Sengaja kalah?

Oleh TAN MING WAI
tan.mingwai@utusan.com.my

KUALA LUMPUR - Hasrat peminat tempatan untuk menyaksikan final impian antara Datuk Lee Chong Wei dengan Lin Dan pada Terbuka Malaysia Ahad ini tidak menjadi kenyataan berikutan kekalahan jaguh China itu kepada pemain Denmark, Jan O Jorgensen semalam.

Kekalahan 21-14, 15-21, 15-21 menimbulkan persoalan sama ada dia 'sengaja' kalah demi memberi laluan kepada pemain senegara, Chen Jin untuk menambah mata kelayakan Olimpik.

Skuad badminton China sebelum ini beberapa kali dikecam kerana cuba memanipulasi sistem ranking untuk membolehkan penyertaan maksimum tiga pemain perseorangan lelaki pada Olimpik.

Peraturan Olimpik menyatakan, sesebuah kontinjen negara boleh menghantar penyertaan maksimum tiga pemain perseorangan dengan syarat semuanya berada pada ranking empat terbaik dunia.

Salah satu kontroversi yang pernah berlaku termasuk penarikan Lin Dan atas alasan 'tidak sihat' pada final Terbuka Singapura, Jun lalu, bagi memberi kemenangan percuma kepada Chen Jin.

Juara empat kali, Lin Dan sepatutnya dijadual bertemu Chen Jin pada suku akhir hari ini jika menewaskan Jorgensen semalam.

Usaha media untuk mendapatkan komen Lin Dan mengenai kekalahannya gagal, apabila dia terus ke bilik persalinan.

Pemain No.16 dunia, Jorgensen, mengakui Lin Dan tidak beraksi pada tahap terbaik tetapi menyifatkan dia menang kerana lebih cergas berbanding lawannya.

"Saya pernah berentap dengannya beberapa kali, itu bukan kehebatan sebenarnya dan dia mampu beraksi lebih hebat.

"Saya rasa dia mungkin keletihan selepas bertanding dalam banyak kejohanan sedangkan saya tidak," katanya.

Jorgensen tidak dapat menyembunyikan kegembiraan selepas mencapai kemenangan yang disifatkan terbesar dalam kariernya.

"Dapat menewaskan Lin Dan umpama 'mimpi jadi kenyataan'.

"Saya masih terkejut, memang satu situasi yang gila, memandangkan saya dapat mengembalikan sentuhan secepat ini selepas dihantui masalah jantung," ujarnya.

Sementara itu, Chong Wei mara ke suku akhir untuk bertemu sahabat karibnya, Taufik Hidayat setelah menang 21-8, 21-18 ke atas pemain Jepun, Kazushi Yamada.

Menang mudah set pertama, Chong Wei mencemaskan kira-kira 3,000 penyokong apabila ketinggalan 4-11 pada set berikutnya.

Dia bagaimanapun tenang dan bangkit untuk menafikan perlawanan diheret ke set ketiga.

"Saya hilang tumpuan pada set kedua kerana permainan diganggu angin kuat. Saya terlalu bimbang bulu tangkis keluar gelanggang, mujur ia berjaya diatasi," katanya.

Mengenai pertembungan dengan Taufik hari ini, Chong Wei menjangkakan akan menerima tentangan sengit.

"Taufik berada pada prestasi terbaik pada kejohanan ini. Dia menewaskan dua lawannya sebelum ini (termasuk menundukkan Nguyen Tien Minh 21-11,21-14 semalam) dengan mudah, ini bermakna dia bermain dengan penuh keyakinan," katanya.

Full content generated by Get Full RSS.

Full content generated by Get Full RSS.

REPUBLIKA.CO.ID, MANILA - Philippine Patriots siap memulai perjuangan mereka meraih titel ABL musim 2012 dengan menghadapi tim pendatang baru Bangkok Cobras di San Juan Gym pada Sabtu (14/1).  Status Patriots sebagai tim favorit juara kompetisi Asean Basketball League (ABL) tidak akan berubah, meskipun kini hadir tim asal Filipina lainnya San Miguel Beermen.  
 
Materi pemain Patriots yang kini lebih lengkap menjadi alasan keyakinan tersebut. Saat ini mereka diperkuat oleh mantan pemain timnas Filipina Aldrech Ramos serta duo pemain asal Amerika Serikat Nakiea Miller dan Anthony Johnson. Patriots juga merekrut beberapa pemain lokal yang berkualitas seperti Al Vergara, Aldy Larong dan Jonathan Fernandez. 

