Republika Online |
Boateng dan Melissa Satta Tunangan Posted: 03 Oct 2012 12:47 AM PDT REPUBLIKA.CO.ID, MILAN -- Gelandang serang AC Milan, Kevin Prince-Boateng meminang model cantik, Melissa Satta. Pasangan yang sedang dimabuk asmara ini meresmikan pertunangan dengan menjadi sampul majalah Vanity Fair terbitan Italia edisi September 2012. Dalam wawancara dengan majalah tersebut, Boateng dan Satta menyatakan ingin menuju jenjang yang lebih serius, yakni pernikahan. "Kami bertemu setahun lalu dalam acara Fashion Week di Milan. Setelah berpisah dengan istri, saya butuh waktu untuk istirahat dulu," kata Boateng. Boateng mengisahkan dirinya membutuhkan perjuangan panjang untuk mendapatkan cinta Melissa. "Tiap kali saya mengajaknya bertemu, dia selalu bilang, 'tidak, terima kasih'. Tapi, justru dari itu, saya makin terpesona. Saya pikir, inilah wanita yang cocok bagi saya," ujar gelandang Timnas Ghana ini. Setelah meresmikan hubungan ini, dia ingin mengakhiri hubungannya di jenjang pelaminan. "Saya mulai memikirkan untuk bertunangan, menikah dan punya keluarga bersama dia," imbuh Boateng. Dan setelah menjalani hubungan bersama, Melissa mengaku mulai merasa cocok dengan pria berusia 25 tahun itu. Wanita yang lebih tua satu tahun ini ingin memupus label playgirl sebab dikenal sebagai pacar pesepak bola Italia. Maklum, setelah lama menjadi pasangan Christian Vieri, Satta sering digosipkan menjadi pasangan beberapa pemain di Italia. "Saya sudah lelah digosipkan. Saya ingin bekerja dengan tenang. Dan sepertinya saya mendapatkan Kevin di saat yang tepat," ujar Satta. |
El Clasico Terjerat Konflik Israel-Palestina Posted: 03 Oct 2012 12:30 AM PDT REPUBLIKA.CO.ID, GAZA -- Pesepak bola timnas Palestina, Mahmoud al Sarsak, mengumumkan tidak akan menghadiri mega duel antara Barcelona dan Real Madrid (El Clasico) di Nou Camp pada Ahad (7/10) waktu setempat. Seperti dilansir Marca, laga klasik dan fenomenal itu sekarang seolah terjerat konflik Israel-Palestina setelah Barcelona mengundang mantan tentara Israel, Gilad Shalit, yang menjadi reprsentasi musuh warga Palestina. Dalam konferensi pers di Gaza, Sarsak yang merupakan mantan tahanan Israel yang dibebaskan Juli lalu setelah mogok makan selama tiga bulan, menjelaskan ketidakhadirannya sebagai bentuk protes. Ia tidak ingin duduk bersama dengan Gilad Shalit, yang ditahan selama lima tahun di Jalur Gaza setelah ditangkap oleh milisi Palestina pada Juni 2006. Baik Sarsak dan Shalit mendapat undangan resmi dari Barcelona. "Saya diundang untuk melihat pertandingan karena tekanan dari para penggemar Barcelona setelah klub tersebut mengundang Shalit Gilad untuk hadir di Nou Camp," kata Sarsak. Ia menegaskan, keputusan itu sudah menjadi harga mati dan Blaugrana tidak akan bisa merayunya untuk datang. "Anda tidak bisa memperlakukan seorang korban dan penindas secara sama," kata dia. |
You are subscribed to email updates from Republika Online - Sepakbola RSS Feed To stop receiving these emails, you may unsubscribe now. | Email delivery powered by Google |
Google Inc., 20 West Kinzie, Chicago IL USA 60610 |
0 ulasan:
Catat Ulasan