Beregu negara lemah aspek taktikal

Oleh ZAZALI JAMIAN
sukan@utusan.com.my

Yoo Yong-sung memerlukan masa bagi menilai permainan beregu utama, Koo Kien Keat-Tan Boon Heong.

KUALA LUMPUR - Isu taktikal adalah antara kelemahan yang dikesan awal jurulatih baru beregu badminton negara, Yoo Yong-sung dari Korea Selatan selepas baru dua hari bertugas.

Itu hasil pengamatan Yong-sung yang dilaporkan oleh ketua jurulatih beregu negara, Tan Kim Her ketika dihubungi Utusan Malaysia, semalam.

Bagaimanapun. jurulatih dari Korea Selatan itu masih memerlukan masa bagi menilai permainan beregu utama negara, Koo Kien Keat-Tan Boon Heong sebelum mencatur latihan kedua-duanya.

"Buat masa ini dia (Yong-sung) tidak akan memberitahu apa-apa kelemahan yang ada pada Koo-Tan kerana selepas dua minggu nanti barulah dia akan memberikan perancangan terhadap gandingan tersebut.

"Dalam dua hari ini kita dapat lihat jurulatih dari Korea Selatan itu sudah boleh mengesan kelemahan taktikal yang wajar diperbaiki pada pasangan beregu lain dan ada juga yang kita tidak terfikir pun," kata Kim Her.

Sementara itu, Kim Her memberitahu, pemain mudah untuk menyesuaikan diri dengan Yong-sung serta sudah mula boleh bergurau bersama jurulatih terbabit.

"Saya yakin Yong-sung mampu menjadi lebih rapat lagi dengan pemain meskipun belum pandai sepenuhnya berkomunikasi dalam Bahasa Inggeris.

"Jika ada apa-apa kelemahan yang ingin diperbaiki dia akan maklumkan terlebih dahulu kepada jurulatih, Pang Cheh Chang dan dia juga ikut semua pelan yang telah kita sediakan," jelas Kim Her.

Jurulatih dari Korea Selatan itu pernah memperoleh pingat perak dalam Sukan Olimpik Sydney pada tahun 2000 dan Athens pada 2004 dalam acara beregu bersama pasangannya Lee Dong-soo.

Sebelum ini pasangan utama negara, Kien Keat-Boon Heong dibimbing oleh jurulatih dari Indonesia Rexy Mainaky, namun mereka gagal untuk memperoleh keputusan cemerlang terutama ketika Kejohanan Dunia di London, Ogos lalu.

Selepas kejohanan berprestij dunia itu, prestasi beregu No. 1 negara itu terus suram dan terbaru mereka tewas dalam saingan awal Terbuka Perancis dan Terbuka Denmark.

Penyokong Terengganu desak Che Mat berundur

KUALA TERENGGANU - Kira-kira 1,000 penyokong bola sepak Terengganu berhimpun secara aman mendesak supaya Presiden Persatuan Bola Sepak Negeri Terengganu (PBSNT), Datuk Che Mat Jusoh berundur.

Mereka turut mendesak agar Menteri Besar, Datuk Seri Ahmad Said campur tangan dengan melakukan penstrukturan semula persatuan berkenaan termasuk melantik pengurusan baru demi masa depan bola sepak negeri itu.

Sambil membawa kain rentang berbunyi 'MB - Kami Amat Sayang Pasukan Bola Sepak Terengganu, Tolonglah Buat Perubahan', kesemua penyokong itu mula berhimpun kira-kira pukul 5 petang berhampiran Stadium Sultan Ismail Nasiruddin Shah di sini.

Selepas itu, mereka berarak beramai-ramai menuju kediaman Menteri Besar di Sri Iman, di Batu Burok untuk menyerahkan memorandum kepada Ahmad.

Bagaimanapun, memorandum yang mendesak penstrukturan semula PBSNT itu gagal diserahkan disebabkan tiada wakil daripada Menteri Besar ketika itu.

Pergerakan kumpulan penyokong tersebut turut diawasi anggota polis bagi mengawal keadaan.

Tiada sebarang insiden tidak diingini berlaku sebelum kumpulan penyokong berkenaan bersurai, kira-kira pukul 6 petang.

Dalam pada itu, wakil penyokong tersebut, Khairul Amri Salah Pikri, 23, sewaktu ditemui pemberita berkata, sudah tiba masa bagi Che Mat meletakkan jawatan setelah beliau memikul tanggungjawab itu selama 13 tahun dengan memberi laluan kepada muka baru.

