Republika Online |
Honda Jazz Speed Challenge Seri-3 Posted: 16 Jul 2012 04:35 PM PDT SPORTKU.COM - Honda Jazz Speed Challenge seri ketiga yang berlangsung di Sirkuit Internasional Sentul-Bogor, 15 Juli 2012 memasuki pertengahan musim. Alvin Bahar, pembalap Honda Racing Indonesia berhasil memenangi seri ini, setelah bertarung sengit dalam 12 lap. Selama tiga seri HJSC berlangsung, menampilkan tiga pemenang yang berbeda, mulai dari Roy Haryanto di seri pertama, Fitra Eri di seri kedua, dan Alvin Bahar di seri ketiga ini.
Alvin Bahar yang start dari posisi kedua berhasil merebut podium tertinggi untuk pertama kalinya di musim ini. Aksi saling mendahului terjadi pada setiap lap. Alvin sempat tercecer di urutan keempat namun ia berhasil mendahului para pembalap di depannya serta menjaga ritme balapnya sehingga berhasil menjaga posisinya dengan baik di lap-lap akhir. Di akhir lomba, Alvin Bahar finish terdepan diikuti oleh Renaldo P Koesoemo dari Honda Surabaya Center Gandasari OWS di posisi kedua dan Sunny TS dari Bintang Sobo ENEOS Racing Team di posisi ketiga. Sementara di kelas Rising Star gelar juara berhasil diraih oleh Rudy Sumawiganda dari Bintang Sobo ENEOS Racing Team, posisi kedua berhasil diraih oleh Wilson Widjaya dari E-Worx Racing Team, dan posisi ketiga diraih oleh Finsa Noorchayo dari Bintang Sobo ENEOS Racing Team. Honda Jazz Speed Challenge seri ketiga yang berlangsung di Sirkuit Internasional Sentul-Bogor Di à |
Kejuaraan Karate Asia 2012: Indonesia Raih 1 Perak 3 Perunggu Posted: 16 Jul 2012 04:17 PM PDT REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Tim Karate Junior Indonesia tampil gemilang pada Kejuaraan Karate Asia (AKF) di Tashkent, Uzbekistan. Pada hari pertama, Sabtu (14/7), pasukan Merah Putih menunjukkan kualitasnya dengan merebut 1 medali perak dan tiga medali perunggu pada event yang diikuti karateka terbaik dari 22 negara tersebut. Satu medali itu disumbangkan Febi Ramadhan Saputra di nomor kumite kelas -63 kg putra, sementara tiga perunggu ditorehkan Sutantio Renaldy Pratama di kelas +70 kg putra, Ifka Widyasari di nomor kumite -47 kg putri, dan Stanley Soegianto di nomor kata perseorangan. Febi meraih medali perak setelah ditundukkan karateka Iran Ali Reza Ghazi di final. Sebelum itu, dia juga menaklukkan karateka Kuwait Al Aarbak Rashed di semifinal. Di sisi lain, Sutantio sebetulnya berpeluang ke final. Namun, dia kalah hantei dari karateka tuan rumah Uzbekistan Sayfutdinov Jamshid. Sementara medali perunggu diraihnya setelah menundukkan karateka India Datten Mukul. Satu lagi perunggu dari nomor kumite disumbangkan Kondisi sama terjadi dengan Ifka. Dia juga harus mengakui kelebihan lawannya dari Jepang dan kalah 0-8 di babak kedua. Beruntungnya, karateka Jepang itu bisa lolos ke final, sehingga karateka Indonesia tersebut memiliki peluang repechage. Hasilnya, dia menaklukkan karateka Kirgistan untuk merebut posisi ketiga. Sementara satu perunggu lagi diraih Stanley setelah lolos ke semifinal nomor kata perseoragan putra. Sayangnya, di babak empat besar, karateka asal DKI Jakarta itu harus mengakui kelebihan karateka Jepang. Alhasil, dia harus puas merebut medali perunggu. "Khusus nomor kata, secara teknis, karateka kami tidak kalah dari karate Jepang. Namun, nama besar Jepang yang membuat Jepang lebih difavoritkan. Sementara di nomor kumite, Jepang memang sangat bagus," ujar Koordinator Satlak Prima Pratama Andrian Tejakusuma, kemarin. "Tapi, kami tetap senang karena tim kadet cukup konsisten. Tahun lalu di Quangzhou, kami juga berhasil mempersembahkan 3 medali perunggu," tambah Andrian. Andrian tak keliru. Pada event di Quangzhou, tim Indonesia mampu mempersembahkan 3 medali perunggu di nomor kadet. Itu artinya, Indonesia mampu menjaga konsistensinya di ajang karate Asia. Di nomor junior medali Indonesia dihartapkan berasal dari nomor kata beregu putri lewat Nawar Kautsar Matsura, Fina, dan Sari. Begitu juga di nomor kata perseorangan putri, Indonesia berharap dari Nawar. Sementara di kumite, Indonesia berharap dari Jonathan di klas -68 kg putra, Gede Rizki Gustisa Wisnu di kelas +70 kg, dan Raka Agung Suryandaru di kata perseorangan putra. Fina Aprilia juga diharapkan bisa menorehkan medali di kelas -53 kg dan Flaresta di kelas -59 kg. Harapan lainnya datang dari Ryan Arifudin di kelas -76 kg dan Ridho di kelas -55 kg putra. "Kami senang bisa meraih medali pada hari pertama. Padahal, kami kurang istirahat karena baru tiba di Tashkent pada Jumat (13/7) sore," kata Pelatih Mursalim |
You are subscribed to email updates from Republika Online - Olahraga RSS Feed To stop receiving these emails, you may unsubscribe now. | Email delivery powered by Google |
Google Inc., 20 West Kinzie, Chicago IL USA 60610 |