Ada cerita pada hujung tahun 2011

KITA akan melangkah ke tahun 2012 dalam beberapa hari lagi dan dalam tempoh itu banyak cerita didengar mengenai sukan negara biarpun kadangkala amat menyedihkan.

Hampir setahun selepas Datuk Misbun Sidek meninggalkan BAM, nama beliau kembali menjadi sebutan selepas khidmatnya dikatakan diperlukan oleh Datuk Lee Chong Wei untuk membantu beliau memperkemaskan diri menghadapi Sukan Olimpik 2012 London.

Kita pun telah tahu bahawa Misbun tidak bercadang untuk kembali membantu pemain yang setahun dulu mengatakan boleh membawa diri sekalipun tanpa Misbun. Kalau saya jadi Misbun, saya pun akan membuat keputusan yang sama.

Di pihak BAM terdapat dua pendirian yang bercanggah iaitu keputusan tidak akan menambah bilangan jurulatih yang ada dan pendapat Presiden BAM yang mengatakan khidmat Misbun boleh dipertimbangkan kalau Chong Wei benar-benar memerlukan beliau.

Apa pun terserahlah kepada semua pihak yang selama ini rasa yakin bahawa Chong Wei berada di kedudukan terbaik bagi menghadapi Sukan Olimpik 2012. Pada saya perkara yang patut didahulukan ialah memastikan beliau berjaya mempertahankan pingat perak yang dimenangi di Beijing 2008 sebelum memikirkan untuk mencari emas.

Bola sepak negara akan diwarnai oleh pemain-pemain import pada musim akan datang. Walaupun terdapat sedikit masalah mengenai pemilihan pemain import tetapi yang lebih menarik perhatian saya ialah mengenai keadaan lampu limpah di stadium-stadium yang menjadi gelanggang pertandingan.

Terdapat sebilangan daripada stadium ini tidak menepati standard lampu limpah yang diperlukan untuk membolehkan perlawanan diadakan pada waktu malam.

Isu lampu limpah ini amat menarik kerana ia akan menguji banyak perkara - ketegasan FAM, kedudukan pasukan yang terpaksa bermain di siang hari dan mungkin terjejas pendapatan tiketnya, selain peranan pentadbiran negeri atau pihak berkuasa tempatan yang memiliki dan menguruskan stadium yang tidak memenuhi syarat yang diletakkan oleh FAM. Kita lihat apa kesudahannya.

Begitu juga keadaannya dengan padang hoki yang didapati tidak sesuai untuk menjadi gelanggang Liga Remaja Hoki Kebangsaan.

Padang-padang hoki ini juga kepunyaan pentadbiran kerajaan negeri khususnya pihak berkuasa tempatan yang sudah tentu tidak menyelenggara atau menggantikannya dengan yang baru apabila sampai waktunya.

Kemudahan sukan adalah faktor penting dalam memajukan sukan negara. Keadaan padang hoki dan lampu limpah memerlukan satu tindakan yang lebih baik dari yang ada sekarang.

Pernah pada satu ketika dicadangkan agar ditubuhkan satu perbadanan kemudahan sukan peringkat kebangsaan yang bertanggungjawab ke atas semua kemudahan sukan yang penting di negara ini supaya masalah yang dihadapi sukan bola sepak dan hoki dapat diatasi. Mungkin ini boleh dijadikan resolusi tahun 2012.

SPORTKU.COM - Sang jawara velodrome Chris Hoy kembali akan bersaing dengan para kompetitornya di Olimpiade London 2012. Sebagai tuan rumah di negeri Ratu Elizabeth, Hoy tentu akan mempertahankan gelarnya setelah 4 kali meraih Juara Olimpiade.

Chris Hoy Bersaing Untuk Pecahkan Rekor Sprint (Credit photo: london2012)

Sejumlah 104 peserta laki-laki dan 84 perempuan akan bersaing di Velodrome London memperebutkan 10 medali nomor Track selama 6 hari, Kamis - Selasa (2 - 7 Agustus 2012).

SPORTKU.COM - Redaksi SPORTKU.COM sempat membongkar-bongkar file jaman dulu dan menemukan beberapa video mengenai kegiatan balap dengan judul "Four Wheel Drive - Extreme Offroad Race" yang diadakan di Lapangan Pacuan Kuda Arcamanik, Bandung, yang berlangsung pada bulan Desember 2002.

Balap ini diprakarsai oleh salah satu builder mobil Tubular (mobil yang dibuat dari pipa) "Daniel Zebedeus" dari 4xFadworks, yang bermarkas di Bandung.

Konsep balapan ini mengikuti lazimnya balap seperti "Lucas Oil Offroad Racing - LOOR" yang ada saat ini, dimana pada setiap kelas dilepas 6 mobil secara bersamaan di dalam track balap. Tentunya dengan hal seperti ini, maka action yang disuguhkan oleh para pembalap sangat menggembirakan para penonton balap itu sendiri.

Turut mengikuti kegiatan balap ini seperti :

• KSNusa Motorsport  (TB, Adhi, Irwan Rachim)
• Rio Teguh, Dira Sulanjana, Alex Pribangun
• dan juga tidak ketinggalan Andhi Satria dari PARTS-M (sekarang menjadi DSS Motorsport) yang mengendarai Semi-Tubular Jeep Wrangler berwarna Oranye.