"Kami tak kisah siapa saja jadi presiden PBSNT, yang penting dia adalah seorang yang berwibawa serta komitmen tinggi untuk membawa kemajuan dalam sukan bola sepak di Terengganu.

"Kita nak tengok sukan bola sepak di Terengganu maju, jadi kita harap Menteri Besar (Ahmad) campur tangan dengan membuat perubahan dalam PBSNT," ujarnya.

Menurut Khairul Amri, para penyokong bola sepak Terengganu ingin tahu apa masalah sebenar yang melanda persatuan berkenaan sehingga mendorong jurulatih, Irfan Bakti meninggalkan skuad Penyu untuk berhijrah ke Selangor.

Tambahnya, mereka juga mendakwa berlaku penyelewengan dalam persatuan tersebut termasuk pengagihan wang imbuhan secara tidak adil kepada para pemain Terengganu setelah menjuarai Piala FA.

"Kenapa perlu ada diskriminasi, sedangkan mereka (para pemain) berjuang bermati-matian untuk mengharumkan nama negeri sehingga berjaya merangkul Piala FA lalu," katanya.

SPORTKU.COM - Didukung oleh Kementerian Pemuda dan Olahraga, Andi Mallarangeng pameran Cycleindo resmi dibuka di Jakarta pada 4 November 2011.

Andi Mallarangeng selaku Menteri Pemuda dan Olahraga mengungkapkan bahwa beliau berharap semoga Cycleindo 2011 sebagai acara berskala internasianal yang diadakan secara khusus untuk memajukan pertumbuhan pemuda Indonesia, dan olahraga bersepeda dapat menjawab kebutuhan komunitas pesepeda di Indonesia hingga masa yang akan datang selain itu lewat event ini dapat memunculkan bibit-bibit baru bagi perkembangan olahraga sepeda di Indonesia.

Andi Mallarangeng saat pembukaan cycleindo 2011

Andi Mallarangeng bersama Toto Sugito (B2W), Fernando H. Titaley (Titan Convex)

Bersama Toto Sugito (B2W) Mengunjungi setiap Boot di Cycleindo 2011

Bersama mantan Atlet Nasional, Puspita Mustika

SPORTKU.COM - Hampir dua minggu Marco Simoncelli meninggalkan hingar bingar dunia balap MotoGP. Insiden yang melibatkan Valentino Rossi tersebut juga membuatnya tutup mulut selama hampir dua pekan ini.

Namun, saat kenferensi pers di jelang event MotoGP yang akan digelar 6 November mendatang, akhirnya Rossi angkat bicara soal insiden tersebut.

Setelah kejadian 23 Oktober lalu, Rossi telah banyak menghabiskan hari-harinya bersama keluarga Simoncelli termasuk kedua orang tuanya, Paolo Simoncelli dan Rossella.

Ini adalah minggu yang sulit bagi saya setelah kejadian di Sepang. Saya mencoba untuk tetap sebanyak mungkin bersama Paolo dan semua keluarga Marco yang merupakan teman yang sangat baik bagi saya, ungkap Rossi seperti dilansir oleh MCN.

Selanjutnya, Rossi mulai bicara tentang tragedi 23 Oktober lalu yang menewaskan teman baiknya tersebut.

Rossi Angkat Bicara Perihal Kecelakaan Dirinya Dengan Simoncelli

"Saya sudah menyaksikan rekaman video saat kecelakaan tersebut. Marca berbadan besar dan jauh lebih besar dari para pebalap lainnya. Ia banyak mengandalkan tubuhnya yang besar ketika membalap, dan juga saat pertempuran dengan pebalap lain."

"Saya pikir dia mencoba untuk tidak jatuh. Tapi tubuhnya hampir seperti ban ketiga yang sulit dihindari," tambah Rossi.

"Jenis kejadian ini merupakan yang paling berbahaya, terutama di lap pertama ketika banyak motor berdekatan. Sebuah kesalahan seperti ini dapat berakhir dengan insiden buruk. Itu hanya nasib buruk.

Saya ingat berada di belakang Colin saat itu dan tiba-tiba Simoncelli berada di tengah-tengah track. Tidak ada yang bisa saya lakukan.

Marco Simoncelli bersama Valentino Rossi

"Saya agak terkejut," kata petenis peringkat 23 dunia itu usai kekalahannya dari Sabine Lisicki 5-7, 2-6 pada partai kedua yang digelar di Bali International Convention Centre, Jumat malam.

