KOMPAS.com - Olahraga |
Peter Gade Dipaksa Kerja Keras Posted: 14 Sep 2011 03:05 PM PDT Super Series China Masters Peter Gade Dipaksa Kerja Keras Gatot Widakdo | Agus Mulyadi | Rabu, 14 September 2011 | 22:05 WIB JAKARTA, KOMPAS.com - Pemain kualifikasi asal China, Yueken Chen, memberi perlawanan sengit, dan memaksa pemain unggulan dua asal Denmark, Peter Gade, bekerja keras di babak pertama turnamen bulu tangkis Super Series China Masters, Rabu (14/9/2011). Peter Gade dipaksa bermain tiga gim, sebelum memastikan kemenangan 17-21, 21-12, 21-7. Pemain gaek berusia 34 tahun ini, selanjutnya akan menghadapi tantangan pemain India, Kashyap Parupalli. Jika bisa melewati Parupalli, Peter Gade akan menghadapi pemenang pertandingan antara dua pemain China, Du Pengyu dan Wang Zhengming. Kedua pemain ini memiliki peluang yang sama. Meski Du Pengyu ditempatkan sebagai ungguluan lima, bukan berarti akan mudah mengalahkan Wang, yang merupakan finalis kejuaraan Asia tahun lalu. |
Honda Mengkritik, Pedrosa Mengelak Posted: 14 Sep 2011 03:03 PM PDT KOMPAS.com - Pebalap Repsol Honda, Dani Pedrosa, menepis kritikan mengejutkan yang dilontarkan manajemen Honda senior, yang yakin bahwa pebalap Spanyol tersebut memainkan peran penting dalam kegagalannya memperebutkan gelar juara dunia MotoGP 2011. Pernyataan tersebut merujuk kepada kecelakaan di Le Mans, Perancis, yang membuat Pedrosa patah tulang selangka kanan. Pada GP Perancis, Pedrosa bersaing ketat dengan pebalap Gresini Honda, Marco Simoncelli, dalam perebutan posisi nomor dua. Tetapi, mereka bersenggolan ketika memasuki tikungan. Insiden yang kontroversial itu menyebabkan Pedrosa cedera, sehingga dia harus absen dalam tiga seri selanjutnya, yang membuat peluangnya untuk merengkuh gelar juara dunia menjadi tertutup. Berdasarkan hasil investigasi panitia perlombaan, Simoncelli bersalah karena gaya membalapnya terlalu agresif. Si jabrik asal Italia tersebut dinilai melakukan manuver ilegal, karena menyalip dari sisi luar, sehingga senggolan tak terhindarkan. Meskipun demikian, kubu Honda menilai Pedrosa juga ceroboh. Dalam sebuah wawancara baru-baru ini, wakil presiden HRC, Shuhei Nakamoto, mengatakan bahwa Pedrosa terlalu nekat bertarung dengan "Super Sic", yang tampil kesetanan. Menurut bos Jepang itu, Pedrosa tidak seharusnya terlibat perang dengan Simoncelli, yang jelas lebih cepat dalam balapan tersebut. Sebab, seorang pebalap yang sedang berjuang untuk mengejar gelar juara dunia, seharusnya tampil lebih cerdas dengan tidak melakukan kesalahan seperti itu. Apalagi, seandainya membiarkan Simoncelli berada di peringkat dua, Pedrosa masih tetap memimpin klasemen sementara, meskipun finis di posisi tiga. Menanggapi pernyataan itu, Pedrosa hanya mengatakan: "Nakamoto tidak mengatakan apapun seperti itu kepada saya, tetapi pendapat saya tentang apa yang terjadi tidak akan berubah." |
You are subscribed to email updates from KOMPAS.com - Olahraga To stop receiving these emails, you may unsubscribe now. | Email delivery powered by Google |
Google Inc., 20 West Kinzie, Chicago IL USA 60610 |
0 ulasan:
Catat Ulasan