Wah, ternyata Speed Offroad jaman dulu juga seru banget. Kalau ada pihak-pihak yang memiliki foto-foto ataupun video mengenai kegiatan balap speed offroad, silahkan beritahu redaksi sportku di redaksi@sportku.com

Semoga saja akan ada pihak2 yang berkeinginan untuk mengadakan balap seperti ini di tahun 2012 untuk meramaikan kegiatan SPEED OFFROAD di Indonesia.

Semi-Tubular Jeep Wrangler milik Andhi Satria (PARTS-M & DSS Motorsport), saat Balap Four Wheel Drive - Extreme Offroad Race di Arcamanik, Bandung

Race Works S-10 Chevrolet untuk Speed Offroad milik Alex Pribangun - FILE Dokumentasi saat Balap Four Wheel Drive - Extreme Offroad Race di Arcamanik, Bandung

Pemain berusia 25 tahun yang lebih dikenal dengan panggilan Mariano itu sudah lolos tes medis di Bordeaux dan pindah ke Eropa setelah sebelumnya menjadi bagian dari tim Fluminense yang memenangi gelar Brasil pada 2010.

Dia juga pernah bermain bagi Cruzeiro, Ipatinga, dan Atletico Mineiro.

Sumber-sumber di Brasil mengatakan bahwa biaya kepindahan pemain tersebut sekitar tiga juta euro.

Dipilih sebagai bek murni terbaik di liga Brasil pada 2010, Mariano sudah dua kali dipanggil oleh tim nasional Brasil, meskipun belum pernah dimainkan memperkuat negaranya.
(I015/Z002) 

Editor: Ruslan Burhani

COPYRIGHT © 2011

Ikuti berita terkini di handphone anda di m.antaranews.com

Satu-satunya gol kemenangan PSIM tersebut dicetak Achmad Lutfi pada menit ke-23.

Sejumlah peluang mampu diciptakan oleh pemain-pemain asuhan pelatih Hanafing di awal babak pertama, seperti peluang yang dimiliki M Rifki pada menit ke-10. Namun, sayang, perangkap "offside" dari pemain belakang Persitara Jakarta Utara mengandaskan peluang tersebut.

Pada menit ke-17 tendangan keras dari Nova Zaenal pun masih belum mampu membuahkan hasil.

Meskipun terus dibombardir, pemain-pemain Persitara mampu menciptakan peluang cukup baik pada menit ke-21 meskipun, serangan tersebut mampu ditepis dengan baik oleh kiper PSIM Agung Prasetya.

Pada pertandingan tersebut, Persitara Jakarta Utara diperkuat oleh pemain yang pernah merumput di PSIM, yaitu Adolfo Souza yang berposisi sebagai striker.

Setelah unggul 1-0, pemain PSIM kembali memiliki peluang yang cukup baik dari bola mati. Sayangnya, tendangan bebas dari Tulus Saptianto masih membentur mistar gawang.

Keunggulan tersebut mampu dipertahankan hingga babak pertama berakhir.

Memasuki babak kedua, Pelatih Hanafing memilih untuk mengganti striker Reinhard Rumakeiwi dan M. Irfan dengan memasukkan center beck Kristian Adelmund dan gelandang Lorenzo Rimkus, keduanya pemain asing dari Belanda .

Keunggulan penguasaan bola 60:40 di babak pertama terus dipertahankan tim PSIM selama menjalani laga di babak kedua meskipun hujan mengguyur Yogyakarta dengan cukup deras.

Kedua tim tidak mampu menambah gol untuk mengubah keadaan sehingga keunggulan PSIM pun bertahan hingga wasit Cholid Daryanto meniup peluit panjang.

Sementara itu, klub Barito Putera berhasil meraih tempat ketiga setelah mengalahkan Persibas Banyumas 3-2 melalui adu penalti. Kedua tim sama-sama bermain imbang 0-0 hingga babak kedua berakhir.

Kompetisi Mataram Cup tersebut diikuti empat tim, tiga di antaranya bermain di Kompetisi Divisi Utama PT Liga Indonesia yaitu PSIM, Persitara Jakarta Utara, dan Barito Putera Banjarmasin. Sedangkan satu-satunya peserta yang tidak tergabung dalam kompetisi PT LI adalah Persibas Banyumas.

PSIM Yogyakarta memanfaatkan kompetisi tersebut sebagai ajang pematangan tim sebelum kembali tampil dalam kompetisi PT LI yang akan berlangsung pada 3 Januari 2012 melawan Persih Tembilahan.

(U.E013/M008)

Editor: Ruslan Burhani

COPYRIGHT © 2011

Ikuti berita terkini di handphone anda di m.antaranews.com

MAKASSAR – Skuad PSM Makassar menjalani latihan perdananya di lapangan Karebosi Makassar, kemarin sore, pasca menjalani libur perayaan Natal selama lima hari (24-28 Desember 2011).
 