Hantuchova terpaksa menggelar konferensi pers di pintu utama convention center yang disulap menjadi lapangan tenis indoor itu, karena seluruh wartawan sudah meninggalkan media center.

"Saya tidak pernah melakukan konferensi pers seperti ini sebelumnya," kata Hantuchova yang melakukan tanya jawab sambil berdiri itu.

Meski agak "darurat" petenis Slovakia itu tetap berpose manis dengan pakaian kaus berwarna merah muda dan celana pendek berwarna gelap, untuk memenuhi permintaan para juru foto.

Hantuchova yang tampil pada Commonwealth Bank Tournament of Champions untuk kedua kalinya itu juga sempat memuji penampilan lawannya terutama pada set kedua.

"Saya rasa saya tidak (kehilangan ritme permainan) tetapi permainan dia yang meningkat pada set kedua. Pukulannya demikian keras," kata petenis berusia 28 tahun yang lahir di Poprad, Slovakia namun tinggal di Monte Carlo itu.

Dua guncangan akibat gempa berkekuatan 5,2 SR yang berpusat di tenggara Nusa Dua, Bali, terjadi pada pukul 21.59 WIB, mengagetkan semua yang sedang berada di dalam gedung.

Hingga saat ini pihak penyelenggara turnamen belum menyampaikan adanya perubahan jadwal pertandingan akibat gempa tersebut. (ANT)

Editor: B Kunto Wibisono

COPYRIGHT © 2011

Ikuti berita terkini di handphone anda di m.antaranews.com

ilustrasi

Berita Terkait

Video

Usai disemayamkan di Balai Kota DKI, Jumat malam, pada Sabtu pagi obor akan dikirab dengan melibatkan puluhan atlet dan mantan atlet nasional, kata Staf Inasoc Aditya Sani, Jumat.

Ia mengatakan, jalan-jalan yang akan dilewati kirab adalah Jalan Merdeka Selatan, MH Thamrin, Gerbang Pemuda Senayan, Jalan Asia Afrika, Jalan Sudirman, Fly Over Semanggi, Kawasan SCBD, Plaza Mandiri, Jalan Gatot Subroto, MT Haryono, Dewi Sartika, DI Panjaitan, A Yani dan Jalan Yos Sudarso (kantor Walikota Jakarta Utara).

Kirab akan dimulai dari Balai Kota pukul 09.00 WIB menelusuri jalan-jalan protokol Ibu Kota hingga ke kawasan Gelora Bung Karno Senayan dengan melibatkan Ade Ray (binaraga), Albert Papilaya (tinju), Ricky Yacobi (sepakbola), Harly Ramayani (loncat indah), Heru Prayogo dan Purnomo (atletik) dalam enam etape awal dan finish pukul 10.45.

Pada etape berikutnya mulai dari Pintu 2 Gelora Bung Karno, kirab akan melibatkan Yustedjo Tarik (tenis), Nunung Jayadi (atletik), Wisnu Wardhana (renang), Ali Sofyan Siregar (atletik), Zaenudin (tenis meja), Tri Widodo (pencak silat) dan Nuryanto (squash) hingga etape XIII yang dijadwalkan finish pukul 12.55 WIB di Kantor PT Panasonic di kawasan Halim Perdanakusuma.

Pada etape XIV, atlet yang terlibat adalah Murifin (gulat), Sabeno (atletik), Fahmy Fachrezy (aerobik), Fitri Haryadi (atletik), dan Wisnu Nugroho (atletik) finish di Gedung Gudang Garam di Jalan Jenderal A Yani pada pukul 14.15.

Penghujung etape XVIII tersebut merupakan Pos III sebagai tempat serah terima Obor dari Wakil Walikota Jakarta Timur Kepada Wakil Walikota Jakarta Utara.

Dari Pos III kemudian akan dilakukan dua etape lagi dengan melibatkan Rahman Defiandi (atletik) dan Edi Suwarno (sepak takraw).

Obor api kemudian diserahkan oleh Wali Kota Jakarta Utara kepada Ketua INASOC dan selanjutnya diserahkan kepada Duta Obor DKI Jakarta untuk diserahkan kepada INASOC Sumatera Selatan dengan angkutan kapal laut dari Dermaga Kolinlamil Tanjung Priok. (ANT-132/N002)

Editor: B Kunto Wibisono

COPYRIGHT © 2011

Ikuti berita terkini di handphone anda di m.antaranews.com

Itupun, Quagliarella masuk sebagai pemain pengganti, saat Juventus berhadapan dengan Catania. Tidak heran bila pemain 27 tahun tersebut dirumorkan akan menanggalkan kostum Putih Hitam pada bursa transfer musim dingin nanti. Namun, kabar burung ini langsung dibantah oleh agennya, Beppe Bozzo.

