KOMPAS.com - Olahraga |
Tontowi/Liliyana Gagal Raih Juara Posted: 26 Jun 2011 11:38 AM PDT Djarum Indonesia Open Tontowi/Liliyana Gagal Raih Juara A. Tjahjo Sasongko | Minggu, 26 Juni 2011 | 18:38 WIB Tontowi Ahmad/Liliyana Natsir TERKAIT: JAKARTA, KOMPAS.com — Ganda campuran Tontowi Ahmad/Liliyana Natsir gagal meraih gelar juara di turnamen Djarum Indonesia Open setelah dikalahkan ganda China, Zhang Nan/Zhao Yunlei, Minggu (26/6/2011). Tontowi/Liliyana—yang akrab dipanggil Butet—menyerah dalam tiga gim, 22-20, 14-21, 9-21, dalam pertandingan final di Istora Gelora Bung Karno, Senayan. Ini merupakan pembalasan dari kekalahan Zhang/Zhao di final Singapura Terbuka Super Series, pekan lalu. Pada gim pertama Tontowi/Butet berada di atas angin hingga unggul 15-12. Namun, Zhao/Zhang mampu membalikkan keadaan menjadi 18-15 sebelum pasangan Indonesia ini menemukan kembali bentuk permainan mereka dan menang 22-20. Namun, gim kedua dan ketiga sepenuhnya menjadi milik pasangan China. Mereka menekan pasangan Indonesia melalui bola silang di depan net. Permainan ini menyulitkan Butet/Tontowi yang kerap memaksakan mengangkat bola hingga mudah menjadi sasaran smash. Pasangan China akhirnya menang 21-14 dan 21-9. Dengan hasil ini, Indonesia gagal merebut gelar juara di Djarum Indonesia Open dengan China merebut empat gelar dan Malaysia kebagian satu gelar melalui tunggal putra mereka, Lee Chong Wei. Hasil final Djarum Indonesia Open, Minggu: |
Nadya Melati Akui Demam Panggung Posted: 26 Jun 2011 10:49 AM PDT Djarum Indonesia Open Nadya Melati Akui Demam Panggung A. Tjahjo Sasongko | Minggu, 26 Juni 2011 | 17:49 WIB JAKARTA, Kompas.com - Nadya Melati mengkui suasana Istora yang bergemuruh membuat dirinya kehilangan konsentrasi atas permainannya di final Djarum Indonesia Open, Minggu. "Biasanya memang para pemain itu menyerang pemain baru. Baru kemudian dilihat pemain yang lebih lemah Nadya yang berpasangan dengan Vita Marissa gagal di final ganda puteri setelah dikalahkan unggulan pertama dari China Wang Xiaoli/Yu Yang dalam dua game 12-21 10-21. Sempat menahan hingga 9-9 di game pertama, Vita/Nadya tidak dapat mengatasi tekanan dan menyerah dalam 27 menit. Dalam pertandingan tersebut, poin pemain China banyak diperoleh akibat unforced error yang dilakukan ganda Indonesia. Kesalahan terutama dilakukan oleh Nadya Melati. Bola pengembaliannya banyak yang menyangkut di net atau keluar lapangan. "Saya memang banyak melakukan kesalahan," kata Nadya. "Bola yang sebenarnya gampang saya kembalikan keluar, menyangkut atau mudah dimatikan oleh lawan." Menurut Nadya, suasana istora pada pertandingan final ini benar-benar membuat konsentrasinya hilang. "Ini pengalaman baru buat saya. Suasana final ini benar-benar luar baisa, berbeda dengan hari-hari sebelumnya," katanya. "Saya meminta maaf tidak bisa memberi yang terbaik." Vita Marissa yang jauh lebih berpengalaman sendiri mengakui hal ini. "Biasanya memang para pemain itu menyerang pemain baru. Baru kemudian dilihat pemain yang lebih lemah. Nadya memang sudah jauh meningkat, tapi perlu pengalaman lebih," kata Vita. Vita mengaku hasil final ini sudah lebih dari harapan mereka. Di babak kedua mereka menyingkirkan unggulan dua asal Taiwan, Chien Yu Chin/Cheng W dan di perempatfinal menggusur juara Indonesia Open 2009, Chin Eei Hui/Wong Pei Tty dari Malaysia. "Kami berharap dapat lolos ke Olimpiade London 2012 mendatang," kata Vita. |
You are subscribed to email updates from KOMPAS.com - Olahraga To stop receiving these emails, you may unsubscribe now. | Email delivery powered by Google |
Google Inc., 20 West Kinzie, Chicago IL USA 60610 |
0 ulasan:
Catat Ulasan