'Bebas daripada sumpahan'

Oleh Norzie Mohd. Khasbi
norzie.khasbi@utusan.com.my

KUALA LUMPUR - Selepas enam tahun gagal melepasi suku akhir, Datuk Lee Chong Wei menyifatkan dia akhirnya 'bebas daripada sumpahan' apabila melangkah ke separuh akhir pertama sejak 2005 dengan menumpaskan pemain paling popular pada Kejohanan Dunia di London, Kevin Cordon dari Guatemala, semalam.

Chong Wei, yang kecundang awal dalam empat penampilan terakhir dan turun memburu kejuaraan dunia pertamanya, langsung tidak menghadapi masalah menyingkirkan pemain yang digelar giant killer Wembley, Cordon 21-7, 21-13 dalam masa 24 minit.

Biarpun sebahagian besar sokongan penonton di Arena Wembley berpihak kepada Cordon, pemain yang mula mencuri tumpuan dengan mengejutkan jaguh China, Chen Long di pusingan pertama, namun Chong Wei tenang untuk memastikan Malaysia terus mempunyai wakil di separuh akhir selepas melihat beregu utamanya, Koo Kien Keat-Tan Boon Heong tersingkir awal.

Penyandang juara, Chen Jin berkemungkinan besar menjadi lawan yang bakal ditentang jaguh negara itu di separuh akhir hari ini, namun Chong Wei enggan mengetepikan peluang pemain muda Denmark, Hans-Kristian Vittinghus yang bertemu Chen dalam satu lagi suku akhir.

"Saya selalu kalah di peringkat lebih awal, biasanya di suku akhir dan kali terakhir saya melangkah ke separuh akhir adalah di Amerika Syarikat pada 2005, jadi berjaya memasuki separuh akhir sekali lagi hari ini umpama membuang sumpahan. Sekarang saya menanti perlawanan seterusnya dengan penuh optimis.

"Saya amat bersimpati dengan Koo-Tan kerana gagal meneruskan kemaraan, selama ini saya berkongsi tekanan bersama mereka tetapi sekarang saya memikul tanggungjawab bersendirian. Begitupun, saya sudah terbiasa dengan situasi begini, dapat merangkul kejuaraan akan menjadi hadiah terbaik saya buat seluruh rakyat Malaysia,'' ujar Chong Wei.

Seandainya bertemu Chen Jin di separuh akhir nanti, Chong Wei berkata, dia cukup berkeyakinan untuk berdepan jaguh China itu kerana dia sudah dipersiapkan untuk menghadapi mana-mana pencabar

"Apabila memasuki separuh akhir, walau siapa pun yang akan saya jumpa, saya kena sentiasa meningkatkan permainan dan bersedia menghadapinya.

"Kejuaraan dunia adalah gelaran yang amat saya inginkan dan saya akan memastikan hanya yang terbaik diberikan sebaik memasuki gelanggang, tidak kurang dari itu,'' kata Chong Wei.

Pada perlawanan semalam, penguasaan Chong Wei ke atas Cordon langsung tidak mampu dibendung, meskipun bintang Guatemala itu mencuri tumpuan awal dengan mendahului 3-0 dalam set pertama.

Sebaik berjaya menyamakan kedudukan 3-3, Chong Wei langsung tidak menoleh ke belakang, apabila melebarkan jurang sehingga 14-5 dengan memaksa lawan berlari ke seluruh gelanggang, malah dia hanya membenarkan Cordon menambah dua mata, sebelum menutup saingan dengan 21-7.

Set kedua juga tampak berat sebelah, biar pun kutipan mata yang dipungut oleh Cordon bertambah berbanding sebelumnya. Kekalahan 13-21 kepada jaguh No. 1 dunia itu menamatkan kisah dongeng pemain berusia 24 tahun itu, yang mendapat nama sempena bekas kapten bola sepak England, Kevin Keegan.

"Saya kalah kepada pemain terbaik di dunia dan memang sukar hendak berlawan dengan Lee Chong Wei. Sepanjang masa, saya kena memberi pukulan terbaik yang ada untuk mengutip mata, biarpun ada masanya saya rasa pukulan saya sudah cantik dan akan mendarat ke gelanggang, dia tiba-tiba berjaya mengangkatnya,'' akui Cordon, pemain No. 34 dunia, yang berlatih di Sepanyol sejak Mac lalu.