Genoa disebut-sebut menjadi klub Serie-A yang menginginkan jasa Quagliarella. Namun, Bozzo mengatakan, kliennya masih memiliki komitmen memperkuat La Vecchia Signora. Bozzo membantah kabar yang mengemuka di ruang publik. "Laporan ini sama sekali tidak benar," tegas Bozzo dikutip Football Italia, Jumat (4/11/2011).

Bahkan, Bozzo kembali menekankan, rumor itu tidak dapat dipertanggung jawabkan. "Semua cerita tidak berdasar, baik yang di udara dan dalam tanah," sambung Bozzo.

Sang agen mengatakan, mantan punggawa Napoli dan Sampdoria tersebut masih antusias bergabung dengan Juventus. "Qualiarella sangat senang berada di Juventus dan dia ingin tetap tinggal bersama I Bianconeri."

Dan sekali lagi, Bozzo juga menepis kabar yang menyebut Qualiarella masuk daftar jual Juventus di bursa transfer di tengah musim nanti. "Saya bisa mengkategorikan, pada bursa transfer Januari nanti, Quagliarella tidak akan ke mana-mana dan dia pasti akan tinggal di Juventus," pungkas Bozzo.

Statusnya sebagai mantan pelatih Sao Paolo (Brasil) mungkin sejenak harus ditanggalkan mengingat di Indonesia ia belum begitu sukses. Malah kemungkinan ia membutuhkan sihir untuk bisa mengubah Persibo sebagai tim yang kompetitif di Indonesian Premier League (IPL).

Level Persibo sejauh ini tergolong terendah dibanding klub profesional level satu di wilayah Jawa Timur. Melihat gairah transfer sekaligus keseriusan membangun tim, level Laskar Angling Dharma ini setara dengan Persema Malang yang dilatih Slave Radovski.

Tapi Slave lebih beruntung karena komposisi tim masih bisa dibilang stabil walau ada sejumlah pemain yang hengkang. Sedangkan Camargo, harus membangun Persibo saat tim hanya mempunyai 12 pemain lokal tanpa pengalaman berarti.

"Sangat tidak mudah membangun tim yang mempunyai sedikit pemain. Tapi inilah tantangan seorang pelatih," tutur pelatih asal Brasil ini kepada media. Berangsur, ia mulai mengumpulkan kekuatan dan telah mengoleksi 21 pemain yang empat di antaranya pemain asing.

Dia berencana menambah enam pemain lagi untuk menyempurnakan komposisi timnya. Sayang upaya itu juga teramat sulit karena yang ditemuinya adalah pemain lokal tanpa pengalaman sedikit pun di kompetisi tertinggi Indonesia.

Sedangkan untuk melakukan transfer juga tak semudah berbicara. Gagalnya upaya memboyong pemain berpengalaman sekilas menjadi bukti nama Persibo belum menjual dan dianggap belum memberikan prospek cerah bagi pesepakbola level atas.

Manajemen Persibo sangat menyadari kendala dan kesulitan yang dihadapi pelatihnya. Selain pamor klub yang belum terang, situasi finansial juga patut menjadi pertimbangan jika ingin mendatangkan pemain berkualitas di atas rata-rata.

"Makanya kami tak terlalu menargetkan yang muluk-muluk untuk pelatih. Butuh proses untuk menjadikan Persibo sebagai klub bergengsi dan kami tengah melakukan itu. Kami hanya berharap Camargo bisa menjadi sosok yang cocok untuk memajukan Persibo," ucap Ketua Umum Persibo Taufik Riesnendar.

Yang dilakukan manajemen adalah mengikuti upaya yang dilakukan pelatih, sejauh itu bervisi pada pengembangan tim. Manajemen tak pernah menolak pemain yang menjadi rekomendasi Camargo dan sejauh ini ia dinilai cukup kooperatif terhadap daya kontrak klub.

Begitu pula dengan rencana mendatangkan pelatih fisik, manajemen juga tak keberatan karena memang diperlukan. Kemungkinan pelatih fisik tersebut juga didatangkan dari Brasil, melengkapi aroma Samba karena asisten pelatih Wanderley Junior juga berasal dari negara terbesar di Amerika Latin itu.