"Kami memiliki harapan yang tinggi pada tim ini dan saya merasa tim ini merupakan tim terbaik yang pernah kami bentuk," ujar CEO Harbour Centre, Mikee Romero, seperti dikutip situs resmi ABL.
 
Walaupun ABL musim ini merupakan musim pertama bagi San Miguel Beermen, peraih gelar juara terbanyak Liga Basket Filipina (PBA) itu merupakan favorit juara. Namun demikian, Romero yakin sepenuhnya dengan kemampuan Patriots. 

"Saat ini, San Miguel merupakan tim asal FIlipina yang lebih difavoritkan. Tapi, para pemain kami siap membuktikan pada saya dan semua orang bahwa hal itu salah," tandasnya.

Full content generated by Get Full RSS.

SPORTKU.COM - Clippers vs Heat 11 Januari 2012. Chris Paul mencetak 27 points, 11 assists, 6 rebounds, dan 3 steals untuk membawa LA Clippers menang 95-89 atas Miami Heat.

Video courtesy of Youtube: http://www.youtube.com/watch?v=hAuNrvQhMbI

Clippers vs Heat 95-89, 11 Jan 2012

Clippers vs Heat 95-89, 11 Jan 2012. Blake dan James. Sumber foto: http://goo.gl/qTXDn

Clippers vs Heat 95-89, 11 Jan 2012. James, Blake, Haslem. Sumber foto: http://goo.gl/qTXDn

Clippers vs Heat 95-89, 11 Jan 2012. Blake vs Haslem. Sumber foto: http://goo.gl/qTXDn

Clippers vs Heat 95-89, 11 Jan 2012. Bosh vs Griffin. Sumber foto: http://goo.gl/qTXDn

Clippers vs Heat 95-89, 11 Jan 2012. Wade's shooting. Sumber foto: http://goo.gl/qTXDn

Clippers vs Heat 95-89, 11 Jan 2012. Butler vs James. Sumber foto: http://goo.gl/qTXDn

Full content generated by Get Full RSS.

Palembang (ANTARA News) - Tim anggar Sumatera Selatan memutuskan keluar dari Wisma Atlet Jakabaring, Palembang, setelah beberapa di antara atletnya menderita sakit tifus, kata pelatih, Lucky Ramdhani.

"Ada dua orang atlet dan satu pelatih yang terkena sakit tifus, sehingga sejak sepekan terakhir saya putuskan untuk memulangkan atlet ke rumah masing-masing," ujar Lucky, di Palembang, Kamis.

Dia menyebutkan, dua atlet itu, Ade Indra dan Dwi Oktaria.

Sedangkan pelatih yang terkena tifus adalah Lukman Ahmadi yang merupakan pelatih kepala.

"Ade dan Lukman saat ini masih dirawat di Rumah Sakit AK Gani Palembang, sedangkan Dwi mendapat perawatan intensif di rumah," kata dia lagi.

Dia menerangkan, sakit yang diderita dua atlet itu disebabkan ketidaksesuaian antara pola makan dan aktivitas yang dilakukan.

"Atlet tinggal di Wisma Atlet Jakabaring, sedangkan latihan masih di Hall Bank Mandiri Rivai. Hal itu sudah dijalani sejak 9 Desember lalu, sementara usulan untuk meminta arena latihan di Jakabaring belum direalisasikan hingga kini. Lama kelamaan, ada beberapa atlet yang tidak bisa bertahan dengan kondisi itu dan jatuh sakit," ujar dia.

Menurut Lucky, yang menjadi penyebab utama yakni menu makanan di Wisma Atlet Jakabaring yang tidak sesuai dengan kebutuhan latihan.

"Saat ini atlet sedang tahapan persiapan umum menuju PON di Riau yang direncanakan pada September nanti, jadi bisa dikatakan latihannya terbilang berat. Sementara, latihan sebanyak dua kali satu hari itu tidak diimbangi dengan asupan nutrisi yang baik," kata dia.

Akhirnya, tim pelatih anggar Sumsel itu memutuskan menarik atlet dari Wisma Atlet Jakabaring dan tetap menjalani latihan seperti biasa, sesi pagi (08.00-10.00 WIB) dan sesi sore (17.00-21.00 WIB).

"Jika makanan di rumah lebih baik dari di Wisma, maka lebih baik atlet pulang ke rumah saja. Apalagi, saya juga khawatir dengan keselamatan atlet dalam berkendaraan menuju Wisma karena untuk latihan sesi malam baru berakhir pada pukul 21.00 WIB," ujar peraih medali emas PON tahun 2000 ini.