Beregu Korea terlalu kuat buat Koo-Tan

KUALA LUMPUR - Koo Kien Keat-Tan Boon Heong nyata berada satu kelas di bawah Ko Sung Hyun-Yoo Yeon Seong apabila tumpas buat kali kelima berturut-turut kepada pasangan Korea Selatan itu semalam, sekali gus tersingkir daripada suku akhir Kejohanan Dunia di Arena Wembley, London.

Beregu utama negara yang juga pilihan keempat kejohanan itu tidak pernah menang ke atas pasangan Korea itu dalam empat pertemuan terdahulu dan semalam mereka terus gagal memecah badi apabila kecundang 17-21, 13-21 dalam pertarungan 31 minit tanpa banyak melawan.

Ia merupakan penamat yang amat mengecewakan buat anak- anak buah Rexy Mainaky itu yang diletak harapan tinggi selepas turun dengan reputasi selaku naib juara dunia selepas mara ke final, tahun lalu. Malah kekalahan ini juga meneruskan musim suram mereka yang hanya menang satu daripada lapan kejohanan yang disertai tahun ini.

Kecewa dengan persembahan longlai dan kegagalan memberi tentangan sengit kepada pasangan Korea, Kien Keat dengan nada kecewa berkata: "Kami kurang sparring (rakan sepelatih) berkualiti dan ia menyebabkan kami tidak dapat menyaingi kepantasan lawan.

"Kami jelas ketinggalan satu langkah di belakang mereka dalam melakukan hantaran, mereka sentiasa tahu gerakan yang hendak kami lakukan dan menghukum setiap kelemahan kami."

Kenyataan Kien Keat itu turut disokong oleh Rexy, yang mengambil masa agak lama sebelum bersedia menjelaskan kepada media apa yang sebenarnya tidak kena dengan anak didiknya itu.

"Hakikatnya, kita tidak cukup bagus hari ini untuk mengatasi pasangan Korea, baik dari segi kepantasan mahupun daya tahan. Ia aspek yang kami sudah berusaha perbaiki sepanjang latihan, malangnya ia masih tidak memadai,'' ujar Rexy.

Kien Keat-Boon Heong masih mampu menunjukkan tempo yang baik di set pertama dengan permainan berlangsung sengit dan kedua-dua pasangan saling mengejar mata dengan rapat, namun terlalu banyak kesilapan mudah dilakukan Kien Keat, terutama pukulan yang sangkut di jaring memberi kelebihan kepada lawan untuk mengutip mata.

Pasangan Korea itu seketika mendahului 16-13 tetapi dikejar oleh beregu negara 15-16, begitupun sebaik Sung Hyun-Yeon Seong mempercepatkan permainan, mereka langsung tidak mampu mengejar dan ketinggalan.

Set kedua menyaksikan Kien Keat-Boon Heong tidak mampu menangani kepantasan lawan, malah seketika ketinggalan 1-7, 5-10, sebelum akhirnya akur 13-21.

BARCELONA – Laga El Grande Clásico, Barcelona kontra Real Madrid episode pertama, sudah diambang mata. Terlebih, dua raksasa Spanyol tersebut saling berhadapan untuk berebut gelar pertama, Supercopa Spanyol.
 
Bagi sang guarda Barca, Victor Valdes, gelar Supercopa akan sangat vital bagi Blaugrana. Menyabet gelar tersebut, akan menjadi motivasi lebih bagi skuad asuhan Pep Guardiola itu. Sekaligus, memukul semangat El Real yang sangat berambisi mematahkan dominasi Barcelona di ranah Spanyol dan Eropa.
 
Sebelumnya, Barca selalu membawa pulang trofi ini. Di musim lalu, mereka menghantam Sevilla 4-0 di kandang, setelah sempat kalah 3-1 saat laga tandang. Di edisi sebelumnya pun, Barca menghancurkan Athletic Bilbao dengan kemenangan agregat 5-1.
 
