Republika Online |
Jubir Istana: Presiden Tak Berencana Tonton Indonesia - Qatar Malam Ini Posted: 11 Oct 2011 01:13 AM PDT REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA - Presiden Susilo Bambang Yudhoyono tidak memiliki rencana untuk menonton pertandingan sepakbola antara Indonesia melawan Qatar, Selasa (11/10) malam. Demikian dikatakan oleh Juru Bicara Presiden Julian Aldrin Pasha, dalam pesan singkatnya, Selasa (11/10). Pertandingan kualifikasi Piala Dunia antara timnas Indonesia melawan Qatar rencananya akan dilangsungkan di stadion Gelora Bung Karno Selasa (11/10) pukul 19.00. Indonesia kini berada di urutan buncit grup E setelah menelan dua kali kekalahan. Indonesia takluk 0-3 dari Iran saat menjalani laga perdana di babak kualifikasi di Teheran awal September lalu. Selang beberapa hari, giliran Bahrain yang memukul Indonesia 2-0 di Gelora Bung Karno. Saat pertandingan melawan Bahrain, Presiden Susilo Bambang Yudhoyono meningggalkan tribun VIP Barat stadion gelora Bung Karno saat pertandingan keduanya masih berlangsung. SBY terlihat kecewa menyaksikan pertandingan tersebut. Ia bahkan sempat menunjuk-nunjuk ke arah penonton. Presiden meninggalkan lokasi , sekitar 10 menit sebelum babak kedua berakhir. SBY yang mengenakan seragam merah putih pergi dengan muka masam. SBY kecewa dengan tingkah laku penonton yang menyalakan petasan ketikan pertandingan masih berjalan. Full content generated by Get Full RSS. |
Gagal Jadi Pesepakbola, Mourinho tak Pernah Menyesal Posted: 10 Oct 2011 11:47 PM PDT REPUBLIKA.CO.ID,MADRID - Jose Mourinho, manajer Real Madrid, memang sukses merajut karier sebagai pelatih sepak bola. Tapi, Mourinho gagal sebagai pemain sepak bola profesional. Seperti diberitakan tribalfootball, Mourinho tidak menyesal dirinya gagal menjadi pemain profesional. Saat masih remaja, Mourinho mengaku dirinya sangat talenta memainkan posisi penjaga gawang. "Itu normal," ujar Mourinho menanggapi kegagalannya sebagai pemain profesional. "Tidak ada aturan yang mengatakan Anda hebat di semua aspek kehidupan.'' Namun demikian, Mourinho mengatakan dirinya bukan tidak berbakat menjadi pemain sepak bola. Saat berumur 14 atau 15 tahun, dia mengklaim sangat jago bermain bola. ''Tapi, kemudian aku pergi ke perguruan tinggi dan memiliki dua pilihan: menjadi pesepakbola atau menjadi pelatih luar biasa. Saya memilih pilihan kedua.." Full content generated by Get Full RSS. |
You are subscribed to email updates from Republika Online - Sepakbola RSS Feed To stop receiving these emails, you may unsubscribe now. | Email delivery powered by Google |
Google Inc., 20 West Kinzie, Chicago IL USA 60610 |
0 ulasan:
Catat Ulasan