Pelatih PSM Petar Segrt langsung menyambut anak asuhnya dengan menyediakan menu latihan mengembalikan stamina dan fisik pemain yang sempat tak terkontrol selama libur. Para pemain diintruksikan melakukan senam, joging, asah kecepatan serta menu latihan umum lainnya.
 
"Hari ini (kemarin) kami hanya latihan ringan-ringan saja. Setidaknya bisa mengembalikan stamina dan fisik pemain, karena selama libur mungkin ada yang tidak terjaga fisiknya," ujar Petar sebelum latihan di mulai, kemarin.
 
Selama libur, Petar selalu berkomunikasi dengan para pemainnya via SMS atau chatting. Dia juga selalu menanyakan kabar pemainnya dan sesekali memberi arahan latihan selama libur. Upaya itu dilakukan Petar agar pemain tidak melupakan untuk menjaga kebugaran mereka.
 
Jelang laga tandang ke Persebaya Surabaya, Sabtu (7/1/2012) pekan depan, Petar mengaku akan memanfaatkan masa recovery itu sebaik mungkin. Termasuk dengan peningkatan latihan dengan menu-menu khusus, terutama setelah mempelajari calon lawannya saat menghadapi tim Malaysia, Kelantan FA di Piala Unity Cup.
 
Pelatih Kepala PSM Makassar Petar Segrt mengatakan, bahwa dirinya akan mengasah umpan-umpan bola lambung kepada para pemainnya saat melakukan serangan. Dia juga akan kembali menekankan permainan satu dua sentuhan demi mendominasi penguasaan bola.
 
Sebab, jika penguasaan bola dapat dilakukan maka otomatis peluang untuk menang lebih terbuka. "Siapa yang banyak menguasai bola, dia yang berpeluang menang. Makanya, penguasaan bola juga harus dimaksimalkan," tuturnya.
 
Di sisi lain, Petar juga masih mengakui jika para pasukannya masih sering kalah dalam duel dengan lawan. Alhasil, jika duel dilakukan maka akan menimbulkan pelanggaran yang berdampak pada hukuman kartu dari wasit.
(Muh Syahrullah/Koran SI/fir)

A. Firdaus - Okezone

FAM bersikap 'gentleman'

Oleh NAN HIDAYAT NAN AZMIE
hidayat.azmie@kosmo.com.my

Azzuddin (kiri) dan Hamidi berharap para peminat Harimau Muda tidak bimbang mengenai jadual perlawanan skuad negara dalam saigan Liga-S tahun depan.

MESKIPUN Persatuan Bola Sepak Singapura (FAS) masih belum mengemukakan sebarang maklumat rasmi berhubung saingan Liga Singapura (Liga-S) termasuk jadual dan gelanggang rasmi skuad Harimau Muda, Persatuan Bola Sepak Malaysia (FAM) tetap bersikap 'gentleman'.

Setiausaha Agung FAM, Datuk Azzuddin Ahmad (gambar) berkata, masih terlalu awal untuk mendesak FAS supaya segera mengeluarkan jadual dan gelanggang rasmi buat skuad kendalian Ong Kim Swee itu kerana saingan hanya bermula 9 Februari tahun depan.

Menurut beliau, pihaknya sentiasa menghormati etika kerja FAS berhubung perkara itu dan yakin ia dapat dikendalikan dengan cukup profesional.

"Kurang manis jika kita terus mendesak FAS. Kami hormati kerja mereka dan yakin ia akan dapat dikendalikan dengan baik.

"Begitupun, sekiranya FAS masih bersikap 'membisu' ketika saingan Liga-S bakal bermula, barulah kita akan mengambil tindakan selanjutnya," katanya kepada pemberita di Wisma FAM, Kelana Jaya semalam.

Kosmo! semalam melaporkan kerisauan Kim Swee mengenai sikap 'membisu' FAS berhubung jadual perlawanan dan stadium rasmi Harimau Muda sepanjang mengharungi saingan Liga- S musim depan.

Antara kebimbangan Kim Swee termasuk sekiranya berlaku sebarang pertindihan jadual perlawanan yang membabitkan Harimau Muda. Ini kerana, skuad negara bakal beraksi pada pusingan kelayakan Piala AFC dan baki kelayakan temasya Sukan Olimpik 2012.

Mereka bakal bersaing di sana selama empat musim sehingga 2015 dan sebagai 'pertukaran' skuad Singapura yang dikenali sebagai Lion XII akan beraksi dalam Liga Super bagi tempoh yang sama.

Dalam pada itu, Naib Presiden FAM, Datuk Hamidin Mohd. Amin berkata, Kim Swee tidak perlu risau mengenai sebarang isu berbangkit termasuk sekiranya berlaku pertindihan jadual kerana segala maklumat berkaitan itu telah disalurkan FAM kepada FAS sebelum ini.

Menurut beliau, satu taklimat khas oleh FAS yang melibatkan Kim Swee dan Datuk Affandi Hamzah (pengurus pasukan) akan diadakan di Singapura antara 5 dan 9 Januari depan bagi membincangkan pelbagai perkara berbangkit, termasuk pemeriksaan keselamatan stadium.

"Saya juga menasihatkan segelintir pihak supaya tidak mensensasikan isu tiket membabitkan aksi pasukan Lion XII kerana sudah termaktub dalam perjanjian sebelum ini.