Tetap di laga Piala Super Spanyol kali ini, nampaknya Barca tidak akan menang mudah dan sukses dengan banjir gol. Karena tentunya El Real yang haus gelar takkan melepaskan trofi ini tanpa perjuangan. Meski begitu, Valdes tetap mengungkapkan nada optimis untuk merengkuh trofi itu lagi.
 
"Piala Super Spanyol, vital bagi kami. Trofi itu akan menjadi trofi resmi pertama di musim baru dan tentunya kami menginginkannya," ujar Valdes
(raw)

LONDON – Hasrat Cesc Fabregas untuk berganti kostum, sudah tak tertahankan lagi. Meski belum resmi meninggalkan Arsenal, Fabregas yakin dirinya akan hengkang, terlebih di detik-detik kesepakatan akan dirinya, akan segera ditentukan.
 
Ya, sempat dihalang-halangi klub dan sang pelatih, Fabregas tak kehilangan pendirian untuk tetap menyatakan keinginannya untuk berlabuh ke Barcelona, sebagai pelabuhan selanjutnya dalam kariernya.
 
Mengenai kesepakatannya, Fabregas yakin akan kemajuan kesepakatan antara dirinya, Barcelona dan Arsenal, telah mengalami kemajuan dan Cesc sudah tak sabar mengenakan jersey Blaugrana dan bergabung dengan jebolan-jebolan La Masia lainnya.
 
"Saya tidak akan menyingkap apapun. Tapi seperti yang anda tahu, kesepakatan mengenai saya mengalami kemajuan, dan meskipun belum resmi, tapi tentunya kesepakartan akan terjadi segera," tuturnya, seperti dikutip Live Soccer, Sabtu (13/8/2011).
 
"Menurut saya, kesepakatan itu akan segera dikonfirmasi dan saya sangat senang karenanya," pungkas Fabregas.
(raw)

Park Ji-sung (FOTO.ANTARA/REUTERS/Nigel Roddis )

Berita Terkait

Pemain asal Korea Selatan berusia 30 tahun, yang bermain 177 kali sejak bergabung dengan klub tersebut pada 2005, sudah membangun reputasi sebagai pemain besar yang mampu memecahkan serangan lawan dan membuat rekan-rekan setimnya sendiri menyerang, lapor Reuters.

"Ji sudah menjadi pemain penting bagi kami sekarang dalam beberapa tahun," kata manajer United Alex Ferguson dalam sebuah pernyataan.

"Dia memiliki kemampuan dan energi yang luar biasa dan dalam beberapa musim menambah ketangkasan mencetak gol-gol penting dalam pertandingan-pertandingan besar. Dia anggota populer di tim dan pengalamannya di tingkat domestik dan internasional tidak terhingga nilainya bagi seorang pemain muda."

Menjadi pemain Asia pertama yang bermain di final Liga Champions pada 2009, Park dipuja di negaranya sendiri.

"Saya menikmati setiap menit waktu saya di United. Saya senang menjadi bagian dari klub selama tahapan-tahapan akhir ini dalam sejarahnya -- dengan tim muda yang menarik sedang dibangun," kata gelandang tersebut.

"Saya sudah tidak sabar memainkan peran saya dalam mempertahankan United untuk tetap di puncak permainan," katanya. (I015/Z002/K004)

Editor: B Kunto Wibisono

COPYRIGHT © 2011

Ikuti berita terkini di handphone anda di m.antaranews.com

Firman Utina dan kawan-kawan setibanya di Kota Solo, Jumat siang, kemudian mereka pada malamnya mulai sekitar pukul 20.30 WIB langsung melakukan latihan fisik dengan lari cepat atau sprint.

Mereka lari sprint sejauh sekitar 100 meter dan dilakukan sekitar 10 berulang-ulang.

Selain itu, Wim Rijsbergen pelatih berasal dari Belanda tersebut juga memberikan pelatihan kepada Christian Gonzales dan kawan-kawan terkait dengan pengolahan bola baik secara individu dan kerja sama tim.

Timnas yang melakukan pemusatan latihan di Solo dengan membawa 30 pemain tersebut juga terlihat melakukan latihan teknik dengan kerja sama umpan bola pendek melalui dua kali sentuhan.

Latihan perdana di Stadion Manahan tersebut juga mendapatkan dukungan dan motivasi ribuan penonton terutama warga Solo. Mereka memadati tribun barat.

