NOTTINGHAM – Carl Froch menjadi begitu bahagia saat ini. Selain berhasil mempertahankan gelar juara kelas menengah super versi IBF, Froch juga sedang menanti anak kedua dari istrinya Rachael Cordingly yang sedang hamil 4 bulan.
 
Di atas ring, Froch sukses meraih kemenangan atas lawannya Yusaf Mack. Sejak awal ronde pertama, petinju asal Inggris itu terus menekan pertahanan Mack. Sedangkan sang lawan lebih banyak bertahan dari pukulan-pukulan Froch.
 
Pada ronde kedua, Froch sedikit mendapatkan perlawanan dari Mack. Kendati demikian, pukulan Froch lebih banyak akurat ketimbang Mack, yang tidak mampu memukul dengan baik sepanjang ronde ini.
 
Dominasi Froch berlanjut pada ronde ketiga. The Cobra (julukan Froch) meluncurkan pukulan ke arah tulang rusuk Mack secara bertubi-tubi. Dalam waktu dua menit dan 30 detik, Froch berhasil mengkanvaskan Mack.
 
"Saya sangat terkejut pertandingan berakhir begitu cepat seperti yang tidak saya duga. Namun, saya memang melancarkan pukulan yang sangat keras, dia mencoba menjaga jarak dan saya terus menekannya," kata Froch, dikutip dari ITV, Senin (19/11/2012).
 
"Mack tidak banyak bergerak seperti yang saya perkirakan sebelumnya dan jika dia menyerang saya, maka dia akan melakukan pukulan yang sama dan tidak banyak orang yang mampu menahan pukulan itu di sekitar badan," tandasnya.
 
Setelah jumpa pers, Froch mengatakan kepada wartawan Racahel, yang selama ini menjadi pendukung setianya, sedang hamil empat bulan.
(hmr)

AUSTIN - Kendati Sebastian Vettel belum bisa ditahbiskan sebagai juara Formula 1 (F1) musim ini karena harus menunggu hingga seri terakhir, Red Bull telah memastikan gelar juara konstruktor. Kepala tim, Christian Horner mengatakan bahwa hal itu merupakan mimpi yang menjadi kenyataan.
 
Pernyataan Horner bukannya tanpa alasan. Tahun ini merupakan ketiga kalinya tim berlogo dua banteng tersebut menjuarai konstruktor secara berturut-turut. Dan, jika Vettel berhasil memastikan diri sebagai juara pada seri pamungkas di Brasil, maka ketiga kalinya pula mereka berhasil mengawinkan gelar.
 
"Kami sedang dalam separuh perjalanan menuju sana (mengawinkan gelar pembalap dan konstruktor). Satu kompetisi telah kami menangi -bisa menjuarai konstruktor selama tiga tahun berturut-turut merupakan sesuatu yang hanya bisa Anda impikan dua tahun lalu," ujar Horner, seperti dilansir Autosport, Senin (19/11/2012).
 
Horner juga mengatakan bahwa seluruh awak tim pantas berbangga dengan pencapaian tersebut, mengingat usia tim yang terbilang muda dibanding para pesaing lainnya. Red Bull memulai debut di ajang balap mobil paling bergengsi tersebut pada 2005.
 
"Bisa meraih apa yang kami miliki pada 2010, 2011 -dan 2012 merupakan sesuatu yang luar biasa. Pasalnya, kami berhasil menaklukkan para rival, di usia kami yang baru delapan tahun dalam olah raga ini," ujar Horner.
 
"Ini merupakan buah hasil dari dedikasi dan determinasi tim sejak lama. Kami berhasil melakukannya, dan atas hal itu, tim sangat pantas untuk berbangga," pungkas pria berusia 39 tahun tersebut. (dit)