ENSTONE - Hasil manis yang dicatatkan Lotus Renault dalam seri pembuka di GP Australia dua pekan silam membuat Eric Boullier menarik kesimpulan, Lotus Renault selangkah lebih maju dibanding musim lalu. Tim Principal Lotus Renault itu meyakini kecepatan R31 telah meningkat pesat.

Indikatornya jelas, prestasi Vitaly Petrov berhasil naik ke podium tiga di sirkuit Albert Park dua pekan silam. Yang lebih cemerlang, Petrov berhasil finis di depan pembalap andalan Ferrari, Fernando Alonso. Walau menuliskan hasil yang memuaskan, Boullier tidak ingin timnya terlena. Sebab, musim 2011 ini masih sangat panjang.

"Pertama, kami sangat lega karena ada baiknya untuk melihat bahwa mobil performa mobil kami semakin meningkat dan kami sudah berjuang keras untuk mencapai podium," kata Boullier sebagaimana dikutip Crash, Rabu (6/4/2011).

"Jelas ini penghargaan besar bagi seluruh tim karena semua orang menempatkan kerja keras selama musim dingin, khususnya selama beberap pekan terakhir untuk mendapatkan mobil ini selalu siap dan bekerja dengan baik," sambung Boullier, melontarkan atensinya atas jerih payah elemen tim dalam membangun R31.

Ia pun menyimpan optimisme besar, timnya bisa mendulang hasil impresif layaknya musim lalu dimana pembalap mereka, Robert  Kubica berhasil masuk dalam jajaran sepuluh besar pembalap F1.

"Saya tetap yakin sepenuhnya tim bisa mengulangi kinerja  seperti tahun lalu. Kami telah membuktikannya pada 2010 bahwa kami memiliki kemampuan untuk mengembangkan mobil pada tingkat yang sangat tinggi dan saya tidak melihat alasan mengapa kami tidak bisa melakukan hal yang sama."

Akhir kata, dengan nada merendah, Boullier mengatakan prestasi bagus Lotus-Renault di GP Australia bukan pijakan tepat bagi  timnya untuk merengkuh sukses di edisi 2011 ini. "Saya rasa, balapan di Malaysia akan berbeda dan setelah balapan akan ada susunan baru lagi, sehingga (hasil di Australia) tidak represntatif untuk seluruh musim," tandas Boullier.(edo)

Full Feed Generated by Get Full RSS, sponsored by USA Best Price.

MADRID - Petenis peringkat satu dunia, Rafael Nadal mengaku telah melupakan kenangan pahitnya saat  perlawanannya kandas di tangan Novak Djokovic, di babak final Miami Masters Sony Ericsson 2011. Nadal yang musim ini belum mendapat satu trofi dari kejuaraan ATP menargetkan  bisa mengukir sukses di kejuaraan Monte Carlo Masters 2011.

Ambisi Nadal untuk menuliskan hasil bagus didukung fakta bahwa Nadal selalu tampil perkasa jika bertarung di  lapangan tanah liat, clay Courts. Terutama saat bertarung di kejuaraan Monte Carlo Masters di mana Nadal  tidak terkalahkan dalam turnamen ini selama enam musim beruntun.

"Saya senang dengan cara saya bermain dan level saya berada. Bila kami bermain di tanah liat, saya memiliki sedikit keuntungan. Jadi mari kita lihat apa yang terjadi di Monte Carlo," bilang Nadal  mengapungkan kepercayaan dirinya bisa mengkoleksi trofi Monte Carlo Masters sebanyak tujuh kali beruntun.

"Ini sekali dalam seumur hidup untuk memenangkan setiap turnamen di lapangan tanah liat dan sulit  membayangkan apakah saya bisa mengulanginya selama dua tahun berturut-turut," tegas petenis kelahiran Spanyol, 24 tahun silam ini.

Kendati demikian, Nadal sadar tidaklah mudah baginya untuk memuluskan ambisinya menjadi yang terbaik dalam turnamen master ini. Terlebih, setelah 10 bulan Nadal tidak bermain di lapangan tanah liat.

"Selalu sulit untuk beradaptasi dengan lapangan tanah liat setelah 10 bulan. Ini tidak akan sempurna. Namun saya mencoba memberikan yang terbaik untuk memenangkan gelar ketujuh. Tapi saya tahu, itu sangat sulit," jelas Nadal sebagaimana dikutip The West Australia, Rabu (6/4/2011).(edo)

Full Feed Generated by Get Full RSS, sponsored by USA Best Price.