Bahkan, banyak penonton tampak mengidolakan Irfan Bachdim, Bambang Pamungkas, dan Cristian Gonzales atau pencipta dua gol di gawang Turkmenistan, melalui seringnya mereka memberikan tepuk tangan setiap melihat gerak mereka berlatih.

"Saya bangga Kota Solo untuk latihan Timnas. Karena, Stadion Manahan memang pantas untuk Timnas," kata warga Solo, Sugiarto.

Wim Rijsbergen mengatakan, timnya latihan di Stadion Manahan Solo, untuk memperbaiki stamina dan melakukan dua kali pertandingan uji coba.

Wim Rijsbergen akan melakukan perbaikan timnya sebelum berangkat ke Iran melawan tuan rumah.

Timnas selama melakukan pemusatan latihan itu di Stadion Manahan. Stadion itu menggunakan aliran listrik untuk lampu penerangan hingga mencapai 950 ribu Watt.

Ketua Pengelola Stadion Manahan Solo, Agus Sudarman, mengatakan, kebutuhan listrik di stadion terbesar di Jawa Tengah itu dalam kondisi normal sebesar 53 ribu watt.

Ia menjelaskan, daya listrik sebesar tersebut terutama untuk menghidupkan lampu di empat menara yang menerangi lapangan hijau dan sekeliling stadion.

"Namun, Timnas selama berlatih di stadion pada malam hari dinaikkan, dan disiagakan tiga orang teknisi untuk menjaga kestabilan daya listrik selama digunakan," katanya. (B018/M029/K004)

Editor: B Kunto Wibisono

COPYRIGHT © 2011

Ikuti berita terkini di handphone anda di m.antaranews.com

Harun resah

HARUN

KETUA jurulatih olahraga kebangsaan, Harun Rasheed dalam keresahan. Buat kerja tapi tak ada gaji.

Justeru, dia meminta pihak Majlis Sukan Negara (MSN) supaya membayar gaji beliau yang tertunggak.

Harun yang sebelum ini mengambil sikap berdiam diri, terpaksa berkhidmat sebagai jurulatih tanpa dibayar gaji selama lapan bulan sejak Januari lepas dan jumlah tunggakan itu kini mencecah RM32,000.

Katanya, MSN tidak memberi sebarang penjelasan kepada beliau mengenai perkara itu.

"Saya tidak terima sebarang surat (daripada MSN). Saya pun tidak tahu apa sebab saya tidak dibayar gaji," katanya kepada Bernama.

Harun berkata, beliau terpaksa mengeluarkan duit caruman Kumpulan Wang Simpanan Pekerja (KWSP) untuk menampung keperluan kewangannya.

Katanya, tindakan badan induk itu seolah-olah tidak meng hargai jasa dan sumbangan beliau.

Biarpun demikian, Harun berkata, beliau masih komited untuk terus membimbing atlet-atlet olahraga negara.

"Walaupun tidak mendapat gaji, saya terus melatih mereka untuk persiapan ke Sukan SEA dan kalau boleh, mereka capai sasaran yang saya tetapkan.

"Lepas itu, (barulah saya fikirkan sama ada) saya akan terus kekal sebagai jurulatih atau ambil keputusan untuk letak jawatan," katanya.

Nasib yang serupa turut menimpa atlet-atlet di bawah bimbingan beliau apabila dikatakan tidak dibayar elaun oleh MSN sejak Jun lepas dan beberapa atlet tidak dibenarkan tinggal di MSN. – Bernama

Sapura United juara Liga Komuniti

SAPURA UNITED muncul juara berganda Liga Bola Sepak Komuniti Mizi Sports 2011 apabila mengalahkan FC Cannes 8-2 pada perlawanan akhir pusingan kalah mati di Stadium Majlis Perbandaran Selayang baru-baru ini.

Dua jaringan masing-masing daripada Hanifuddin Abd. Rahman, Mohd. Shariduan dan Mohd. Norazman serta satu gol daripada Reduan Abdullah dan Mohd. Aizat sudah cukup untuk menghadiahkan gelaran kedua buat pasukan mereka.

