KOMPAS.com - Sebastian Vettel mengatakan, tak ada jaminan bagi Red Bull Racing untuk mendominasi GP Turki pekan depan. Pebalap Jerman ini menegaskan, hasil tiga seri perdana di mana timnya tak tertandingi, bukanlah alasan untuk tetap menomorsatukan Red Bull.

Vettel saat ini memimpin klasemen sementara setelah memenangi dua dari tiga seri pembuka Formula 1 musim 2011. Juara dunia musim lalu tersebut tetap menjadi favorit juara di Sirkuit Istanbul, pada 8 Mei mendatang, karena performa RB7 yang selalu ciamik selama ini.

Meskipun demikian, Vettel tak mau jemawa. Dia justru mengingatkan timnya agar lebih waspada lagi, karena para rival mereka terus mengalami perubahan yang signifikan, sehingga gapnya terus menipis--terbukti, pada seri ketiga di China pada 17 April lalu, pebalap McLaren Lewis Hamilton bisa menjadi juara.

"Turki merupakan trek keras bagi ban dan biasanya agak panas di sana--tetapi saya lebih senang tempat itu di mana saya untuk pertama kalinya melakukan test drive F1," ujar Vettel dalam sebuah preview tim, Kamis (28/4/11).

"Mobil kami akan lebih kuat di sana, tetapi tentu saja kami harus menghormati para rival dan tak ada jaminan apapun. Semua pebalap pasti berusaha keras, begitu juga dengan kami, untuk mempertahankan kekuatan kami."

KOMPAS.com - Bos Formula 1, Bernie Ecclestone, mengisyaratkan akan memberikan waktu tambahan kepada panitia penyelenggara GP Bahrain untuk memutuskan apakah mereka bisa menyelenggarakan balapan musim 2011 ini, atau tidak. Pemegang hak komersial F1 tersebut mengaku cukup optimistis dengan kondisi politik negara itu, sehingga sampai dengan awal Juni nanti sudah ada kepastian.

Seharusnya, GP Bahrain menjadi seri pembuka F1 musim 2011 ini pada 13 Maret lalu. Tetapi, balapan di Sirkuit Sakhir itu dibatalkan menyusul panasnya suhu politik di negara tersebut. Meskipun demikian, Federasi Otomotif Internasional (FIA) tetap memberikan kesempatan kepada Bahrain untuk menjadi penyelenggara, dengan memberikan batas waktu untuk memberikan kepastian itu pada 1 Mei mendatang.

Namun, menjelang deadline itu, situasi di negara Teluk tersebut belum juga menunjukkan adanya perubahan ke arah positif. Artinya, nyaris tak mungkin bagi panitia penyelenggara GP Bahrain untuk menepati batas waktu FIA.

Hanya saja, Ecclestone bersikap lebih lunak. Dia mengisyaratkan akan memberikan injury time lagi hingga awal Juni. Ecclestone berharap, dalam waktu satu bulan ke depan, kondisi Bahrain sudah jauh lebih baik.

"Kami perlu menunggu sedikit lagi untuk melihat bagaimana kemajuan yang dilakukan," ujar Ecclestone kepada Reuters. "Saya menduga, kami akan aman pada awal Juni atau sesuatu seperti itu.

"Segalanya bisa berubah dalam beberapa pekan ke depan... sehingga anda tidak tahu. Perdamaian bisa tiba-tiba terjadi dalam waktu satu bulan dan mereka senang bisa menyelenggarakan event tersebut, sehingga kami senang bisa berada di sana."