REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA -- Pertarungan antara PSSI dan Persema Malang semakin sengit. PSSI setidaknya sudah berhasil membujuk keluar gelandang Persema Malang, Jefri Dwi Hadi, lewat campur tangan petinggi PSSI. Mungkinkah hal serupa terjadi pada Irfan Bachdim?

Jefri mengakui kepindahannya dari Persema Malang karena dirinya diminta oleh Iwan Budianto yang merupakan pengurus PSSI. Jefri dan Iwan pernah bekerja sama saat keduanya sama-sama membela Persik Kediri.

 ''Ya, saya merasa terikat secara emosional dengan Mas Iwan (Iwan Budianto, Pengurus PSSI-Red). Mas Iwan minta dan mengajak  saya untuk  gabung dengan klub peserta Liga Super Indonesia (LSI),'' kata  Jefri seusai mengikuti latihan perdana Persema Malang pasca liburan panjang di Stadion Gajayana, Malang, Senin (3/1).

Pendekatan emosional serupa mungkinkah terjadi pada Irfan Bachdim? Arema Indonesia, saudara tua Persema Malang, tertarik untuk memboyong Irfan bermain di Liga Super Indonesia sehingga karier timnasnya bisa terselamatkan.

Manajer Arema Indonesia, Miroslav Janu, sebelumnya menilai Irfan cocok menempati posisi penyerang sayap dalam skema 4-3-3 Arema. Pelatih asal Republik Cheska itu sudah menyampaikan keinginannya tersebut kepada manajemen Arema.

''Kemarin Miro sempat menyampaikan ke saya perihal keinginannya untuk mendapatkan Irfan,'' kata Pelaksana Harian PT Arema Indonesia, Abriadi Muhara, seperti dikutip situs fans Persema Malang 'Ngalamania'. ''Saya akan coba melihat mekanisme itu setelah pertemuan manager tim LSI nanti.''

Mungkinkah Arema akan menggunakan pendekatan 'jalan belakang' untuk mendapatkan Irfan. Di klub berjuluk Singo Edan itu, ada Andi Darussalam Tabussalla yang menjabat sebagai ketua dewan pembina Yayasan Arema. Andi juga menjabat direktur PT Liga Indonesia yang mengelola Liga Super Indonesia --kompetisi tandingan Liga Primer Indonesia.

Satu lagi adalah Andi adalah manajer timnas Indonesia ketika Irfan Bachdim dan rekan-rekan berjuang di kancah Piala AFF 2010 pada Desember lalu. Jadi?

REPUBLIKA.CO.ID,MALANG – Sikap Persema Malang yang mundur dari kompetisi Liga Super Indonesia (LSI) untuk pindah ke Liga Primer Indonesia (LPI) ternyata tidak mendapat dukungan penuh dari seluruh pemain. Buktinya, gelandang Jeffry Dwi Hadi memiih keluar dari Laskar Ken Arok karena diminta pengurus PSSI, Iwan Budianto.

''Ya, saya merasa terikat secara emosional dengan Mas Iwan (Iwan Budianto, pengurus PSSI-Red). Mas Iwan minta dan mengajak  saya untuk  gabung dengan klub peserta LSI,'' kata Jeffry seusai mengikuti latihan perdana Persema pasca liburan panjang di Stadion Gajayana, Malang, Senin (3/1).

Untuk itu, mantan gelandang Persik Kediri ini akan berpamitan pada pelatih, pengurus, pemain dan manajemen Persema. Bahkan, sebelum mengikuti sesi latihan perdana, Jeffry mengaku sudah berbicara banyak dengan pelatih Persema Malang, Timo Scheunemann.

Dia mengucapkan terima kasih pada pemain yang selama ini sudah bekerja sama dengan baik. Begitu juga terhadap  pelatih Timo yang selama ini dinilai telah banyak memberikan ilmu pada dirinya. Sedangkan pada  manajemen Persema, dia pun tidak lupa mengucapkan banyak terima kasih karena telah memberikan kepercayaan untuk menjadi pemain tim kebanggaan arek-arek Ngalamania ini.

Timo membenarkan bahwa Jeffry memang sudah berpamitan untuk pindah ke klub lain. ''Saya tidak ada masalah. Saya relakan dia pergi,'' katanya.

Selain itu, dia juga berharap agar manajemen Persema memberikan hak-hak Jeffry. ''Haknya berupa tambahan satu kali gaji. Dia pun tidak dikenai sanksi harus mengembalikan uang yang sudah diterima, karena keluar sebelum kontrak selesai,'' katanya.

Persema tidak merasa kehilangan atas kepergian Jeffry. Meskipun, pemain yang memilih hengkang ke klub peserta LSI itu memutus kontrak dengan Persema secara sepihak.