Begitupun, FC Cannes tetap berjaya mencemaskan pasukan Sapura United seketika apabila berjaya merapatkan jurang 3-2 pada babak kedua menerusi dua jaringan Anggi Abdullah.

Namun, Sapura United membuktikan status mereka sebagai pasukan handalan dalam saingan ini apabila beraksi dengan tenang dan menguasai semula permainan untuk meledakkan lima gol lagi pada babak ketiga.

Sebelum ini, pasukan yang muncul juara liga bulan lepas itu berjaya mengalahkan Kosmo! 6-1 pada separuh akhir manakala FC Cannes, pasukan tangga kedua liga, mara ke final setelah menang 3-1 ke atas Kawan Lama.

Sebagai juara, Sapura membawa pulang trofi kemenangan, medal dan hadiah iringan, namun tiada insentif berupa wang tunai disediakan demi semangat kesukanan.

Sementara itu, di pusingan final kategori Plate pula, FC FC muncul juara dengan menewaskan Kayooz 4-2.

Liga bola sepak ini diperkenalkan buat julung kalinya hasil inisiatif syarikat pengeluar barangan sukan yang sedang meningkat naik di negara ini, Mizi Sports dengan kerjasama Planet Football sebagai penganjurnya.

Semua perlawanan selama 10 minggu ini hanya diadakan pada Sabtu dan Ahad sahaja di beberapa padang bola sepak yang berkualiti dan terpilih sekitar Lembah Klang.

Rajagobal tutup kem latihan

Oleh WAN FAKHRUL BAKAR
fakhrul@kosmo.com.my

KEM latihan pusat skuad bola sepak kebangsaan selama 10 hari bermula 3 Ogos berakhir hari ini.Sepanjang kem tersebut, hanya satu perlawanan ujian sahaja sempat diharungi skuad negara ketika menentang Selangor pada 6 Ogos lalu berikutan pembatalan dua aksi persahabatan antarabangsa menentang Oman dan Indonesia.

Namun jurulatih kebangsaan, Datuk K. Rajagobal tidak menganggap kem latihan sempena bulan Ramadan ini satu kegagalan akibat ketiadaan perlawanan persahabatan antarabangsa.

"Memang sepatutnya kita bertemu Selangor tempoh hari sebagai persediaan untuk menentang Oman pada 10 Ogos (kelmarin) tetapi perlawanan itu dibatalkan. Begitu juga perlawanan menentang Indonesia.

"Walaupun tiada perlawanan persahabatan antarabangsa, saya fikir bahawa kesempatan selama 10 hari ini dapatlah untuk saya melihat perkembangan pemain-pemain baru yang dipanggil sepanjang sesi latihan.

"Apabila kita tak dapat satu perlawanan yang berkualiti, lebih baik kita tumpukan perhatian kepada sesi latihan pusat ini," kata Rajagobal ketika dihubungi Kosmo! semalam.

Untuk kem latihan kali ini, Rajagobal telah memanggil beberapa muka lama yang diketepikan sebelum ini akibat kecederaan seperti Farizal Marlias, Khyril Muhymeen Zambri, Norhafiz Zamani Misbah dan Faizal Muhamad.

Manakala beberapa pemain baru turut diberi kesempatan untuk dinilai prestasi mereka seperti Joseph Kalang Tie, Shahrom Kalam dan penjaga gol, Norazlan Razali.

Rajagobal turut membayangkan bahawa kem latihan skuad kebangsaan akan kembali bersambung pada November depan selepas tamat saingan Piala Malaysia yang akan berlangsung dari 6 September hingga 29 Oktober depan.

"Buat masa ini tiada aksi persahabatan untuk Oktober tetapi mungkin jika ada pasukan yang layak ke pusingan ketiga Kelayakan Piala Dunia 2014 yang ajak lawan, kita akan pertimbangkan.

"Jika tidak, kem latihan dan aksi persahabatan hanya akan bersambung pada November depan untuk kita buat persiapan serius menghadapi Piala Suzuki AFF 2012 dan Kelayakan Piala Asia 2013," jelas Rajagobal.