Setiap tiket yang dijual perlu bernilai minimum RM10 dan mana-mana pasukan, termasuk Lion XII berhak menaikkan harga tiket masing-masing.

Bisa wajah baharu Johor FC

Oleh NAN HIDAYAT NAN AZMIE
hidayat.azmie@kosmo.com.my

HARIS SAFWAN menjadi sandaran utama Johor FC bagi mengharungi kempen Liga M musim depan.

GELOMBANG oren di Stadium JCorp, Pasir Gudang pastinya kembali 'bergelora' musim depan.

Apa tidaknya, jurulatih baharu Johor FC, K. Devan nekad mahu menjulang Sang Lebah supaya kembali digeruni menjelang saingan Liga Malaysia (Liga M) yang akan membuka tirainya 10 Januari depan.

Menurut beliau, 'wajah baharu' Johor FC kali ini pastinya menjanjikan sesuatu yang istimewa buat penyokong fanatik Sang Oren supaya kembali menggamatkan stadium.

Begitu giat menjalani latihan ketika ini, Devan mengakui kredi- biliti pemain-pemain baharu yang dibawa masuk menyarung jersi Oren musim depan juga tidak boleh 'dipandang sebelah mata' oleh pasukan-pasukan lawan.

"Musim depan, saya memiliki pemain yang hebat seperti bekas pemain Kedah, Fauzi Saari dan Shafizan Hashim selain bekas penyerang T-Team, Haris Saf- wan.

"Bekas pemain Johor, Ismail Suboh dan bekas pemain Felda United, Syazwan Zainol juga menyertai kami, jadi saya yakin 'generasi baharu' Johor FC mampu menghadirkan sesuatu yang istimewa buat peminat," katanya kepada Kosmo! semalam.

Untuk rekod, Johor FC yang dibimbing oleh Azuan Zain sebe- lum ini sekadar menamatkan saingan di tempat ketujuh Liga Super 2011.

Mereka juga terkandas di peringkat kumpulan saingan Piala Malaysia selain ditunjukkan jalan keluar oleh finalis Piala FA, Kelantan dengan keputusan 1-0 seawal pusingan kedua.

Mengulas mengenai ketiadaan dua tonggak import muda dari Brazil iaitu Tito Fernando Da Sil- va Pinto dan Tiago Lima Real yang tidak menepati syarat ditetapkan oleh Persatuan Bola Sepak Malaysia (FAM) sebelum ini, bekas jurulatih Selangor itu tidak mudah melatah.

"Walaupun tidak dapat menggunakan khidmat kedua-dua pemain tersebut sehingga April depan, saya tidak merasakan perlu mencari calon pengganti kerana kedua-duanya hebat dan masih muda.

"Ini sebenarnya strategi pema- saran bola sepak, tidak mustahil kita boleh menjual mereka dengan harga yang lebih tinggi selepas ini kerana usia mereka yang masih muda," katanya.

Johor FC bakal membuka tirai Liga Super menentang Selangor PKNS di gelanggang lawan pada 10 Januari depan selain berdepan cabaran getir Negeri Sembilan di pusingan pertama Piala FA di Stadium Tuanku Abdul Rahman, Paroi, Februari nanti.

Jika berjaya menjinakkan Sang Rusa, bekas pasukan Devan, Selangor yang dijangka tidak berdepan masalah membenam Shahzan Muda bakal menanti mereka di pusingan kedua Piala FA.

"Saya belum mahu fikirkan mengenai pertemuan menentang Selangor, menang dahulu dengan Negeri Sembilan baru boleh cerita panjang," katanya.

Kaji semula program latihan

Oleh SHAHRIL NIZAM ABDULLAH
shahril.abdullah@kosmo.com.my

TAHUN 2011 sekali lagi memaparkan episod suka dan duka dalam sukan lumba basikal di Malaysia.

Jurang pencapaian antara skuad trek dan skuad lebuh raya negara sekali lagi menjadi isu yang perlu ditangani Persekutuan Kebangsaan Berbasikal Malaysia (PKBM).

Ketika program yang direncana dalam skuad trek di bawah kendalian John Beasley terus membuahkan hasil, program yang dilabur ke atas skuad lebuh raya pula dilihat belum lagi memuaskan biarpun Malaysia kini mempunyai satu lagi pasukan bertaraf benua iaitu Terengganu Cycling Team (TSG).

Meskipun ada sedikit peningkatan yang ditunjukkan di beberapa kejohanan - Le Tour de Langkawi (LTdL), Tour de Brunei dan Tour de Taiwan - hakikatnya peningka- tan tersebut masih belum konsisten dan jauh menepati jangkaan.

Pentas temasya Sukan SEA 2011 di Indo- nesia bulan lalu sudah pasti menjadi pengu- kur sebenar jurang semasa antara skuad lebuh raya dan skuad trek negara ketika ini.

Pada temasya tersebut, skuad lebuh raya negara di bawah bimbingan Graham Seers gagal menyerlah dalam merealisasikan misi menyumbang pingat kepada kontinjen negara.

