LIVERPOOL - Jordan Henderson mengaku terinspirasi oleh sukses yang diraih Jack Wilshere di Arsenal. Karena itu itu pula sang gelandang bertekad untuk bisa melakukan hal yang sama di klub barunya, Liverpool.

Datang dari Sunderland dengan biaya transfer mencapai 18 juta euro, tentu membuat banyak pihak bertanya-tanya mengenai kemampaun pemain 21 tahun tersebut. Namun ketimbang memusingkan hal itu, Henderson mengaku lebih peduli akan perkembangan permainannya sejauh ini.

Sebagai rekan sejawat di timnas Inggris U-21, sudah pasti Henderson kenal dengan sosok Wilshere. Dari kedekatan itu dia mulai kagum dan bertekad untuk bisa mengikuti jejak mantan pemain Bolton Wanderers.

"Jack berkembang sangat cepat dalam beberapa tahun belakangan dan dia melakukannya dengan baik sekali. Dia bagus saat dipinjamkan di Bolton dan hal itu yang membuatnya punya kepercayaan diri penuh saat bergabung ke Arsenal," ujar Henderson.

"Saya sendiri datang ke Liverpool dengan harapan bisa melakukan hal serupa. Sukses Wilshere membuat kami semua di timnas Inggris U-21 termotivasi," cetusnya lagi seperti dikutip Goal, Selasa (9/8/2011).

Pada laga pembuka nanti Henderson akan tampil di depan publik mantan klubnya musim lalu, Sunderland. Ketika ditanya mengenai sambutan yang mungkin didapat nanti, dia mengaku tidak tahu akan seperti apa.

"Saya tidak tahu akan seperti apa, terserah mereka (supporter Sunderland). Saya melewatkan waktu yang luar biasa di sana dan para supporter begitu dekat, secara pribadi saya tidak melihat hal tersebut berubah sampai sekarang," tutupnya. (msy)

Full Feed Generated by Get Full RSS, sponsored by Used Car Search.

MUNICH – Kekalahan Bayer Munich di laga pembuka Bundesliga sangat disesalkan oleh Jupp Heynckes. Dari kacamatanya, sang pelatih melihat para pemain tidak menunjukkan determinasi pada pertandingan kontra Borussia Monchengladbach.

Cukup sebuah gol dari Igor De Camargo untuk mempermalukan Munich di kandang mereka sendiri, Alllianz Arena serta membuat Heynckes selaku juru ramu strategi mencak-mencak kepada seluruh pemainnya usai pertandingan.

Heynckes yang jelang akhir musim lalu didaulat menggantikan Louis van Gaal menjabarkan seluruh kesalahan anak asuhnya. Yang paling kentara menurutnya adalah kurangnya determinasi The Bavarian.

"Kami harusnya memiliki kecepatan dan bermain lebih melebar, namun kami tidak cukup memiliki determinasi. Kami juga harus bisa menekan dan memaksa mereka membuat kesalahan, tapi itu tidak terjadi," serunya seperti dikutip Goal, Selasa (9/8/2011).

Selanjutnya Heynckes memuji permainan lawan. Dia melihat Gladbach tampil sangat rapi di laga tersebut, terutama di lini belakang, sehingga membuat barisan penyerang Munich merasa frustrasi untuk bisa menyarangkan gol.

"Lawan kami tampil sangat terorganisir. Mereka seperti membuat jaring laba-laba dan kami terjerat di dalamnya," jelas Heynckes. (msy)

Full Feed Generated by Get Full RSS, sponsored by Used Car Search.