Sabtu, 13/08/2011 00:11 WIB

Eto'o Diklaim Kian Dekat ke Anzhi
Mohammad Resha Pratama - detiksport

Sebelumnya Inter diberitakan sudah menerima tawaran Anzhi sebesar 40 juta euro untuk kepindahan Eto'o. Meskipun Presiden Massimo Moratti sudah menepis kabar tersebut dan menyatakan eks striker Barcelona itu tak dijual.

"Untuk saat ini, Eto'o tak akan pergi ke manapun. Kami memberi respon pada tim-tim yang tertarik pada pemain kami," tegas Moratti seperti diberitakan lalu.

Namun belum lama pernyataan itu diucapkan taipan minyak itu, kini agen Eto'o malah memberi fakta lain jika kliennya tak akan lama lagi akan berseragam Anzhi.

Sebabnya adalah pihak Inter dan Anzhi akan menggelar pembicaraan soal transfer Eto'o awal pekan depan. Jika terealisasikan, maka Eto'o akan menerima gaji sebesar 15 juta euro per musim.

"Sepertinya saat ini kami di jalur yang tepat," ungkap agennya Peppino Tirri kepada Calciomercato.it yang dilansir Football Italia.

"Pertemuan terbaru antara kedua klub? Aku pikir mereka akan mengadakannya setelah Hari Senin besok. Kini biarkan aku istirahat selama tiga hari," tuntasnya.

( mrp / mrp )

Dapatkan info Bola harian dari HP-mu. ketik REG DB kirim ke 3845. cuma Rp.2000/minggu (khusus pelanggan Telkomsel)

Tetap update informasi di manapun dengan http://m.detik.com dari browser ponsel anda!

Diskusikan pendapat Anda dengan pembaca lain melalui milis detiksport@yahoogroups.com
Kirim e-mail kosong ke detiksport-subscribe@yahoogroups.com untukberpartisipasi.

Jumat, 12/08/2011 23:31 WIB

Park di Old Trafford Sampai 2013
Mohammad Resha Pratama - detiksport

Park bergabung dengan MU sejak tahun 2005 setelah pindah dari PSV Eindhoven. Meski tak selalu jadi pilihan utama -terlihat dari 177 penampilan selama enam musim dan 240 gol-, namun Park selalu tampil maksimal setiap ia dipercaya jadi starter.

Plus keunggulan stamina, pemain yang dijuluki Three Lung Park itu selalu membuat manajer Sir Alex Ferguson terkesan dan tak jarang jadi penentu kemenangan 'Setan Merah'.

Alhasil Fergie dan manajemen klub sepakat untuk memperpanjang masa tinggal gelandang berusia 30 tahun itu hingga musim panas 2013.

"Ji sudah menjadi pemain penting bagi kami dalam beberapa tahun terakhir," tutur Fergie di situs resmi tim.

"Dia punya kemampuan hebat dan energi. Dan dalama beberapa musim terakhir dia sering mencetak gol-gol penting di laga big match. Dia salah satu pemain populer di skua dan pengalamannya di level domestik serta internasional sangat berharga untuk para pemain muda," sambungnya.

Sementara itu Park menyambut gembira kesepakatan baru dengan klub pemilik 19 titel Liga Inggris. Ia mengaku siap untuk tetap tampil dalam bentuk terbaiknya meski banyak pemain muda potensial bermunculan di MU.

"Aku selalu menikmati setiap menit waktuku di United. Aku sangat senang menjadi bagian dari sejarah klub ini -- dengan para pemain muda potensial yang sedang berkembang," sahut Park.

"Aku selalu ingin menjadi bagian untuk tetap mempertahankan United di level top permainan mereka," tuntas Park.

( mrp / mrp )

MMS eksklusif dari Old Trafford, Mau?? ketik Reg REDVIEW kirim ke 333 (khusus pelanggan tri) www.tri.co.id/MU

Dapatkan info Bola harian dari HP-mu. ketik REG DB kirim ke 3845. cuma Rp.2000/minggu (khusus pelanggan Telkomsel)

Tetap update informasi di manapun dengan http://m.detik.com dari browser ponsel anda!

Diskusikan pendapat Anda dengan pembaca lain melalui milis detiksport@yahoogroups.com
Kirim e-mail kosong ke detiksport-subscribe@yahoogroups.com untukberpartisipasi.

