KOMPAS.com - Langkah Barcelona menuju babak delapan besar Liga Champions diperkirakan sangat mudah. Pasalnya, lawan yang dihadapi hanyalah Bayer Leverkusen. Secara kualitas, pasukan Joseph Guardiola tersebut jauh lebih baik dari pada Michael Ballack dan kawan-kawan. Apalagi modal kemenangan 1-3 di Bay Arena, kandang Leverkusen, membuat langkah juara bertahan untuk terus melaju di Liga Champions sangatlah besar.

Belum lagi faktor pertandingan yang akan digelar di kandang sendiri dimana Nou Camp memang terkenal angker bagi para tamunya. Musim ini, "Blaugrana" tercatat tak terkalahkan pada ajang apapun di stadion berkapasitas 110.000 penonton tersebut.

Bahkan dalam keikutsertaan mereka di kompetisi ini, Lionel Messi dan kawan-kawan terakhir kali gagal lolos ke babak 16 besar di musim 2006/2007 lalu. Ketika itu Barca yang dilatih Frank Rijkaard harus tersingkir oleh Liverpool. Barca yang berstatus juara bertahan, di leg pertama harus takluk 1-2 dari Liverpool. Memang di leg kedua mereka berhasil mencuri satu gol di Anfield. Tapi hal tersebut tak cukup membawa Barca ke fase berikutnya.

Setelah mimpi buruk tersebut berlalu, Barca di setiap musim berikutnya selalu sukses melangkah dari babak 16 besar, bahkan Barca berhasil menjadi juara Champions sebanyak dua kali pada musim 2008/2009 dan 2010/2011.

Belum lagi faktor sang bintang, Lionel Messi. Pemain terbaik dunia tiga kali ini sangatlah tajam di ajang paling bergengsi di Eropa ini. Dari 24 pertandingan terakhir, pemain bernomor punggung 10 ini sukses mencetak 25 gol. Ini bisa berarti Messi mencetak satu gol di tiap pertandingan.

Sementara itu di kubu Leverkusen, langkah mereka menuju babak 8 besar memang terasa berat. Mereka pun harus sadar diri bahwa finalis liga champions 2001/2002 ini kalah dalam segala hal. Mungkin yang paling realistis adalah tak kalah telak pada kunjungan mereka ke ranah Catalan. Apalagi Leverkusen sendiri harus tampil tanpa Michael Ballack akibat cedera. Bahkan dalam kurun waktu 10 tahun terakhir, pasukan Robin Dutt ini tak pernah menang dalam 11 laga terakhir mereka di Liga Champions.

Spekulasi bahwa "The Special One" akan kembali ke Stamford Bridge setelah pemecatan Andre Villas-Boas pun menguat.

"Jose adalah bagian dari sejarah klub ini, ia mencapai begitu banyak keberhasilan bagi para pemain, klub dan ia akan selalu dan tetap ada di hati para suporter," kata Di Matteo yang dilansir Goal.com.

Di Matteo juga berpikir para pemain harus mengubah apa yang telah terjadi di musim yang mengecewakan ini untuk klub dan para suporter. Para pemain, lanjutnya, harus menunjukkan tanggung jawab terhadap diri sendiri, klub, para suporter, pemilik klub dan publik.

"Tetapi itu untuk kebaikan mereka sendiri. Saya pikir ini tanggung jawab bersama, kita harus berbagi ketika kita kalah dan ketika kita menang kepada semua orang, pemain, staf. Kita adalah keluarga yang bahagia, semua orang senang, kami menang, kami lolos ke putaran berikutnya Piala FA dan semua orang sangat senang," tuturnya.