SUZUKA – Pembalap Sauber Kamui Kobayashi punya harapan besar agar perhelatan Formula One di Jepang 7-9 Oktober nanti berlangsung sukses. GP di Suzuka itu akan membawa nilai positif kepada Jepang untuk pemulihan setelah dilanda gempa dan tsunami Maret lalu.
Kobayashi mengakui setelah bencana besar itu, Jepang dihadapkan pada situasi yang sulit. Namun pemulihannya berlangsung cepat. Hal itu dimungkinkan karena Jepang banyak mendapatkan bantuan dari masyarakat internasional dan keteguhan masyarakat Jepang untuk menyusun kembali kehidupan.
"Grand Prix adalah even besar di Jepang, ini hal yang sangat positif bagi orang dan negara kami.Selain itu juga even ini penting karena sorotan internasional tertuju ke balapan itu. Itu membuat orang bahagia dan mereka sangat menikmati Formula one.
Jadi kami akan melakukan lomba di sana seperti tahun-tahun sebelumnya, meski sebelumnya terjadi bencana yang menghancurkan," kata Kobayashi seperti dikutip Yahoo, Selasa (27/9/2011).
Kobayashi kemudian mengenang saat pertama kali mendengar bencana tersebut. Dia bercerita saat itu dia tengah melakukan tes mobil di Barcelona. Hari itu merupakan hari terakhir sesi tes pra musim, dan gilirannya untuk melakukan ujicoba.
Awalnya Kobayashi beranggapan bencana tersebut tidak terlalu buruk namun seiring perkembangan berita, dia pun sadar kalau itu bukan bencana biasa.
"Saya sulit berkonsentrasi dalam ujicoba dan simulasi balap yang kami lakukan," ujar pembalap Sauber ini. Lebih horor, Kobayashi bahkan membayangkan tragedy nuklir di Chernobyl.
"Saya sempat bertanya-tanya apakah saya bisa kembali ke rumah, itu sungguh tidak enak dan sulit. Sangat emosional," sambung Kobayashi yang langsung berangkat ke Tokyo setelah tes.
Dia kemudian ikut menggalang dana dari para pencinta F1 melalui aplikasi gambar dan pesan dari para pembalap F1 yang bisa diunduh dari iPhones dan iPads. Untuk setiap download dikenakan biaya 0.79 euro. Dan program donasi ini didownload sebanyak 10 ribu kali dari fans di 49 negara.
"Memang kecil jumlahnya, tapi saya kira ini penting karena memberikan kesempatan kepada orang yang ingin membantu," urainya.
"Ini juga sebuah pencapaian bahwa pembalap F1 dan tim melakukan ini untuk menunjukan solidaritas kepada rakyat Jepang.Biayanya memang kecil, sebagai contoh, jika kita meminta orang untuk membayarnya 10 euro, banyak orang tidak mau membayarnya sebanyak itu, tapi orang bisa menjangkau harga 1 euro."
Tidak sampai di situ, Kobayashi pun mencoba membangun solidaritas lain dengan melibatkan korban dalam prosesi seremoni Formula One. Rencananya Kobayashi mengundang 60 orang yang merupakan kelompok paduan suara dari Minami-Soma, wilayah di Fukushima yang terkena bencana, beserta orang tua dan anggota keluarga mereka. Nantinya mereka akan didaulat untuk menyanyikan lagu kebangsaan Jepang sebelum lomba dimulai.
"Saya akan menyediakan bus, kamar hotel, dan tiket untuk mereka, mudah-mudahan mereka melewati waktu yang menyenangkan," katanya.
(fit)
0 ulasan:
Catat Ulasan