Malaysia yang pernah diangkat sebagai gergasi lumba basi- kal di rantau Asia Tenggara suatu ketika dahulu, mencatat keputusan yang mengecewakan, khususnya dalam acara ujian masa berpasukan lelaki yang mana barisan pelumba elit negara menduduki tempat keenam di belakang Singapura dan Vietnam.

Walaupun kegagalan itu ditebus oleh skuad trek negara, ia masih belum cukup untuk menghalang spekulasi bahawa program yang dirancang oleh PKBM bagi pembangunan skuad lebuh raya tidak berjalan seperti diharapkan.

Sebaliknya, program skuad trek negara pula dilihat terus menjadi dengan menghadiahkan beberapa pingat emas menerusi pelumba elit, Fatehah Mustapa dan Mohd. Edrus Yunos selain barisan pelumba daripada program pelapis seperti Ju Pha Somnet dan Fattah Amri Zaid yang turut menepati potensi masing-masing.

Fatehah yang telah pun layak beraksi di Sukan Olimpik 2012 di London telah menyumbang tiga pingat emas - pecut 200m wanita, ujian masa 500m dan pecut berpasukan bersama Ju Pha.

Bagi skuad lebuh raya pula, selain pencapaian Ng Yong Li dan Mariana Mohamad yang masing-masing menduduki tempat keempat dalam ujian masa individu lelaki dan wanita, prestasi pelumba lain pula masih lagi menghampakan.

Presiden PKBM, Abu Samah Wahab mengakui, kegagalan skuad lebuh raya dalam beberapa acara di Jakarta amat mengece- wakan dan berjanji untuk mengkaji semula program latihan skuad tersebut selepas ini.

"Saya telah mendengar pandangan dari- pada jurulatih (Seers) dan kami akan menjalankan post-mortem bagi memperbaiki kelemahan yang ada dalam program tersebut ketika ini," kata Abu Samah.

"Kami tahu kami perlu membawa pelumba-pelumba elit ini dan amat mengharapkan Adiq (Husainie Othman), Shahrul (Mat Amin) dan (Ng) Yong Li mampu memberi cabaran dan menyumbang pingat.

"Malangnya pada hari pertandingan itu, Yong Li hanya mampu menduduki tempat keempat. Adiq tidak dapat beraksi dengan baik kerana mengalami keracunan makanan, manakala Shahrul pula ketinggalan awal dalam perlumbaan.

"PKBM sedar perubahan perlu dilaku- kan segera dan kami akan menilai semula sama ada kami perlu menukar barisan kejurulatihan atau tidak," katanya.

Skuad lebuh raya yang dibarisi Amir Mustafa Rusli dan Adiq (Drapac Cy- cling), Yong Li (LeTua) dan Shahrul (TSG) menjalani latihan di sekitar Subang selama tiga bulan sebelum temasya tersebut dan kemudian menjalani kem pusat di Chiangmai, Thailand sebelum kembali ke Ipoh apabila utara Thailand dilanda banjir.

Dikatakan bahawa ini adalah persiapan paling rapi daripada skuad lebuh raya negara tanpa melibatkan bajet yang tinggi.

Jurulatih skuad lebuh raya negara, Seers pula tidak menyalahkan anak-anak buahnya di atas kegagalan mereka menyumbang pingat di Jakarta.

"Situasi ini bukan suatu malapetaka bagi skuad lebuh raya kita," kata Seers.

"Pelumba kita telah menunjukkan kesungguhan dan semangat juang yang tinggi sepanjang temasya tersebut.

"Kita sebenarnya boleh mengambil banyak aspek positif daripada usaha mereka itu.

"Harus diingat bahawa kita telah pun layak secara merit (acara lebuh raya) ke Sukan Olimpik 2012.

"Jadi, sekurang-kurangnya kita harus menghargai apa yang mereka lakukan selama ini," tambahnya lagi.

Abu Samah pula menegaskan bahawa pasukan lebuh raya masih perlu dihor- mati kerana layak ke Sukan Olimpik 2012 secara merit dan ia menjadi bukti yang jelas betapa skuad lebuh raya masih mempunyai masa depan yang cerah.

"Kita layak secara merit untuk menghantar dua pelumba menyertai acara lebuh raya di London. Malaysia adalah antara empat negara Asia iaitu Jepun, Kazakhstan dan Uzbekistan yang layak secara merit ke Sukan Olimpik 2012.

"Ia bukti pasukan lebuh raya kita masih mempunyai masa depan cerah. Bukan mudah untuk layak ke Sukan Olimpik 2012. Perlu juga diingatkan bahawa negara kuasa besar Asia seperti Korea Selatan juga tidak layak ke London.

"Justeru, kita perlu lupakan kegaga- lan pelumba negara di Sukan SEA. Saya percaya ada hikmah di sebalik kegaga- lan tersebut.

"Dahulu kita selalu menang pingat emas. Sekarang kita sudah tiga kali gagal meraih pingat emas Sukan SEA. Ini suatu cabaran besar untuk PKBM. Kami akan terus berusaha untuk memperbaiki kelemahan ini," katanya.

Bagi sukan basikal bukit pula, keja- yaan Masziyaton Mohd. Radzi meme- nangi pingat perak di Sukan SEA turut menggambarkan sukan tersebut wajar diberi perhatian oleh PKBM.