MotoGP

Lorenzo Harus Bekerja Keras

Kejuaran Dunia Bulutangkis

Vita dan Nadya Sering Tak Sabar

Hendra Mujiraharja - Okezone

LONDON - Kabar gembira datang untuk para petinju profesional. Peluang nampaknya terbuka bagi para petinju profesional untuk bisa berlaga di Olimpiade 2016 untuk membela negara berlaga di ajang turnamen olahraga multievent terbesar di dunia itu.
 
Hal itu dikarenakan keputusan International Olympic Committee untuk mengesampingkan kemungkinan mengenai hal itu. Pihak The International Amateur Boxing Association (AIBA) sendiri telah memperkenalkan turnamen pro untuk 2013 mendatang dimana petinju yang tampil akan memenuhi syarat untuk Olimpiade 2016 yang berlangsung di Rio de Janeiro, Brasil.
 
" Kami sekarang tengah mendiskusikan proyek bersama mereka (AIBA). IOC mendukung partisipasi atlet terhebat di Olimpiade," ujar juru bicara IOC, seperti dilansir dari BBC Sport, Jumat (12/8/2011).
 
Tahun lalu, AIBA memperkenalkan World Series of Boxing (WSB). WSB ini akan menjadi jembatan antara Olimpiade dengan Tinju Profesional yang memperbolehkan petinju amatir untuk mempertahankan kelayakan mereka di Olimpiade.
 
"Saya kira perkembangan menuju profesionalitas ini sangat penting bagi AIBA. Petinju selalu merasa secara instan langsung berubah menjadi profesional setelah bertanding di Olimpiade. Kami ingin mengubah kultur tersebut, dan menunjukkan ada jalan lain dan inilah waktunya bagi olahraga tinju untuk bergerak maju," ujar Wu Ching-Kuo, presiden AIBA.
 
"Saya harap kami bisa menarik para petinju profesional yang sangat hebat di luar sana. Saya jelas tidak tahu bila mereka akan bersaing di tinju profesional AIBA, tetapi saya berharap mereka mau karena Olimpiade adalah sesuatu yang sangat spesial, dan tidak ada penghargaan luar biasa di olahraga yang melebihi medali emas Olimpiade," tutupnya.
 
Bila ini benar-benar terjadi, maka bukan tidak mungkin bila perebutan medali emas tinju perhelatan Olimpiade diisi oleh petinju seperti Amir Khan, Zab Judah, dan bahkan Chris John serta petinju profesional lainnya.
(seb)

TENTANGAN yang dijangkakan daripada Park Sung-hwan tidak kunjung tiba dan akhirnya pemain nombor satu dunia, Datuk Lee Chong Wei melangkah mudah ke suku akhir.

Turun dengan tanggapan pemain Korea itu akan memberikannya cabaran sengit, Chong Wei sebaliknya tidak perlu mengerah seluruh keringat ketika menang 21-10, 21-5 dalam tempoh tidak sampai setengah jam.

"Berbanding dua perlawanan sebelum ini, ini pertemuan paling mudah buat saya. Memang saya tak sangka akan menang cara sebegini. Saya tidak tahu mengapa tapi saya lihat Park bagaikan tidak bermain seperti biasa," kata Chong Wei selepas pertemuan pusingan ketiga di Arena Wembley semalam.

Sung-hwan bagai mati akal apabila setiap pergerakan dapat dibaca Chong Wei sehingga membuatkan pemain itu tidak dapat berbuat apa-apa walaupun cuba menukar taktik permainan daripada perlahan menjadi laju.

Ganjaran daripada kemenangan itu buat Chong Wei adalah tiket dalam kelompok lapan terbaik, bertemu pemenang antara 'pembunuh gergasi' Kevin Cordon dari Guatemala yang pernah dikalahkannya di pusingan pertama di Paris atau Pablo Abian dari Sepanyol.

"Mana-mana pemain yang saya jumpa nanti tidak menjadi hal. Yang penting tidak memandang rendah kedua-duanya kerana mereka juga hebat. Jika tidak sudah tentu mereka tidak membuat kejutan dan mara sejauh ini," kata Chong Wei.

Cordon, terutamanya, membuatkan kehadirannya di temasya ini dirasai apabila mencipta kemenangan mengejut ke atas Chen Long di pusingan pertama.

