KOMPAS.com — Federasi Motorsport Internasional, FIM, mengumumkan, mereka akan mengadakan dengar pendapat untuk membahas tindakan para marshal selama Grand Prix Spanyol pada akhir pekan lalu. Isu ini merebak setelah para marshal dinilai pilih kasih dalam memberikan bantuan menyusul kecelakaan yang menimpa Valentino Rossi dan Casey Stoner.

Dalam insiden tersebut, para marshal lebih memerhatikan Rossi. Mereka segera mengangkat Ducati Desmosedici GP11 yang menindih "The Doctor"—setelah itu Rossi meneruskan balapan dan finis di posisi lima, baru kemudian membantu Stoner, yang gagal melanjutkan balapan.

Seusai balapan yang dimenangkan oleh pebalap Yamaha, Jorge Lorenzo, tersebut, Stoner memberikan komentar negatif tentang kinerja marshal. Tidak cuma dari mulut Stoner, pebalap Gresini Honda, Marco Simoncelli, juga kecewa dengan ketidakpedulian marshal saat dia mengalami kecelakaan di lap ke-13, dan dengan terpaksa meninggalkan arena balapan—waktu jatuh, Simoncelli sedang memimpin jalannya lomba.

Mendengar sejumlah suara sumbang tentang kinerja marshal tersebut, direksi balapan akan mengadakan sebuah hearing dengan Jerez Clerk of the Course (Panitia Lomba Jerez) dan Chief Marshal untuk meninjau kembali dan mendengarkan penjelasan dari pihak yang berwenang. Dari pernyataan singkat, yang menjadi tekanan adalah bahwa dengar pendapat itu akan dilakukan pada 28 April mendatang menjelang putaran ketiga MotoGP 2011 di Sirkuit Losail, Portugal, dan tidak akan berpengaruh terhadap hasil balapan hari Minggu itu.

JAKARTA, Kompas.com - Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) Andi Mallarangeng mengatakan, pembukaan dan penutupan SEA Games XXVI 2011 tidak menggunakan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN). Pasalnya, biaya itu sepenuhnya akan ditanggung sponsor.

"Selain dari APBN, kita cari tambahan dana dari sponsor sehingga pembukaan dan penutupan SEA Games betul-betul dari sponsor," kata Menpora usai rapat koordinasi bersama Menko Kesra Agung Laksono terkait persiapan penyelenggaraan SEA Games dan Paragames 2011 di Jakarta, Selasa (5/4/11).

Sumatera Selatan dan Jakarta menjadi tuan rumah pesta olahraga terbesar di Asia Tenggara itu pada November 2011. Untuk penyelenggaraan SEA Games tersebut dana yang direncanakan dianggarkan dari APBN sebesar Rp 2 triliun.

Namun dana yang sudah dicairkan baru mencapai Rp 1,1 triliun yang diperuntukkan bagi venue atau sarana SEA Games, sehingga untuk kekurangannya menunggu dari pihak sponsor.

"Yang kita tunggu dana dari pihak sponsor, saya tidak tahu berapa besarnya tapi kita sudah menandatangani dengan beberapa sponsor," kata Andi.

Sementara itu, Menko Kesra Agung Laksono mengatakan sejumlah kementerian juga sudah menyampaikan komitmen untuk menyukseskan SEA Games itu. Ia mencontohkan seperti Kementerian Pekerjaan Umum yang sudah lama menyiapkan pembangunan jalan dari satu venue ke venue lain, dan listrik dari PLN serta sarana telepon dan lainnya.

Di samping itu, Kementerian Hukum dan HAM juga diharapkan segera menyelesaikan aturan mengenai Visa on Arrival bagi Laos dan Kamboja sehingga negara tersebut juga bebas dari aturan tersebut seperti negara Asia Tenggara lainnya. Begitu juga dengan pengamanan dan kesehatan sudah disiapkan unit-unit khusus di lokasi pertandingan olahraga dan rumah sakit khusus bagi para atlet yang cedera.

Dari sektor pariwisata, Kementerian Kebudayaan dan Pariwisata juga menggandeng hotel-hotel untuk menyediakan lokasi penjualan cinderamata maupun maskot SEA Games. Indonesia menggunakan komodo sebagai maskot SEA Games 2011.