Kejayaannya mengatasi pencapaian di Laos pada 2009 mungkin se- dikit sebanyak menjanjikan potensi yang ada kepada perkembangan sukan ini di Malaysia.

Acara BMX pula masih lagi baharu di Malaysia dan ia menjadi sebab utama mengapa pelumba kita gagal menyaingi kehebatan Indonesia dalam acara lelaki dan wanita.

Namun, PKBM perlu juga memberi sokongan kepada pelumba BMX negara agar usaha mereka untuk layak ke Sukan Olimpik 2016 nanti tercapai.

LONDON, KOMPAS.com — Penyerang Tottenham Hotspur, Peter Crouch, memangkas rambutnya di tempat cukur milik Aaron Biber, yang menjadi korban penjarahan dalam kerusuhan London, pekan lalu. Menurut Telegraph, tempat cukur ini memang langganan Crouch.

Biber adalah pria berusia 89 tahun dan telah menekuni profesi itu di tempat tersebut selama 40 tahun. Ketika kerusuhan terjadi, tempat usahanya menjadi korban.

Penjarah masuk dengan memecahkan kaca jendela dan mengambil pengering rambut. Sebuah foto Crouch yang dibubuhi tanda tangan pemain itu luput dari penjarahan.

Biber tidak punya asuransi dan tak mampu memperbaiki kerusakan tokonya. Sejumlah orang kemudian menggelar kampanye "Ayo Bantu Aaron supaya Terus Mencukur" untuk menggalang dana yang, menurut Telegraph, terkumpul sampai 35.000 poundsterling atau sekitar Rp 493 juta.

Menurut Crouch, ia sebetulnya mengunjungi Biber untuk melihat keadaan dan membantu kampanye pengumpulan dana. Namun, menurutnya, ia kemudian berpikir tak ada salahnya meminta bantuan Biber merapikan rambutnya.

"Aku tak berharap potong rambut, tetapi aku perlu dan berada di tempat cukur. Jadi, aku pikir, 'Kenapa tidak?'," ujar Crouch.

"Sedih melihat apa yang telah terjadi kepadanya dan banyak pebisnis dan orang lain, setelah masalah yang terjadi baru-baru ini. Namun, senang melihat respons yang ditunjukkan begitu banyak orang."

"Dari obrolan bersama Aaron, tak perlu diragukan bahwa ia adalah pendukung setia 'Spurs' dan tempat cukurnya bisa ditempuh berjalan kaki dari stadion. Jadi, kami harus membantunya."

"Klub melakukan banyak hal bagus di komunitas ini dan ini adalah sesuatu yang akan terus kami lakukan untuk membantu memulihkan Tottenham dari apa yang telah terjadi," tuturnya.

MALANG, KOMPAS.com — Persiapan terus diintesifkan Arema Malang menjelang deadline assessment PSSI untuk ikut kompetisi level satu Liga Indonesia. Hingga Kamis (18/8/2011), sudah 18 pemain dikontrak.

"Kami masih butuh sedikitnya tujuh pemain lagi di pelbagai posisi karena target kami minimal memiliki 25 pemain," kata Media Officer Arema Singo Edan Malang, Sudarmaji.

Pemain yang sudah resmi dikontrak adalah Kurnia Mega, Dian Agus, Ajisaka, Purwaka, Waluyo, Zulkifli, Beny, Leonard, Bustomi, Revi, Sunarto, Alfarizi, Hendro, Siswanto, Dendy, Musafri, Saktiawan Sinaga, dan Arif Suyono.

Sudarmaji tidak bersedia membeberkan nilai kontrak dan masa kontrak para pemain itu dengan alasan untuk menjaga komitmen bersama. Hanya untuk Saktiawan Sinaga, mantan striker timnas dan Semen Padang, dikontrak untuk tiga  tahun.

Adapun untuk pemain asing, klub kebanggaan genaro Ngalam (orang Malang) ini masih menunggu regulasi dari PSSI. Arema kini sudah berbicara dengan dua pemain Singapura. "Pemain asing yang sangat kami butuhkan itu adalah untuk posisi striker dan stopper," katanya.

Jika PSSI membatasi setiap klub hanya boleh memiliki tiga pemain asing, berarti Arema masih membutuhkan empat pemain lokal. Menurut Sudarmaji, Arema terus memburu pemain tim nasional.

Beberapa pemain tim nasional yang sudah didekati Arema adalah striker Christian Gonzales, gelandang M Ridwan, dan striker Boas Salossa.

" data-text="Fans Ajax yang Menyerang Kiper Dihukum Penjara" data-count="horizontal" data-via="detikcom" data-counturl="http://us.detiksport.com/sepakbola/read/2011/12/30/020250/1802781/73/fans-ajax-yang-menyerang-kiper-dihukum-penjara">Tweet

Redaksi: redaksi[at]staff.detik.com
Informasi pemasangan iklan
Hubungi Elin Ultantina di iklan[at]detikSport.com,
Telepon 021-7941177 (ext.524).