Pelatih nasional itu bersedia mengembalikan atlet-atletnya ke pemusatan latihan di Jakabaring, jika beberapa hal yang dikeluhkan telah dibenahi oleh pengelola program performa tinggi (HPP).

"Sementara ini, kami putuskan keluar dulu. Jika sudah dibenahi maka kami siap kembali lagi ke Wisma Atlet Jakabaring," kata dia.

Atlet anggar Sumsel Rully Maulidhani juga mengeluhkan menu makanan yang disajikan di Wisma Atlet itu.

"Menurut saya, menu atlet tidak seperti yang disajikan selama ini. Saya membandingkan, berdasarkan pengalaman menjalani pemusatan latihan nasional. Beban latihan atlet itu tinggi, tapi menu yang disajikan tidak sesuai dengan kebutuhan," kata dia.

Dia menerangkan, porsi makanan atlet tidak bisa disamakan dengan orang biasa.

"Porsi makanan atlet itu harusnya lebih lengkap dibandingkan orang biasa. Tapi, pada kenyataannya saat ini, terkadang atlet anggar justru tidak mendapatkan makanan karena sudah kehabisan. Alasannya karena tim anggar pulangnya malam, lalu diganti dengan nasi bungkus. Apa begitu solusinya. Maka lebih baik sementara ini kami keluar dulu," ujar dia lagi.

Sebanyak 28 atlet anggar Sumsel menjalani pemusatan latihan Program Performa Tinggi menuju PON XVIII di Riau, dengan menginap di wisma eks SEA Games ke-26 lalu.

Cabang olahraga anggar merupakan peraih tiket terbanyak untuk PON di Riau 2012 ini dengan total 28 orang.

Posisi kedua ditempati Atletik (19 orang), pencak silat (18), dan menembak (15).

Pada PON di Kaltim lalu, tim anggar Sumsel meraih dua medali emas, sedangkan pada SEA Games XXVI, dua atletnya, Reni Anggraini meraih emas, dan Hendrawan Susanto meraih perak.

Manajer HPP, Evalina DS mengakui, pada awalnya memang ada persoalan seputar pelayanan kepada atlet.

Hal itu disebabkan tidak berjalan komunikasi dan koordinasi antarpihak terkait.

"Persoalan itu terjadi pada awal saat atlet HPP baru menempati Wisma Atlet. Beberapa kali atlet yang pulang latihan malam tidak kebagian makan karena katering lupa menyisihkan. Memang seharusnya ada komunikasi antarpihak terkait," ujar dia lagi.

Berkaitan dengan aksi "walk out" atlet anggar itu, Eva menanggapi bahwa hal itu hanya sekadar persoalan salah komunikasi saja.

"Tidak ada yang keluar. Lagi pula, saya sudah berbicara langsung dengan pelatih anggar Lukman Ahmadi yang kebetulan saat ini sedang sakit. Persoalan ini segera diatasi," ujar dia.

Menanggapi keluhan menu makanan yang tidak proporsional, Eva menyatakan, menu yang disajikan itu sudah melalui supervisi ahli gizi HPP di bawah koordinasi Prof Dr dr Fauziah Nuraini.

Selain itu, katering yang melayani atlet di Wisma Atlet ini merupakan katering yang sama melayani atlet HPP saat menjalani pembinaan di Pusri dan Pertamina.

"Sebelumnya tidak ada masalah mengenai konsumsi. Tapi namanya pindah tempat baru dan yang dilayani lebih banyak, sehingga perlu penyesuaian. Apalagi karakter atlet dan pelatih yang dilayani ini `kan berbeda-beda," kata Eva.

Program Performa Tinggi berada di bawah naungan KONI Sumsel yang mendapatkan bantuan pendanaan dari Pemprov Sumsel melalui hibah ke Lembaga Pembinaan Pengembangan Peningkatan dan Prestasi Olahraga (LP4OR), dengan jumlah mencapai puluhan miliar rupiah.

Program itu diusung untuk membina atlet-atlet muda putra daerah agar berprestasi pada PON tahun 2016 mendatang. (SUS*BO14)

Editor: B Kunto Wibisono

COPYRIGHT © 2012

Ikuti berita terkini di handphone anda di m.antaranews.com

Full content generated by Get Full RSS.

