Republika Online |
Marussia Percayakan Perempuan Test Drive MR-01 Posted: 07 Mar 2012 07:16 PM PST REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA--Maria de Villota dari Spanyol terpilih sebagai "test driver" untuk Tim F1 Marussia, Rabu, dan menjadi wanita pebalap pertama yang menjalani tugas itu dalam jenis perlombaan itu. Puteri mantan pebalap F1 Emilio De Villota, yang mengawali debut dalam dua lomba pada 1977 dengan tidak mendapatkan satu pun poin, sudah berlomba dalam berbagai jenis lomba otomotif dan pernah mencoba kendaraan F1 Renault di Le Castellet di kawasan selatan Prancis Agustus lalu. Kendaraan baru Marussia, MR01 dengan lisensi Rusia, baru menjalani test amat singkat menjelang pembuka lomba musim ini di Australia minggu depan, karena baru mendapatkan ijin lomba setelah lulus uji benturan kendaraan. Tim itu mengatakan, De Villota memiliki harapan untuk membalap tahun depan. Test berikutnya bagi wanita pebalap itu akan diadakan di Mugelo di Italia Agustus mendatang, tetapi pebalap itu berharap ia dapat melakukannya lagi setelah balapan Abu Dhabi, pada akhir musim lomba tahun ini. "Ini merupakan kesempatan fantastik dapat bekerja dekat dengan tim Formula Satu, sehingga saya akan mendapatkan pengalaman besar dan ini akan membantu meningkatkan karir saya," kata pebalap berusia 32 tahun itu. "Saya akan bergabung dengan tim itu, jadi saya akan selalu dekat dengan mereka termasuk pada balapan pertama musim ini. Saya berharap ini akan dapat meningkatkan ambisi saya pada masa mendatang," katanya. Pebalap regular Marussia adalah pebalap berpengalaman dari Jerman Timo Glock dan pebalap "rookie" dari Prancis Charles Pic, yang masih membutuhkan banyak pengalaman di lintasan balap. Formula Satu pernah memiliki satu wanita pebalap pada masa lalu, tapi tidak pernah mendapatkan poin, sejak balapan itu dimulai pada 1950.
|
Taufik Hidayat Impikan Gelar All England Posted: 07 Mar 2012 03:44 PM PST REPUBLIKA.CO.ID, BIRMINGHAM -- Juara Olimpiade Athena 2004 Taufik Hidayat mengawali turnamen Super Series Premier berhadiah total 350.000 dolar AS, All England dengan kemenangan atas Kevin Cordon dari Guatemala 25-23, 21-17. Pemain peringkat 12 dunia yang belum pernah menjuarai All England itu mengaku masih berusaha mengejar mahkota juara untuk menggenapi sejumlah gelar besar yang pernah diraihnya, termasuk gelar Olimpiade, juara dunia, dan Asian Games. "Ya berusaha saja, coba terus," kata Taufik yang kalah di final All England 1999 oleh salah satu rival terkuatnya Peter Gade dari Denmark. |
You are subscribed to email updates from Republika Online - Olahraga RSS Feed To stop receiving these emails, you may unsubscribe now. | Email delivery powered by Google |
Google Inc., 20 West Kinzie, Chicago IL USA 60610 |
0 ulasan:
Catat Ulasan