"Oleh itu, saya akan terus memberi fokus kepada permainan saya sendiri tanpa perlu memikirkan mereka," katanya.

Mengenai ketiadaan Taufik Hidayat dari Indonesia yang tewas mengejut kepada pemain Singapura, Derek Wong di pusingan kedua, lewat malam kelmarin, Chong Wei berkata: "Saya sebenarnya tidak begitu bimbangkan Taufik tapi lebih kepada Chen Jin." Taufik dan Chen Jin berada dalam undian Chong Wei dan berikutan ketiadaan pemain Indonesia itu, besar kemungkinan pemain China itu akan ditemuinya di separuh akhir.

Sementara itu, jurulatih perseorangan, Tay Seu Bock pula berkata, Sung-hwan tidak dapat bermain baik kerana Chong Wei bertindak cemerlang mematikan setiap pergerakannya.

"Sung-hwan pemain stroke dan dia berdepan masalah permainan pantas Chong Wei. Apabila dia cuba bermain pantas, Chong Wei pula lebih laju," katanya.

TAY Seu Bock mengakui menghadapi tekanan sejak menjadi jurulatih Datuk Lee Chong Wei sejak lapan bulan lalu.

Sambil mengakui sekarang baru beliau mengetahui tekanan yang dialami bekas jurulatih Chong Wei, Datuk Misbun Sidek, jurulatih berusia 38 tahun itu berkata, kadangkala apa yang dihadapinya itu terlalu berat untuk dipikul.

"Suka atau tidak, saya terpaksa menghadapi tekanan itu, biarpun terlalu berat kerana seluruh rakyat Malaysia mahukan Chong Wei menang setiap kali beraksi," katanya semalam.

Sejak mengambil alih daripada Misbun yang meletakkan jawatan sebagai jurulatih perseorangan awal tahun ini, Seu Bock bagaimanapun sudah membuktikan keupayaannya dengan membimbing Chong Wei memenangi enam kejuaraan sepanjang tahun ini.

Kecuali Terbuka Korea yang menyaksikannya tumpas kepada Lin Dan, Chong Wei memenangi Siri Super Masters Final, Terbuka Malaysia, Seluruh England, Terbuka India, Siri Emas Terbuka Malaysia serta Terbuka Indonesia dan kini berada dalam laluan tepat ke arah pemburuan takhta sulungnya di Kejohanan Dunia.

Begitupun, Seu Bock mengakui yang ramai orang bercakap mengenai dirinya yang mengambil kredit atas segala yang dilakukan bekas jurulatih Li Mao dari China dan Misbun.

"Macam-macam mereka kata dalam blog dan facebook. Ada yang kata, saya curi Chong Wei. Tapi, bagi mereka yang mengetahui permainan Chong Wei, mereka tidak akan bercakap begitu. Mereka tahu saya membuat perubahan dengan apa yang saya lakukan," katanya.

Mengenai perbezaan yang dicapai Chong Wei sejak berada di bawah bimbingannya, Seu Bock berkata jika dulu pemain nombor satu dunia itu hanya beraksi menggunakan satu atau dua skil, tapi kali ini dia sudah boleh mempelbagaikan pergerakannya.

"Chong Wei juga kini lebih berdikari, tahu apa yang perlu dilakukannya setiap kali turun ke gelanggang dan semua itu memudahkan saya membimbingnya," katanya.

Menurutnya, dia juga mengamalkan corak komunikasi dua hala ketika membimbing Chong Wei apabila setiap latihannya dibincangkan terlebih dulu sebelum dilaksanakan.

"Jika Chong Wei cakap latihan yang akan diterapkan itu ok buatnya, baru saya laksanakan kerana saya mahukan yang terbaik daripadanya," katanya.

Seu Bock berkata, tugasnya membimbing pemain utama negara itu menjadi mudah dengan sikap profesional Chong Wei.

"Sungguh mudah membimbingnya kerana dia tahu apa yang dimahukannya. Bagi sesetengah orang mengendalikan pemain bertaraf bintang mungkin menghadirkan masalah tapi tidak Chong Wei kerana dia masih seorang pemain yang bersikap rendah diri," katanya.