Makassar (ANTARA News) - Persatuan Sepak bola Sinjai (Perssin), Sulsel berkomitmen tidak akan menggunakan pemain asing menghadapi kompetisi Divisi Utama musim 2011/2012.

Ketua Umum Perssin Sinjai Andi Rudiyanto Asapa, di Makassar, Kamis, mengatakan, lebih mengandalkan kemampuan potensi daerah yang memang cukup banyak. Pihaknya juga yakin bisa bersaing meski tanpa diperkuat pemain asing.

"Kita fokus memanfaatkan pemain lokal yang memang secara kualitas tidak kalah dari asing. Saya kira pemain asing juga tidak memberikan jaminan bahwa kekuatan tim akan lebih baik," ujarnya.

Bupati Sinjai itu menjelaskan, Perssin Sinjai sebenarnya memiliki rencana untuk menambah kekuatan tim. Namun demikian, katanya, pemain yang diharapkan bisa didatangkan merupakan pemain lokal dan bukan asing.

"Untuk pemain lokal termasuk yang berlabel timnas mungkin bisa saja kita datangkan untuk memperkuat tim. Namun Intinya kita memang tidak akan menggunakan pemain asing dalam tim," ucapnya.

Mengenai tidak hadirnya pemain asing di Perssin Sinjai, kata Rudiyanto, tidak menjadi dasar untuk bersikap pesimistis. Bahkan, tim yang baru saja promosi ke Divisi Utama tersebut yakin bisa menembus kompetisi Indonesia Super League (ISL).

Sikap optimistis itu, menurut Rudiyanto, karena kualitas pemain yang memperkuat Perssin Sinjai cukup menjanjikan.

"Pemain yang kita miliki harus memiliki keberanian untuk menghadapi tim yang mengandalkan pemain asing. Saya kira pemain asing bukan jaminan untuk meraih prestasi terbaik," ujarnya.
(T.KR-DF/F003)

Editor: Ruslan Burhani

COPYRIGHT © 2012

Ikuti berita terkini di handphone anda di m.antaranews.com

Full content generated by Get Full RSS.

ROMA - Pelatih AS Roma, Luis Enrique gembira dengan kemenangan 3-0 yang diraih timnya atas Fiorentina dalam perhelatan Copa Italia. Walau mengaku puas dengan performa lini belakang Roma, Enrique ternyata merasa beruntung bisa menang dari Fiorentina.
 
AS Roma tampil perkasa mengalahkan Fiorentina di stadion Olimpico lewat dwi gol Erik Lamela dan sebiji gol Fabio Borini. Kemenangan ini cukup memuaskan Enrique, dan menghibur para Romanisti karena membawa I Lupi ke perempat final Copa Italia.
 
"Kami beruntung, karena Fiorentina tidak membiarkan kami bermain dengan cara yang biasa dan (Fiorentina) memiliki serangan balik yang sangat berbahaya," ujar Enrique seperti dilansir dari Football-Italia, Kamis, (12/1/2012).
 
"Saya puas dengan performa lini belakang dan saya pikir itu adalah kunci dalam laga ini. Fiorentina bisa mencetak gol pada babak pertama dan membuat kami terpana, tetapi kami berhasil menghentikan mereka dengan baik. Pada babak kedua kami berkembang dan mengambil peluang kami," tambahnya.
 
Skuad Roma memang sempat mendapat sorotan karena kini banyak dihuni punggawa-punggawa muda. Permainan menyerang yang diusung Enrique juga belum dianggap efektif, namun lewat kemenangan ini, Roma bisa membuktikan kehebatan skuad mereka.
 
"Ini merupakan kesempatan yang sangat penting bagi kami untuk menunjukkan bahwa skuad kami valid dan cukup besar. Saya gembira bisa memberikan kegembiraan ini kepada fans Roma," imbuhnya.
 
Pelatih asal Spanyol tersebut juga secara khusus memuji para pahlawan Roma di laga tersebut dengan mengatakan,"Lamela menampilkan performa positif, tetapi jangan lupakan umpan Francesco Totti. Borini juga memiliki pengaruh kuat dalam pertandingan."
 
(seb)

Full content generated by Get Full RSS.

MUNICH - Direktur Olahraga Bayern Munich, Christian Nerlinger menyatakan tidak terlalu antusias dengan kebijakan Financial Fair Play yang digagas UEFA dan sedianya akan diterapkan selepas Euro 2012 nanti.