" data-text="\'Jones Akan Kapteni MU & Inggris\'" data-count="horizontal" data-via="detikcom" data-counturl="http://us.detiksport.com/sepakbola/read/2011/12/30/014747/1802779/72/jones-akan-kapteni-mu-inggris">Tweet

Redaksi: redaksi[at]staff.detik.com
Informasi pemasangan iklan
Hubungi Elin Ultantina di iklan[at]detikSport.com,
Telepon 021-7941177 (ext.524).

F1

Vettel Harus Bertahan di Red Bull

World Rally Championships

Ogier Gembira Loeb Perpanjang Kontrak

FAENZA – Jika kebanyakan pembalap mengeluhkan performa ban Pirelli, tidak demikian halnya dengan Daniel Ricciardo. Pembalap belia Scuderia Toro Rosso itu mengaku senang dengan performa karet hitam buatan Italia tersebut.
 
Buat Ricciardo, performa ban Pirelli membuatnya bisa meningkatkan kecepatan dari pada biasanya. Bahkan, di musim lalu dirinya merasa bisa tampil lebih baik dari rekan satu timnya, Vitantonio Liuzzi di Hispania Racing Team dengan memakai ban Pirelli.
 
"Saya pikir, Pirelli sesuai dengan gaya saya. Ada balapan lagi di tahun ini dan saya pikir, kecepatan saya lebih baik dari Tonio Liuzzi," ujar Ricciardo dikutip PlanetF1, Kamis (29/12/2011).
 
Awalnya, Ricciardo pun tidak memungkiri dirinya harus beradaptasi dengan F1. Namun lambat laun, dirinya telah menemukan ritmenya. "Jelas dalam balapan pertama di Silverstone, saya memiliki gagasan yang sangat sedikit dan telah menunjukkannya dalam hal kecepatan. Tetapi mulai saat itu saya belajar dengan sangat cepat," tutur Ricciardo.
 
"Terkadang dapat membuat frustasi ketika terjatuh dari tebing dan Anda empat detik lebih lambat. Tapi sebagain besar waktu, membuat mereka bertahan lebih lama dari rekan setim saya," Ricciardo melanjutkan.
 
"Saya cenderung tidak menempatkan grip pada roda kemudi dengan sangat keras. Namun saya memiliki sedikit pendekatan yang halus juga," tambahnya.
 
Terkait rekan satu timnya, Jean Eric-Vergne yang akan mendampinginya di musim 2012 nanti, secara terbuka Ricciardo menyatakan, Vergne memiliki kapasitas memiliki bakat dan potensi luar biasa. "Dia punya potensi dan dia sangat cepat," kata Ricciardo.
 
"Gaya berkendara kami sangat mirip. Tapi mungkin, apa yang saya tidak miliki adalah agresifitas. Jadi mungkin, saya bisa belajar darinya, setidaknya dalam kategori junior yang telah menjadi style-nya," tuntas Ricciardo
(edo)

Namun, pembalap belia yang baru saja ditunjuk sebagai pembalap utama Scuderia Toro Rosso itu mengungkapkan, dirinya tetap bernafsu untuk tetap memberikan prestasi optimal buat timnya.

Berbekal pengalaman mengikuti 11 grand prix bersama tim Hispania Racing Team musim kemarin, Ricciardo yakin bisa mendapatkan hasil maksimal buat timnya. Meskipun, dia sendiri tidak memungkiri rintangan besar bakal dilaluinya pada edisi 2012 nanti.

"Saya tahu, saya bisa mendapatkan itu tetapi mungkin konsisten saja tidak cukup dan di F1 sekarang, semua yang terbaik harus bisa didapat," kata Ricciardo dikutip Planet F1, Kamis (29/12/2011) menyinggung pentingnya kesempurnaan dari berbagai aspek di F1.

Terlepas dari itu semua, pembalap asal Australia itu siap memulai musim ini dengan kepercayaan diri dan optimisme tinggi. "Saya pikir, saya siap memulai start dengan baik-baik saja. Reaksi awal di luar lintasan baik-baik saja," tukas pembalap belia didikan Red Bull Racing tersebut.

"Selama beberapa tahun, saya mampu melakukan start dengan bagus dan melompat keluar dari mobil tetapi mungkin tidak akan sekeras saat memasuki tikungan cepat atau berkendara lebih aman saat memasuki jalur balapan," tukas pembalap 22 tahun tersebut.

"Saya membutuhkan sedikit agresivitas yang saya kira akan datang dengan pengalaman di level ini," sambung Ricciardo meletakkan ekspektasi bisa tampil semakin membaik seiring bertambahnya jam terbang di gelaran F1.
(edo)

BENARKAH Koo Kien Keat-Tan Boon Heong sudah berubah daripada 'liat' menjalani latihan kepada rajin sejak berada di bawah pemantauan jurulatih Phang Cheh Chang?

Mungkin benar, tapi kebenarannya hanya boleh dilihat menerusi hasil daripada kerajinan itu.

Selepas sesi latihan di Stadium Juara, Bukit Kiara semalam Tan Boon Heong yang dikerumuni wartawan mengakui dia dan Kien Keat kini menjalani latihan 'ekstra' berbanding pemain beregu lain.