"Sejauh ini permintaan pelatih masih logis. Jadi kami tidak keberatan sejauh klub bisa memenuhinya. Persibo sebenarnya beruntung mendapat pelatih yang tak banyak menuntut dan memahami kondisi klub," tandasnya.

Che Mat didesak letak jawatan

Oleh MUSTAPA LAKAWA
mustapa@kosmo.com.my

SEBAHAGIAN penyokong bola sepak Terengganu berhimpun secara aman mendesak supaya Che Mat meletakkan jawatan sebagai Presiden PBSNT di pekarangan Stadium Sultan Ismail Nasiruddin Shah, Kuala Terengganu semalam.

SELEPAS isu pengunduran secara mengejut bekas jurulatih, Irfan Bakti Abu Salim minggu lalu, arena bola sepak Terengganu kini bakal berdepan satu lagi isu iaitu membabitkan masa depan Presiden Persatuan Bola Sepak Negeri Terengganu (PBSNT), Datuk Che Mat Jusoh.

Semalam, kira-kira 1,000 penyokong bola sepak skuad Penyu itu mengadakan demonstrasi aman untuk mendesak Che Mat agar meletakkan jawatan sebagai presiden PBSNT.

Desakan itu yang dianggap kemuncak kepada rasa tidak puas hati penyokong bola sepak Terengganu dibuat atas dasar tidak puas hati kepada corak kepimpinan Che Mat selain meminta penjelasan di sebalik isu pengunduran Irfan.

Jurucakap kumpulan penyokong Terengganu, Khairul Amri Salah Pikri, 23, berkata, tujuan demonstrasi berke- naan adalah untuk menyerahkan memorandum kepada Menteri Besar, Datuk Seri Ahmad Said agar segera campur tangan dalam menyelesaikan penyelewengan yang didakwa berlaku dalam PBSNT.

"Kami ingin melahirkan rasa terkilan dan kecewa di atas pengunduran secara tiba-tiba bekas jurulatih, Irfan Bakti yang mana keputusan itu berlaku ekoran krisis dalaman PBSNT yang di- ketuai Datuk Che Mat.

"Kami juga mahu Menteri Besar (Datuk Seri Ahmad Said) menyiasat permasalahan yang berlaku dalam PBSNT berdasarkan kenyataan Irfan yang mendakwa wujud gangguan emosi kepada para pemain tiga hari sebe- lum perlawanan akhir Piala Malaysia berlangsung," katanya ketika ditemui di Kuala Terengganu semalam.

Dia juga mendesak campur tangan Menteri Besar dalam menyiasat apa juga penyelewengan yang berlaku dalam PBSNT, terutamanya membabitkan pemberian bonus kepada para pe- main selepas Piala FA lalu selain isu tiket final Piala FA.

"Kami mahu PBSNT dirombak semula termasuk mendesak Datuk Che Mat melepaskan jawatannya sebagai presiden PBSNT bagi memberi ruang kepada individu yang lebih amanah dan bertanggungjawab," jelasnya lagi.

Demonstrasi dengan slogan 'Suara Kebangkitan Bola Sepak Terengganu' itu bermula seawal pukul 4.30 petang dengan orang ramai mula berkumpul di pekarangan stadium.

Tepat pukul 5.15 petang, rombongan yang turut membawa pelbagai kain rentang dan slogan yang mendesak Che Mat meletak jawatan mula berarak ke kediaman Menteri Besar sejauh kira-kira dua kilometer untuk me- nyerahkan memorandum berkenaan.

Bagaimanapun, tinjauan Kosmo! mendapati, kumpulan berkenaan gagal menyerahkan memorandum tersebut ekoran tiada seorang pun wakil Menteri Be- sar yang berada di rumah berkenaan.

"Kami akan terus mengadakan demonstrasi sehingga Datuk Che Mat melepaskan jawatannya. Jika beliau masih enggan, maka kami para penyokong Terengganu akan mengambil tindakan lain termasuk memboikot perlawanan di stadium," ujar Khairul lagi.

Minggu lalu, Terengganu yang gagal menjulang Piala Malaysia selepas tewas kepada Negeri Sembilan dikejutkan dengan pengunduran secara tiba- tiba jurulatihnya, Irfan Bakti atas alasan ingin mencari cabaran baharu ber- sama pasukan Selangor.

Keputusan Irfan itu mengejutkan pelbagai pihak sehingga mencetuskan kemarahan dalam kalangan penyokong fanatik Terengganu yang mendakwa ia berpunca daripada krisis dalaman PBSNT diketuai Che Mat.