Menurutnya, kebijakan tersebut tidak akan mencegah upaya klub untuk mendatangkan pemain bintang seperti yang dilakukan klub kaya raya seperti Manchester City dan Chelsea.  Tapi setidaknya, regulasi ini bisa menjadi patokan bagi klub jika ingin berinvestasi yang aman tanpa terkena sanksi.

Intinya, Financial Fair play melarang anggaran pengeluaran klub lebih besar dari pendapatannya. Dalam sebuah kesempatan, Nerlinger mengutarakan keraguannya akan aturan yang berlaku pada musim panas nanti. Akan tetapi, dia menaruh ekspektasi kebijakan ini bisa berdampak luas bagi klub-klub mapan Eropa dalam menjalankan roda perekonomiannya.

Hingga kurun waktu dua dekade, Nerlinger menjelaskan, Die Bayern -julukan Munich masih berada dalam jalur yang konservatif dalam menjalankan bisnis klub, termasuk saat mendatangkan pemain. Itu sebabnya, kondisi keuangan mereka masih tetap stabil sampai kini.

Nerlinger pun membuat pengakuan, Munich tidak pernah menganggarkan dana mendekati angka 50 juta euro hanya untuk membeli seorang pemain. Maklum, dalam rentang waktu 30 tahun terakhir Munich selalu memiliki neraca keuangan yang seimbang.

"Saya tidak yakin dengan financial fair play tetapi saya berharap ini akan berpengaruh . Filosofi Munich selama 20 tahun terakhir adalah mencari keuntungan. Ini bisa datang dari permainan dan semuanya secara bersama, sebagai klub, kami akan bermain memainkan peranan penting," ujar Nerlinger.

"Kami bisa, mungkin menghabiskan 50 juta euro untuk seorang pemain. Tapi kami tidak pernah melakukannya bahkan jika tekanan dari pihak luar sangat tinggi, " urainya.

"Kami tidak akan mengeluarkan 50 juta euro karena dalam 30 tahun, kami telah menunjukkan sisi ekonomi yang seimbang, sesuatu istimewa buat kami juga. Dalam jangka panjang, yang akan sangat sukses," urainya mengakhiri. (edo)

Full content generated by Get Full RSS.

KUALA LUMPUR - Peraih emas Olimpiade Athena 2004, Taufik Hidayat, melaju ke babak perempat final Malaysia Open Superseries 2012 setelah mengalahkan Nguyen Tien Minh asal Vietnam, dalam dua gim langsung, 21-11, 21-14.
 
"Saya kini memiliki motivasi yang lebih tinggi karena ingin berlaga untuk terakhir kalinya di olimpiade. Saya juga bersyukur bahwa pelatih, sponsor serta keluarga saya masih mendukung dan mereka percaya saya bisa bangkit kembali," kata Taufik usai pertandingannya.
 
Pada babak delapan besar besok, Taufik kemungkinan besar akan bertemu dengan Lee Chong Wei yang merupakan pemain nomor satu dunia asal Malaysia. Keduanya merupakan musuh di lapangan, namun berteman baik di luar lapangan.
 
Taufik tercatat sudah tujuh belas kali bertarung dengan Chong Wei, di mana sebelas pertemuan di antaranya dimenangkan Chong Wei yang dianugerahkan gelar Datuk ini. Kemenangan terakhir Taufik yang ia peroleh atas Chong Wei adalah di BWF World Championships 2010, kala itu ia memupuskan harapan Chong Wei untuk menjadi juara dunia dengan mengalahkannya di babak perempat final.
 
Namun kini Chong Wei yang baru saja menjadi juara di Korea Open minggu lalu, tentunya ingin mempertahankan gelar yang ia raih tahun lalu. Chong Wei merupakan juara Malaysia Open Superseries 2011, di babak final ia mengalahkan Taufik dalam dua gim langsung 21-8, 21-17.
 
"Sekarang ini era nya Chong Wei, dia sekarang pemain nomor satu dunia. Permainannya sedang bagus, di turnamen superseries pun prestasinya banyak. Apalagi dia bermain di depan publiknya, saya akan mencoba semaksimal mungkin," ungkap Taufik.
 
Meskipun demikian, Taufik juga menambahkan bahwa saat ini sulit untuk memperkirakan hasil suatu pertandingan, begitu banyak kejutan dan hasil yang tidak terduga pada sejumah turnamen belakangan.
 
"Peter Gade hari ini kalah dari Tago, semua tidak bisa diduga. Begitu juga pertandingan saya dan Chong Wei, kita lihat saja besok di lapangan," tambahnya.(pbsi)
(//fit)

Full content generated by Get Full RSS.

