MALANG - Dua hari lagi kontrak pemain Arema FC bakal kedaluwarsa. Tepatnya Senin (1/8/2011) nanti pemain bakal berstatus free transfer dan bebas menentukan pilihannya untuk musim mendatang. Anehnya, belum ada tanda-tanda manajemen bakal menyodorkan kontrak baru.
 
Baik manajemen versi Rendra Kresna maupun Lucky Zaenal tampaknya menguji kesabaran pemain. Jika perpanjangan kontrak sedianya dilakukan sebelum kontrak lama kedaluwarsa, tapi di Arema tak demikian. Pemain belum mendapatkan kepastian walau lusa sudah berstatua bebas transfer.
 
"Belum ada kabar apa-apa. Sampai hari ini (kemarin) manajemen juga belum memberikan informasi soal kontrak baru. Kalau saya sih menunggu saja karena sejauh ini masih ingin berada di Arema," ungkap gelandang bertahan Arema Juan Revi Auriqto.
 
Setelah kontrak habis, maka secara otomatis tidak ada kewajiban bagi pemain untuk berlatih bersama tim Singo Edan. Menyangkut hal itu, Revi sendiri belum menentukan apakah tetap menjalani latihan di Arema. Yang jelas dirinya tetap akan berlatih secara rutin, dengan tim Arema atau tidak.
 
Pemain asal Sawojajar, Malang, tersebut mengatakan dirinya belum berniat mencari klub lain walau sejumlah tawaran sudah menghampirinya. "Saya masih berkeyakinan Arema masih lebih baik dibanding tim yang memberi tawaran. Jadi saya tunggu saja perkembangannya," kata tandem Ahmad Bustomi ini.
 
Lain Revi, lain pula Irfan Raditya. Pemain bertahan yang dua musim berkostum Arema tersebut sudah menyatakan secara terbuka dirinya tak akan melanjutkan karirnya di Stadion Kanjuruhan. Ia beralasan sudah mempunyai cukup pengalaman selama membela Arema.
 
"Saya pikir dua musim sudah cukup. Pernah menjadi juara ISL dan runner up musim lalu. Itu pengalaman yang luar biasa," katanya. Pemain berusia 23 tahun ini kurang mendapat perhatian pelatih Miroslav Janu selama semusim terakhir dan hanya menjadi pelengkap line up.
 
Jarangnya masuk di tim inti disebut-sebut menjadi pemicu frustrasi pemain yang tengah mengikuti seleksi timnas U-21 ini. Maklum, ia kalah bersaing dengan pemain yang lebih senior seperti Leo Tupamahu, Waluyo, Purwaka Yudhi, hingga Zulkifli Syukur.
 
Sejauh ini baru Irfan yang menyatakan ingin hengkang. Sementara pemain lain seperti Ahmad Bustomi, Leo Tupamahu, TA Musafri, hingga Purwaka Yudhi menyatakan masih tertarik membela Arema. Padahal pemain-pemain itu sudah digoda klub ISL lainnya.
 
Sementara, ketika hampir semua pemain bakal berstatus free transfer, masih ada pemain yang menyisakan kontraksenya semusim lagi. Mereka adalah kiper Aji Saka, striker Sunarto, serta Johan Alfarizi. Musim lalu mereka menandatangani kontrak untuk dua musim sekaligus.
 
Manajemen Arema sendiri belum membuat kepastian kapan kontrak baru bakal disodorkan. Setelah kubu Rendra Kresna mengklaim mendapatkan surat legalitas yayasan via Depkumham, manajemen berencana membenahi yayasan terlebih dulu dengan pengisian sejumlah posisi penting.
(Kukuh Setiawan/Koran SI/hmr)

NEW YORK - Federasi Sepakbola Amerika Serikat (USSF) telah memecat Bob Bradley. USSF secara resmi memperkejakan Juergen Klinsmann, sebagai pelatih anyar Timnas AS.
 
Seperti diketahui, USSF secara mengejutkan memecat Bradley pada Kamis (28/7/2011)) kemarin. Tidak perlu menunggu terlalu lama, USSF telah menunjuk Klinsman sebagai arsitek pengganti Bradley. Pertandingan persahabatan melawan Meksiko menjadi debut Klinsmann.
 
"Saya sangat senang dengan tantangan yang ada sekarang ini. Saya sudah tidak sabar untuk membawa tim ini pada pertandingan melawan Meksiko dan mulai menatap babak kualifikasi Piala Dunia 2014," kata Klinsmann dilansir Goal, Sabtu (30/7/2011).
 
Klinsmann memang orang baru bagi USSF. Lima tahun kemudian, Paman Sam kembali mengejar tandatangannya. Presiden USSF Sunil Gulati coba mendekatinya. Akhirnya, usaha tidak kenal lelah terbayar, karena beberapa hari kemudian Klinsmann menerima tawaran USSF.
 
Klinsmann memang memiliki karier sebagai seorang pemain sepakbola yang cemerlang. Dia adalah salah satu pencetak gol terbanyak Timnas Jerman. Klinsmann turut membawa Der Panzer juara di Piala Dunia 1996 dan Piala Eropa 1996.
 
"Klinsmann adalah seorang mantan pemain berkualitas tinggi dan pelatih berpengalaman. Dia tahu bagaimana menjalankan program. Klinsmann juga sukses menjalankan banyak area yang berbeda dan kami sudah tidak sabar bekerja dengannya," tandas Gulati.
(hmr)