Hanya karakter jadi pemisah

SKUAD bola sepak Bawah 23 tahun (B-23) negara yang akan menggalas cabaran pada Sukan SEA 2011 di Indonesia, tidak mempunyai banyak perbezaan ketara dengan skuad yang memenangi pingat emas di Laos dua tahun lalu.

Pengendali skuad kebangsaan, Datuk K. Rajagobal berkata, perbezaan yang ada adalah dari segi nama pemain serta karakter yang dimiliki oleh barisan kendalian Ong Kim Swee itu.

"Skuad kali ini berbeza dengan skuad yang saya bimbing pada tahun 2009 kerana terdapat beberapa nama baharu yang dipanggil untuk beraksi buat kali pertama.

"Selain itu, karakter pemain-pemain tersebut juga berbeza ketika berada di atas padang," kata Rajagobal semalam.

Mengulas mengenai pemilihan pemain tengah yang baru berusia 19 tahun, Muhammad Nazmi Faiz Mansor, Rajagopal berkata, beliau tidak terkejut kerana setiap jurulatih mempunyai perancangan tersendiri.

"(Pemilihan) pemain itu (Nazmi Faiz) terpulang kepada Kim Swee kerana beliau merupakan individu yang bertanggungjawab dalam membentuk pasukan," katanya.

Ditanya sama ada skuad kendalian Kim Swee mampu mempertahankan pingat emas pada Sukan SEA kali ini, jurulatih berusia 55 tahun itu berkata: "Saya tidak boleh memberi jaminan bahawa skuad tersebut mampu mempertahankan pingat emas.

"Tetapi mereka harus memberikan persembahan terbaik ketika beraksi nanti."

Pada Rabu lalu, Kim Swee mengumumkan nama 20 pemain yang membawa cabaran negara ke Indonesia termasuk memanggil muka baharu seperti Mohammad Nazmi dan pemain tengah Kuala Lumpur, Yong Kuong Yong.

Bagi mengimbangi barisan kendaliannya, Kim Swee mengekalkan beberapa muka lama seperti Baddrol Bakhtiar, Mohd. Asraruddin Putra Omar, Mahali Jasuli, Mohd. Muslim Ahmad dan Ahmad Fakri Saarani.

Kelima-lima pemain terbabit merupakan antara tunjang skuad negara meraih pingat emas pada Sukan SEA 2009 di Laos.

Kelmarin, skuad kendalian Kim Swee telah berlepas ke Indonesia sebagai persediaan awal menghadapi Singapura pada aksi pembukaan Kumpulan A di Stadium Gelora Bung Karno, Jakarta pada Isnin ini.

Pada final acara bola sepak Sukan SEA 2009, skuad kendalian Rajagobal muncul pemenang pingat emas selepas membenam Vietnam 1-0.

Kejayaan tersebut mengakhiri penantian selama dua dekad skuad negara bagi meraih pingat emas dalam acara kemuncak temasya dwitahunan itu.

Peringatan Ketua Kontinjen

Oleh TAUFEK RAZAK
taufek.razak@kosmo.com.my

kan beraksi pada temasya Sukan SEA di Indonesia, diingatkan agar menjaga pemakanan, kesihatan dan keselamatan semasa sambutan Hari Raya Aidiladha esok.

Ingatan itu disuarakan oleh Ketua Kontinjen Malaysia, Datuk Naim Mohamad selepas mereka diberikan cuti beberapa hari untuk bersama keluarga masing-masing sebelum berlepas ke Jakarta dan Palembang.

"Kita sudah pun mengingatkan atlet tentang soal pemakanan, kesihatan dan keselamatan diri sebelum berlepas pulang ke kampung halaman masing-masing.

"Memang kita melarang mereka daripada beraya sampai lupa diri memandangkan selepas ini mereka ada tanggungjawab besar yang perlu dilaksa- nakan.

"Namun saya percaya, atlet kita sudah matang dan sedar tentang perkara ini dan berha- rap mereka sentiasa beringat sepanjang masa sehingga sele- sai temasya Sukan SEA nanti," katanya.

Beliau berkata demikian sebagai mengulas nasihat yang di berikan Menteri Belia dan Sukan, Datuk Seri Ahmad Shabery Cheek ketika berucap pada majlis penyerahan Jalur Gemilang kepada kontinjen Malaysia di Putrajaya kelmarin.