KUALA LUMPUR - Markis Kido/Hendra Setiawan melaju ke babak perempat final setelah mengandaskan pasangan Malaysia Hee Chun Mak/Soon Hock Ong dua set langsung.
 
Mengemas kemenangan 21-16 di set pertama, Kido/Hendra sempat melalui pertarungan sengit hingga skor sama kuat 15-15. Memasuki fase penentuan, konsentrasi pasangan Malaysia justru buyar, situasi ini langsung dimanfaatkan dengan baik oleh Kido/Hendra sehingga bisa merebut kemenangan di set pertama.
 
Di set kedua, Kido/Hendra bisa mempertahankan konsentrasi lebih baik ketimbang rival mereka. Bahkan di set ini perjalanan pasangan Indonesia ini terasa lebih ringan.Karena Hee Chun dan Soon Hock bermain buruk yang mengakibatkan poin mereka selalu di bawah Kido/Hendra yang akhirnya menutup set kedua 21-13.
 
Di perempatfinal, pasangan unggulan kedelapan ini ditantang ganda China Chai Biao/Guo Zhendong yang sebelumnya mengalahkan pasangan Indonesia lain Angga Pratama/Ryan Angga Saputra.
 
Di partai lain, Mohammad Ahsan/Bona Septano harus mengakui ketangguhan pasangan non unggulan dari Taiwan, Fang Chieh Min/Lee Sheng Mu.Ahsan/Bona hanya mampu unggul di set pertama 21-15.
 
Di set kedua, permainan Ahsan/Bona yang berstatus sebagai unggulan kelima justru menurun, sebaliknya Taiwan mampu mendulang poin demi poin dengan serangan-serangan smesnya. Set kedua pun ditutup 21-11 untuk Taiwan.
 
Di set terakhir pertarungan lebih ketat, tapi setelah pertukaran tempat, Ahsan/Bona kembali keteteran meladeni permainan Chieh Min/Sheng Mu.Pasangan Taiwan ini pun akhirnya menyudahi perlawanan Indonesia 21-16.
(fit)

Full content generated by Get Full RSS.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA - PSSI memberlakukan kebijakan potong generasi tim nasional senior dengan mempromosikan pemain muda timnas U23. Tapi Ketua Komite Timnas PSSI, Bob Hippy, menyatakan peluang pemain senior memperkuat timnas tidak sepenuhnya tertutup.

Bob mengaku PSSI tidak menutup mata dengan peran pemain senior dalam timnas Indonesia. ''Para senior bisa saja sewaktu-waktu diselipkan di timnas. Namun, mereka sebagai pembimbing dan bukan andalan,'' katanya.

Bob menandaskan bahwa sepak bola Indonesia harus mulai mengejar ketertinggalan dari negara Asia lainnya. Oleh karena itu, kesempatan luas harus diberikan kepada pemain muda dari seluruh wilayah Indonesia.

Guna mengejar ketertinggalan dari negara raksasa Asia itulah PSSI menggalakkan program pembinaan dan regenerasi usia muda. Diharapkan pemain muda yang akan lahir di Indonesia telah lebih dahulu ditempa pengalaman bertanding di level internasional.

"Karena itu, program untuk timnas nantinya akan selalu ditekankan pada junior," katanya.

Full content generated by Get Full RSS.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA - Ketua Komite Timnas PSSI, Bob Hippy, mengatakan bahwa sepak bola Indonesia selama empat tahun kedepan hanya akan difokuskan untuk mencatat regenerasi di tim nasional. Karena itu, PSSI akan menghapus target di level senior dan lebih memberi kesempatan bagi pemain muda melakukan debut di laga internasional.

Sebagai rujukan, Bob memutuskan untuk memakai jasa pemain U-23 guna berlaga di partai terakhir kualifikasi Piala Dunia 2014 lawan Bahrain pada Februari mendatang.

"Kita selama empat tahun kedepan akan fokus di tim junior. Kalau untuk senior, kita harus realistis mengingat kekuatan lawan dari Timur Tengah dan Asia Timur," kata Bob saat dihubungi, Kamis (12/1).

Guna mengejar ketertinggalan dari negara raksasa Asia itulah PSSI menggalakkan program pembinaan dan regenerasi usia muda. Diharapkan pemain muda yang akan lahir di Indonesia telah lebih dahulu ditempa pengalaman bertanding di level internasional. "Karena itu, nanti program untuk timnas akan selalu ditekankan pada junior," katanya.

Full content generated by Get Full RSS.