LONDON – Kekalahan 1-3 Fulham di kandang sendiri atas West Ham United semakin memicu protes fans yang tidak puas dengan kinerja sang arsitek Mark Hughes.
 
Hasil ini terasa sangat mengecewakan bagi Cottagers. Salah satu alasannya karena Fulham sempat unggul lebih dulu. Namun kemenangan itu akhirnya tak mampu dipertahankan dan direbut klub yang tidak pernah menang di laga tandang selama 27 pertandingan terakhir.
 
Hughes yang dicecar kritikan, mengaku memahami rasa frustasi fans.Meski begitu, dia meminta fans sedikit sabar untuk melihat hasil positif di pertandingan-pertandingan berikut.
 
"Selalu ada spekulasi dan itu diterima fans karena mereka membaca koran di pagi hari, itu bisa dimaklumi. Tapi mereka harus tahu kami bekerja sangat keras.Kami berjuang sepanjang waktu karena kehilangan figur kunci," kata Hughes, seperti dikutip Sky Sport, Senin (27/12/2010).
 
Mengenai performa anak asuhnya saat menghadapi West Ham, Hughes mengakui mereka tidak bertahan dengan baik. Hanya saja para pemain depan West Ham, Carlton Cole dan Frederic Piquionne mampu membuyarkan konsentrasi pemain West Ham.
 
Hughes menyadari reaksi negatif publik Craven Cottage tidak bisa dihindari, tapi dia meyakini banyak fans yang memaklumi hasil ini dan mereka tetap bersabar.
 
"Saya kira ada sedikit rasa frustasi.Jika kalah di kandang mereka akan frustasi, tapi itu tidak terjadi di saat normal di musim ini.Sebagian besar fans saya kira paham apa yang ingin kami lakukan, dan mereka akan lebih bersabar," ujarnya.
 
Fulham terprosok di jurang degradasi. 18 kali bermain, Bobby Zamora dkk hanya mengumpulkan poin 16. Di lima pertandingan terakhir, mereka juga tidak pernah mengecap kemenangan. Untuk mengangkat prestasi klub, Hughes berniat menambah amunisi baru di lini depan.
 
"Kami tim yang bagus dan hanya butuh sedikit bantuan di daerah yang penting.Kami berharap pemain yang cedera bisa segera pulih dan mudah-mudahan di bursa transfer Januari kami bisa membenahi kelemahan di tim," Hughes menegaskan.
(fit)

 
Performa inkonsisten masih menjadi kendala utama raksasa Merseyside. Tak ayal, pihak manajemen mulai serius mempertimbangkan calon pengganti Hodgson.
 
New England Sports Ventures (NESV) sebagai pemilik anyar Liverpool kabarnya tengah melirik pelatih Olympique Marseille, Didier Deschamps, sebagai kandidat utama, demikian dilansir News of the World, Senin (27/12/2010).
 
Namun, jika wacana itu benar-benar terwujud, Deschamps tampaknya baru akan mengisi kursi kepelatihan Anfield, musim depan. Pasalnya, NEVS masih ingin mempertahankan Hodgson hingga musim 2010/2011 berakhir.
 
Belum lama ini, Hodgson pun terancam kehilangan pekerjaannya, menyusul pemecatan Benitez oleh Inter Milan. Sejumlah Liverpudlian merespon kabar tersebut dengan memasang spanduk berisi permohonan agar Benitez kembali melatih The Kop, di rumah pelatih Spanyol.
(van)