"Kini kami menjalani latihan tambahan, lebih 30 minit berbanding latihan sebelum ini," kata Boon Heong. "Kami sendiri meminta jurulatih agar melanjutkan latihan kami selama 30 minit agar memberi ketahanan baik dari segi fizikal mahupun mental pada perlawanan sebenar nanti.

"Sepanjang tahun ini sejak dua tahun lalu kami amat kecewa dengan prestasi kami dan mahu melupakannya. Kami berazam untuk tampil pada 2012 dengan kejutan dan keputusan yang lebih baik." Dalam pada itu, Cheh Chang mengakui yang beregu utama negara itu memperlihatkan perubahan daripada segi kesungguhan.

"Selepas tiga bulan melatih mereka, saya dapati kekurangan utama adalah kemampuan fizikal di atas gelanggang, termasuklah persefahaman antara kedua-duanya tapi sehingga hari ini (semalam) kedua-dua pemain menampakkan kematangan dan komunikasi yang baik." "Mereka sering keliru ketika berada di pada situasi yang mereka boleh menang dua set berturut-turut. Di saat genting itulah salah seorang daripada mereka keliru dan seorang lagi bersedia hingga akhirnya kombinasi akan bercelaru," katanya mengenai masalah dihadapi bekas beregu nombor satu dunia itu.

"Apa yang nampak ketika ini, kesungguhan lahir daripada mereka sendiri dan hanya kesanggupan diri sendiri yang akan membawa kejayaan kepada seseorang.

"Tidak guna jika saya dan jurulatih lain mengarahkan mereka melakukan itu ini serta berlatih lebih panjang jika mereka berat hati melakukannya.

"Sehingga kini apa yang saya minta mereka lakukan termasuk mendaki tangga Batu Caves, mereka melakukan dengan rela dan hasilnya lihatlah Kien Keat kini sudah kurus.

"Lagipun prestasi gandingan ini tidak lagi seburuk di Kejohanan Dunia kerana mereka tidak tewas dua set berturut-turut kepada gandingan Korea dan memberi saingan sengit sebelum kalah." Begitupun Cheh Chang menegaskan beliau memerlukan lebih ramai beregu muda yang boleh memberi tekanan kepada dua pemain terbabit kerana dengan tekanan barulah mereka tidak selesa di kedudukan nombor satu negara ketika ini.

"Selain Goh Wei Shem-Lim Khim Wah, saya perlukan sekurang-kurangnya dua lagi beregu pelapis yang boleh menggugat kedudukan Kien Keat-Boon Heong. Lebih ramai pemain muda menunjukkan prestasi cemerlang lebih baik untuk kem negara.

"Malah saya perlu wujudkan suasana seperti pertandingan dalam latihan. Jadi setiap Rabu hingga Ahad, selepas tamat latihan kami akan jalankan perlawanan simulasi," kata Cheh Chang yang mahu membiasakan latihan bercorak pertandingan pada hari sama dengan hari kejohanan badminton dianjurkan.

Hari ini beliau dan Yoo Yong-sung akan berbincang dengan ketua jurulatih Tan Kim Her mengenai pelan latihan fasa baru tiga bulan dan enam bulan akan datang.

PERSEKUTUAN Karate Malaysia (Makaf) tetap dengan keputusan asalnya untuk tidak menyambung kontrak ketua jurulatih karate kumite negara, P Arivalagan yang tamat kontraknya pada Sabtu ini.

Setiausaha Kehormat Makaf, Clement Soo berkata, perkara itu sudah lama diputuskan pengurusan Makaf, iaitu sejak pihaknya mengambil kata putus untuk menyambung semula kontrak jurulatih berusia 42 tahun itu selama setahun pada awal tahun ini.

Malah katanya, Arivalagan sendiri sudah sedia maklum mengenai perkara itu dan bersetuju mengakhiri tugas terakhirnya sebagai jurulatih kumite selepas Sukan Sea di Indonesia, November lalu.

"Yang pasti Makaf tidak akan melanjutkan lagi kontrak Arivalagan. Perkara ini sudah diputuskan dan mendapat persetujuan Arivalagan sendiri.

"Makaf juga tetap dengan keputusan sebelum ini iaitu untuk melantik jurulatih asing bagi menggantikan beliau (Arivalagan)," katanya yang enggan mengulas lebih lanjut.

Clement berkata, Makaf tidak perlu menghantar surat rasmi kepada Arivalagan mengenai keputusan mereka untuk tidak menyambung kontraknya kerana segala-galanya sudah jelas.

Semalam, Arivalagan menerusi laporan Arena Metro berkata, beliau sedia berundur jika Makaf tidak mahu menyambung kontraknya yang tamat 31 Disember ini.

Bagi Arivalagan, sudah cukuplah peluang yang diberikan Makaf kepadanya selama ini dan beliau tidak akan mengemukakan rayuan kepada pengurusan Makaf untuk menyambung semula kontraknya.

Pada awal tahun ini, Makaf bersetuju menyambung semula kontrak Arivalagan selama setahun iaitu sehingga hujung tahun ini selepas menerima desakan barisan atlet senior yang tidak mahu berlatih di bawah mana-mana jurulatih selain daripada Arivalagan.