah unggul 2-0 lewat gol Alessandro Matri dan Claudio Marchisio, Vucinic memberikan kontribusi besar atas enam gol yang diciptakan Juve di paruh kedua laga.

Striker asal Montenegro ini menyumbang sebuah gol, sebuah penalti yang sukses dieksekusi pemain muda Ruggiero di akhir pertandingan, serta memberikan dua assist kepada Luca Toni yang berujung gol. Toni sendiri tampil ganas dengan mencetak hattrick. Sementara satu gol lainnya dicetak pemain muda lainnya, Cristian Pasquato.

Melakoni debut dengan gemilang, Vucinic langsung mendapat apresiasi dari pelatih Antonio Conte yang menyebutnya akan sangat berguna bagi Juve dalam mengarungi ketatnya kompetisi musim depan.

"Kami masih dalam proses persiapan di pra-musim, namun ini merupakan langkah maju. Hal yang sangat saya sukai di laga ini adalah sikap dari para pemain," papar Conte sebagaimana dikutip Football-Italia, Sabtu (6/8/2011).

"Vucinic datang di saat yang tepat, di mana (direktur klub) Beppe Marotta melakukan tugasnya dengan baik dalam merampungkan proses transfer," tambahnya.

"Vucinic adalah pemain matang dan punya fisik yang bagus. Dia juga punya stamina dan kecepatan yang mumpuni. Secara teknik, dia sangat berbakat dan mampu memahami taktik dengan cepat," pujinya.

"Vucinic cepat, kuat dan tahan banting. Jadi, dia adalah prototype dari pemain sepakbola modern. Kini, tingga bagaimana saya mengubahnya dari pemain hebat menjadi seorang juara," pungkas Conte yang ditarik Juve dari klub promosi Siena. (acf)

Full Feed Generated by Get Full RSS, sponsored by Used Car Search.

Persebaya 1927, 'Juara' Tanpa Piala

Posted: 05 Aug 2011 12:04 PM PDT

MALANG - "LPI tak akan dilanjutkan. Kita juaranya," kalimat itu dilontarkan Pelatih Persebaya 1927 Aji Santoso jelang usainya putaran pertama LPI. Aji saat itu tampaknya sudah paham bahwa kompetisi yang diikutinya sudah tamat alias putus di tengah jalan.

Jika memandang siapa yang paling berhak atas status juara, tentunya Persebaya 1929 karena posisinya paling atas di klasemen akhir putaran pertama. Erol Iba dkk hanya dibedakan selisih gol dari peringkat kedua Persema Malang.

Namun situasi yang ada tetap sulit untuk menyebut Bajul Ijo sebagai jawara kompetisi. Masalahnya LPI belum bisa sepenuhnya disebut kompetisi karena baru separuh jalan. Hingga kini juga belum ada kepastian status Persebaya 1927 soal juara itu.

Belum ada rencana selebrasi atau pemberian trophy dari konsorsium LPI. Aji sendiri rupanya tak terlalu memikirkan itu. "Kita persiapkan saja kekuatan untuk musim baru. Kita sudah membuktikan diri menjadi yang terbaik di putaran pertama LPI dan itu sudah bagus," ujarnya.

Kendati demikian, Aji tak menyesal atau merasa pekerjaannya sia-sia dalam membawa timnya ke LPI. Ia menganggap itu sebagai pemanasan sebelum benar-benar bertarung di kompetisi yang lebih profesional.

Keberadaan Persebaya 1927 di puncak klasemen memang sangat bisa dimaklumi. Persiapan yang dilakukan Aji Santoso terbilang sangat matang dibanding kontestan LPI lainnya. Ketika tim ini sudah siap, tim lain baru dibentuk.

Itu juga berlaku bagi Persema Malang dan PSM Makassar yang menempati urutan di bawahnya. Tim jebolan ISL lebih tahan banting dibanding tim anyar, kecuali Persibo Bojonegoro yang terdampar di papan tengah klasemen.

Pemain Persebaya 1927 sendiri juga masih tanda tanya dengan status timnya setelah LPI tak bakal dilanjutkan. Kapten tim Erol FX Iba sulit mengutarakan pendapatnya karena ini merupakan pengalaman unik dalam kehidupan sepakbolanya.

"Kadang saya senyum sendiri kalau ingat kita hanya bertanding setengah musim kemudian selesai. Tapi mau bagaimana lagi, itu keputusan PSSI. Kita memang yang terbaik di putaran pertama, tapi kayaknya masih belum enak kalau disebut juara," katanya sambil tertawa.

Secara umum, Erol menggambarkan kekuatan Persebaya 1927 sudah cukup mumpuni jika harus bergelut di liga profesional. Walau menurutnya masih butuh tambahan kekuatan, namun secara kualitas sudah bisa diadu dengan klub-klub jebolan ISL. (Kukuh Setiawan/Koran SI/acf)

Full Feed Generated by Get Full RSS, sponsored by Used Car Search.

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

0 ulasan:

Catat Ulasan