KOMPAS.com - Olahraga |
Federer Terus Dekati Gelar Ketujuh Posted: 28 Jun 2011 03:36 PM PDT Wimbledon Federer Terus Dekati Gelar Ketujuh Aloysius Gonsaga Angi Ebo | Selasa, 28 Juni 2011 | 22:36 WIB WIMBLEDON, Kompas.com - Juara enam kali Wimbledon, Roger Federer, sempat kalah di set pertama. Tetapi, superstar Swiss tersebut bisa bangkit untuk mengalahkan petenis Rusia, Mikhail Youzhny, dengan 6-7 (5), 6-3, 6-3, 6-3, untuk meraih tiket babak perempat final grand slam lapangan rumput tersebut, Selasa (28/6/11). Sebenarnya, di set pertama itu Federer punya peluang besar untuk menang ketika unggul 4-1 saat tiebreak. Tetapi, Youzhny bisa membalikkan situasi dengan merengkuh empat poin secara beruntun, sebelum memenangkan set itu. Namun, setelah itu Federer mengamuk. Unggulan ketiga tersebut, yang sedang mengincar gelar ke-17 di ajang grand slam, menyapu tiga set berturut-turut untuk menghentikan langkah unggulan ke-18 tersebut. Selanjutnya, Federer akan bertemu petenis Perancis, Jo-Wilfried Tsonga, di babak delapan besar. Mereka akan memperebutkan satu tiket menuju semifinal. Jika menang, Federer semakin dekat dengan ambisinya merengkuh gelar ketujuh di All England Club. |
Delapan Kontainer untuk Tur Eropa Posted: 28 Jun 2011 03:24 PM PDT KOMPAS.com - Tiga truk kontainer berwarna biru berderet di bagian belakang paddock Yamaha pada Sabtu (25/6/11) siang. Kesibukan tampak terlihat jelas, karena sejumlah orang berseragam Yamaha keluar-masuk dari dan ke truk itu. Mereka terus mempersiapkan semua kebutuhan tim, terutama bagi kepentingan dua pebalap andalannya, Jorge Lorenzo dan Ben Spies, yang pada pukul 15.00 waktu setempat akan tampil dalam balapan seri ketujuh di Sirkuit Assen, Belanda. Tak sembarang orang boleh memasuki kontainer, yang berubah fungsi menjadi rumah tersebut. Hanya para mekanik, ofisial, dan pebalap yang bisa memasuki "lorong" tersebut, yang berada persis di belakang paddock, dengan satu truk bertuliskan nama Lorenzo dan satu truk lainnya tertera nama Spies. "Truk-truk ini menjadi bagian yang sangat penting bagi tim, ketika tampil di sebuah balapan. Karena, di sana ada semua keperluan tim dan logistik masing-masing pebalap," ujar juru bicara Yamaha MotoGP, Gavin Matheson, ketika menerangkan fungsi keberadaan tiga dari total delapan truk. "Untuk setiap balapan, ada delapan truk yang akan dibawa, untuk menampung aktivitas 40 orang di tim Yamaha ini. Empat truk akan digunakan untuk hospitality dan empat truk lainnya untuk memenuhi seluruh kebutuhan racing," tambah Matheson. "Nah, truk yang tertulis nama pebalap itu berisi semua kebutuhan pebalap yang bersangkutan, sedangkan satu truk lainnya hanya khusus para pejabat tinggi Yamaha seperti Masao Furusawa, dan Nakajima. Satu truk lagi berada di bagian depan (sambil menunjuk letak truk yang berada dekat area balapan). Sementara itu, empat truk lainnya digunakan untuk membangun hospitality, yang menjadi tempat berkumpul dan aktivitas tim secara keseluruhan." Namun, tak selamanya truk-truk tersebut akan menjadi bagian dari tur Yamaha dalam mengarungi sebuah musim kompetisi MotoGP. Karena, mobil raksasa tersebut hanya akan beroperasi ketika berlangsung balapan di daratan Eropa, termasuk seperti yang terjadi di Assen. Hal yang sama juga terjadi pada tim-tim lain. "Ketika balapan berlangsung di Asia, Australia atau Amerika, maka truk-truk ini tidak dibawa. Semua keperluan akan dibungkus secara rapi dan dipaketkan ke tempat di mana akan berlangsung balapan. Ini untuk efisiensi biaya," jelas Matheson. Di dalam truk-truk yang ada persis di belakang paddock, akan terisi spare-part motor setiap pebalap, termasuk motor kedua (setiap pebalap memiliki dua motor). Dengan demikian, jika terjadi kerusakan pada motor, atau perlu melakukan perubahan dalam mengeset "kuda besi" itu, para mekanik tak perlu mencari jauh-jauh karena semuanya sudah tersedia di dalam kontainer. Demikian juga jika harus terjadi penggantian motor. "Dalam persiapan sebuah balapan, termasuk saat balapan, sering terjadi kecelakaan yang membuat motor mengalami kerusakan. Tim harus bergerak cepat untuk menggantinya. Demikian juga jika harus melakukan perubahan pada sistem elektrik, ataupun penggantian motor," jelas manajer tim, Wilco Zeelenberg. Pemandangan ini (truk-truk berjejer) tak hanya terjadi di kubu Yamaha. Semua tim akan melakukan hal serupa, karena memang demikian adanya. Mereka harus memiliki hospitality, yang dibangun dengan cara menggabungkan mobil-mobil kontainer (yang dikhususkan untuk hospitality), sehingga sangat nyaman bagi para kru yang ikut mendukung aktivitas tim secara keseluruhan, misalnya ada dapur, tempat makan dan minum, ataupun tempat pertemuan. Tentu saja, semua ini membutuhkan profesionalisme yang tinggi dari sebuah tim. Jika hanya sekadar jadi penggembira, maka takkan mungkin ada persiapan matang seperti yang dilakukan para kontestan MotoGP. Sebab, dalam sebuah musim, tim akan melakukan perjalanan yang jauh. "Anda bisa lihat, semuanya harus profesional. Ini akan terjadi di semua seri dan untuk setiap musim," tambah Zeelenberg, yang mengaku pernah membalap di Sentul pada tahun 1997. "Dalam sebuah musim, tim akan melakukan perjalanan sejauh 180.000 kilometer untuk menyelesaikan tur Eropa, 260.000 kilometer untuk tur Eropa dan Amerika, atau secara keseluruhan, akan menghabiskan waktu 150 hari," tambah Matheson. Full Feed Generated by Get Full RSS, sponsored by USA Best Price. |
You are subscribed to email updates from KOMPAS.com - Olahraga To stop receiving these emails, you may unsubscribe now. | Email delivery powered by Google |
Google Inc., 20 West Kinzie, Chicago IL USA 60610 |
0 ulasan:
Catat Ulasan