detikcom |
Saatnya Memperbaiki 'Rumah' PSSI Posted: 09 Jul 2011 11:45 AM PDT Minggu, 10/07/2011 01:45 WIB Saatnya Memperbaiki 'Rumah' PSSI Solo - Pengurus PSSI periode 2011-2015 memiliki banyak pekerjaan yang harus dilakukan. Salah satunya adalah memperbaiki "rumah" PSSI itu sendiri. PSSI kepengurusan periode sebelumnya telah berakhir. Ketua, wakil ketua umum, dan komite eksekutif masa jabatan 2011-2015 telah terpilih. Memang, banyak pekerjaan rumah yang harus diselesaikan oleh kepengurusan baru PSSI. Menciptakan kompetisi yang lebih baik, mendatangkan prestasi bagi tim nasional, serta yang tidak boleh dilupakan adalah perbaikan terhadap "rumah" PSSI itu sendiri. "Kalau dari pemilik suara, kami menilai itu harus dibenahi yah. Sesuai hasil dari Kongres Sepakbola Nasional (KSN) tahun lalu, salah satunya adalah benahi persoalan keorganisasian. Bagaimana sistem keorganisasian perlu kita klihat sampai misal ada data base klub yang gak jelas. Kemudian kemarin teman-teman kehilangan suara, sampai di sini diganti persoalannya. Di sini kita tidak bicara secara personal," kata Catur Agus Saptono perwakilan dari Nusaina FC kepada detikSport di Hotel Sunan, Sabtu (9/7/2011) malam WIB. Sementara itu pengamat sepakbola Tondo Widodo yang ditemui terpisah mengatakan harus dilakukan reformasi. "Tantangan terbesar adalah penetapan SDM (sumber daya manusia) berkualitas di posisi-posisi yang ada. Kan ada bidang reformasi organisasi dan restrukturisasi SDM. Kesulitannya adalah menempatkan orang di tempat yang benar." Tondo menilai sebaiknya setiap pengurus melakukan pekerjaan rangkap. "Jangan one man one job. Beberapa dirangkap. Itu kan pendayagunaan SDM. Jangan ada pengurus, tugasnya khusus A saja. Nanti waktu dia kosong, dia gak kerja apa-apa. "Kita beri pengayaan jabatan, job enrichment isitilahnya. Di FIFA banyak tugas merangkap jabatan. Tidak ada hambatan apa-apa dia orang profesional. Rangkap jabatan asalkan tidak sembarangan, relnya beda banget, tidak seperti itu." Tondo juga mengharapkan ada pertanggungjawaban dari pengurus lama. "Kita harap ada dilaksanakan audit oleh auditor independen terhadap pengurus masa lalu. Harus clear. Jangan sampai mereka pengurus baru kena musibah. Pasti ada utang-utang yang belum kebayar. Kalau ada penyimpangan, penyelewengan, kalau perlu di bawa ke ranah hukum," jelasnya. ( nar / din ) Tetap update informasi di manapun dengan http://m.detik.com dari browser ponsel anda! Diskusikan pendapat Anda dengan pembaca lain melalui milis detiksport@yahoogroups.com Redaksi: redaksi[at]detiksport.com Full Feed Generated by Get Full RSS, sponsored by USA Best Price.Informasi Pemasangan Iklan: hubungi :
|
Djohar-Farid Diyakini Tidak akan Menjadi Boneka GT-AP Posted: 09 Jul 2011 11:06 AM PDT Minggu, 10/07/2011 01:06 WIB Djohar-Farid Diyakini Tidak akan Menjadi Boneka GT-AP Solo - Kubu George Toisuta-Arifin Panigoro memutuskan melimpahkan suara kepada Djohar Arifin dan Farid Rahman. Pada akhirnya mereka terpilih sebagai ketua dan wakil ketua umum PSSI. Akankah mereka hanya sekadar jadi "boneka"? Djohar dan Farid terpilih sebagai ketua dan wakil ketua umum PSSI periode 2011-2015 dalam Kongres Luar Biasa PSSI yang berlangsung di Hotel Sunan, Solo, Sabtu (9/7/2011). Djohar kepada wartawan mengakui bahwa George Toisutta (GT) dan Arifin Panigoro (AP) serta pendukungnya menilai dirinya memiliki visi dan misi yang sama. Untuk itulah para pendukung GT-AP memberikan suara kepada Djohar. "Mereka ingin adanya reform. Konsep mereka kan ada, mereka ingin adanya reform. Saya bukan ketemu mereka kemarin saja, jadi udah panjang. mereka diskusi saya diundang jadi mereka pas kepada saya," kata Djohar kepada wartawan selepas penutupan KLB "Mereka sepakat yang paling pas keinginan reform ya saya. Saya diminta Pak GT, Pak AP, dan pendukungnya, ya tentu maju." Situasi tersebut memunculkan dugaan bahwa Djohar-Farid hanya akan menjadi "boneka" dari GT dan AP. Pengamat sepakbola Tondo Widodo yang ditemui detikSport di Hotel Sunan mengatakan bahwa kecurigaan itu tidak beralasan. "Tulis gede-gedee itu tidak benar. Kamu kan udah wawancara ama pak Djohar sendiri, program dia hampir sama dengan Pak AP. Itu ada khusus ciri-cirinya Pak Profesor. Beliau memakai itu sebagi dasar, meramunya. Sama-sama lima pilar," tukas dia. "Pak Arifin dan Pak George tidak punya niat seperti itu. Ketika briefing terakhir kemarin, beliau berdua tidak bilang itu. Membantu tetap, tapi lepas," tuntasnya. ( nar / din ) Tetap update informasi di manapun dengan http://m.detik.com dari browser ponsel anda! Diskusikan pendapat Anda dengan pembaca lain melalui milis detiksport@yahoogroups.com Redaksi: redaksi[at]detiksport.com Full Feed Generated by Get Full RSS, sponsored by USA Best Price.Informasi Pemasangan Iklan: hubungi :
|
You are subscribed to email updates from detiksport To stop receiving these emails, you may unsubscribe now. | Email delivery powered by Google |
Google Inc., 20 West Kinzie, Chicago IL USA 60610 |
0 ulasan:
Catat Ulasan