Dalam ucapannya, Ahmad Shabery mahu setiap atlet menjaga diri sendiri seperti menjaga negara supaya segala penat lelah dalam melakukan persiapan menghadapi temasya itu tidak sia-sia begitu sahaja.

Menurut Naim, soal pemakanan, kesihatan dan keselamatan ini perlu diberi keutamaan kerana ketika menyambut hari raya korban ini apa-apa sahaja boleh berlaku.

Seramai 608 atlet dan 264 pegawai akan berlepas secara berperingkat ke Jakarta dan Palembang bagi menghadapi temasya yang berlangsung dari 11 hingga 22 November ini.

Skuad bola sepak dan kakitangan sekretariat adalah kumpulan pertama yang berlepas ke Jakarta kelmarin dan selebihnya akan mula berlepas ke Indo- nesia, Isnin ini.

LONDON, KOMPAS.com - Apa yang membuat Sir Alex Ferguson sedemikian sukses melatih Manchester United? Tidak lain adalah temperamennya yang keras dan kata-katanya yang tajam kepada pemain.

Itulah hal yang paling diingat oleh David Beckham, mantan anak asuh Ferguson dan pernah sukses mengantar MU meraih tiga trofi pada 1999. Beckham mengakui bahwa sikap Ferguson yang seperti itulah yang membuat para pemain segan kepadanya.

Pada 2003, Beckham pernah menjadi korban kemarahan Ferguson. Setelah kalah dari Arsenal pada Februari, Beckham menjadi sasaran amarah Ferguson. Kekalahan itu membuat Ferguson berang hingga muncullah insiden "sepatu melayang" di ruang ganti. Sepatu itu mengenai pelipis kiri Beckham hingga ia terluka. Insiden itu kemudian disebut-sebut sebagai awal keretakan hubungan keduanya hingga Beckham pindah ke Real Madrid.

"Dia ingin membunuhku saat itu, aku yakin itu. Namun, dia figur seorang ayah bagiku dan dia juga orang yang memberiku kesempatan bermain untuk klub impianku," kata Beckham seraya menegaskan bahwa ia langsung melupakan kejadian delapan tahun silam itu.

Gelandang berusia 36 tahun itu mengaku sangat mengagumi sosok Ferguson. Dari dulu sampai sekarang. Ia justru menilai sifat temperamental Ferguson itulah yang membuat pelatih asal Skotlandia itu dapat mempertahankan prestasinya bersama "Setan Merah". Menurutnya, semua pemain MU takut "disemprot" oleh Ferguson sehingga para pemain pun berusaha tampil semaksimal mungkin.

"Ketakutan mendapat omelan (dari Ferguson) adalah alasan mengapa kami bermain begitu bagus. Tidak cukup hanya menjadi pemain hebat ketika Anda ingin bermain bersamanya. Dia memilih Anda karena dia percaya kepada Anda sebagai seorang pemain dan karena Anda punya karakter," tutur pemain yang ikut mengantar MU meraih treble winner pada 1999 itu.

"Begitulah dia dulu dan begitulah dia sekarang. Begitulah dia selama bertahun-tahun dan itu sebabnya dia begitu sukses," tambahnya.

Minggu (6/11/2011) lusa, Ferguson akan genap 25 tahun menjadi manajer di Old Trafford. Sebuah waktu lama untuk seorang pelatih dalam satu tim. Sampai kini tidak ada yang tahu kapan Ferguson akan pensiun dan kepada siapa ia akan menyerahkan tanggung jawab sebagai manajer MU.

MANCHESTER, KOMPAS.com - Gelandang Manchester City Yaya Toure yakin bahwa klubnya akan mampu menjadi seperti klub kelas dunia, Barcelona. Menurutnya, keyakinan ini beralasan jika melihat prestasi City dalam sejumlah laga Premier League dan Liga Champions belakangan ini.

Pemain asal Pantai Gading itu yakin cita-cita itu hanya dapat tercapai jika City sudah mengantongi banyak gelar baik di Inggris maupun di Eropa. Dia sendiri ingin membawa City menjadi mesin gol seperti klub terdahulunya itu.

"Tentu saja berbeda, Barcelona telah menjadi klub yang besar untuk waktu yang lama. Mereka adalah tim teratas di dunia. Jika City ingin seperti itu, maka kami harus memenangkan Premier League, juga mungkin Liga Champions," katanya seperti dilansir oleh The Sun.

Toure yang pernah memenangkan Liga Champions dengan Catalans di 2009 sangat membantu langkah City di laga akbar Eropa pekan ini. Kemenangan 3-0 atas Villareal menggenapkan tujuh kemenangan mereka berturut-turut di semua kompetisi.

Pemain berumur 28 tahun ini percaya City juga memiliki mentalitas yang sama dengan yang dimiliki Barcelona untuk menjadi raja di Eropa. Menurutnya, City sedang berada di jalan yang tepat.

"Ya, itu yang kami inginkan dan mentalitas yang kami punya sangat fantastis. Setiap orang perlu memiliki mentalitas untuk menang itu. JIka Anda ingin menang, Anda membutuhkannya. Anda harus bekerja, berkonsentrasi, dan harus segera segar kembali dalam dua hari. Setiap pertandingan yang kami jalani, kami harus mengingatkan diri kami untuk menjadi juara. Tapi di tim, kami sekarang kami memiliki orang-orang yang seperti itu dan setiap orang berkembang dengan baik," tambahnya.

City sudah tampak bersinar sejak awal musim dan gaya sepak bola mereka mulai dibanding-bandingkan dengan raksasa sepak bola Nou Camp.

Api Obor SEA Games Layaknya Semangat ASEAN

Commonwealth Bank Tournament of Champions

Sabin Lisicki Tumbangkan Daniella Hantuchova

KHAIRUL Fahmi Che Mat memohon kepada peminat bola sepak segera menghentikan kritikan ke atasnya kerana mahu memberi fokus 100 peratus membantu Harimau Muda mempertahankan pingat emas Sukan SEA di Jakarta.

"Peminat boleh kritik tapi bagilah kritikan yang boleh membina semangat. Jika mahu terus mengkritik biarlah ia berkaitan prestasi di dalam padang.

"Bagi saya semua ini harus ditolak ke tepi. Saya tidak mahu terlalu memikirkan mengenai soal lain dan hanya mahu fokus kepada Sukan SEA saja," kata penjaga gol skuad negara itu, semalam selepas dipalit kontroversi baru membabitkan soal peribadinya, baru-baru ini.

Malaysia membuka tirai perlawanan Kumpulan A menentang pasukan tetangga, Singapura, Isnin ini.

Ketika sama dia tidak menganggap ia satu masalah baru dengan pelantikan Baddrol Bakhtiar selaku kapten pasukan ke Sukan SEA.

"Tidak ada sebarang masalah," kata Apek yang menerima apa saja keputusan jurulatih, Ong Kim Swee.
Dia menambah: "Baddrol pemain lebih berpengalaman berbanding saya dan berhak diberi tugas ini.

"Bagi saya siapa dipilih kapten tak penting. Apa perlu dilakukan adalah beri komitmen penuh dan saya ajak rakan lain memberi kerjasama kepada Baddrol untuk pulang membawa pingat emas sekali lagi."

Sukan

SASARAN konservatif atau realistik? Itulah persoalan yang timbul apabila Majlis Sukan Negara (MSN) mensasarkan kontinjen negara yang akan beraksi pada Sukan SEA XXVI di Jakarta dan Palembang yang disingkap tirainya secara rasmi 11 November ini sekadar mampu memenangi antara 40 hingga 45 pingat emas.

Dan dengan jumlah atlit seramai 872 orang dan penyertaan dalam 39 jenis sukan kali ini berbanding 498 orang dan 24 sukan di Laos, adakah sasaran yang ditetapkan MSN itu boleh diterima?

Ketua Pengarah MSN, Datuk Zolkples Embong bagaimanapun menafikan pihaknya mengambil langkah selamat dengan mengumumkan sasaran 40 hingga 45 emas itu, sebaliknya menegaskan ia realistik selepas mengambil kira pelbagai faktor.

"Selain kita kehilangan beberapa atlit yang cedera dan bersara yang menjejaskan pungutan emas, kita juga perlu mengambil kira prestasi atlit semasa, selain beberapa acara yang sebelum ini mampu menyumbang emas tetapi tidak dipertandingkan kali ini.
"Lagipun, kita juga mengambil keputusan 'mengorbankan' beberapa atlit dalam sukan subjektif seperti ratu wushu, Chai Fong Ying apabila menasihatkan mereka tidak mengambil bahagian kerana bimbang pengadilan yang berat sebelah yang boleh menjejaskan moral dan semangat mereka," katanya.

Apapun, 'ahli nujum' mana yang membuat ramalan yang tepat hanya akan terjawab sebaik temasya dwitahunan itu ditutup tirainya 22 November ini.