detikcom |
Posted: 31 Dec 2011 11:02 AM PST London - Didier Drogba menorehkan sebuah catatan khusus di buku sejarah Chelsea. Ia menjadi pemain tersubur nomor empat di klub tersebut, semenjak bekerja di sana dari tujuh setengah tahun silam. Dalam aksinya bersama The Blues di pertandingan terakhirnya di tahun 2011, dalam lanjutan Liga Inggris di Stamford Bridge (31/12) malam WIB, Drogba mencetak satu-satunya gol tim tuan rumah di menit 23. Pemain 33 tahun itu kini telah menyumbangkan total 150 untuk Chelsea. Hanya Frank Lampard 178), Kerry Dixon (193), dan Bobby Tambling (202) yang mencetak gol lebih banyak buat tim London barat tersebut. Gol ke-150 itu dibuatnya dari tendangan penalti, setelah ia dijatuhkan Richard Dunne. Hanya saja gol tersebut tidak membuat "Si Biru" menang, malah sebaliknya, kalah 1-3 dari Aston Villa. Sebelum pertandingan, Drogba berharap bisa mencetak gol dan akan menjadikannya sebagai "kado Natal untuk fans" -- meski telat. Sesaat ia mewujudkan itu. Dalam selebrasi golnya, ia menjura dan membuat gestur ciuman untuk suporternya. Namun sayang, di akhir pertandingan suporter Chelsea malah memberi cibiran dan siulan panjang pada tim kesayangannya, karena kalah untuk kelima kalinya, dan posisi mereka turun ke urutan kelima. Drogba sudah bermain untuk Chelsea sejak musim panas 2004, sejak dibeli dari Marseille seharga 24 juta poundsterling. Ia memenangi tiga gelar Premiership, dua Piala Liga Inggris, dan tiga Piala FA di klubnya itu. Pria kelahiran 11 Mret 1978 itu dua kali menjadi top skorer Liga Inggris, yakni di musim 2006/2007 dengan 20 gol, dan 2009/2010 dengan 29 gol. Memasuki musim kedelapannya, masa depan Drogba masih belum pasti. Negosiasi perpanjangan kontrak belum tercapai, dan belum lama ini manajer Andre Villas-Boas mengatakan bahwa ia boleh berbicara dengan klub-klub lain di bulan Januari karena kontraknya akan habis di akhir musim. |
Blackburn yang Sibuk Taklukkan 'Setan Merah' Posted: 31 Dec 2011 10:12 AM PST Manchester - Adalah sebuah kejutan besar apabila Blackburn Rovers, yang sebelum kickoff mendekam di dasar klasemen, mampu menaklukkan Manchester United di Old Trafford. Buah kesibukan meredam "Setan Merah". Memainkan laga terakhirnya di tahun 2011, Sabtu (31/12), Blackburn tidak disangka-sangka mampu mencetak dua gol lebih dulu ke gawang MU. Pertama lewat tendangan penalti Yakubu Aiyegbeni di babak pertama, dan penyerang Nigeria itu melakukannya lagi di awal babak kedua. Meski tuan rumah sempat menyamakan kedudukan melalui dua gol Dimitar Berbatov, namun The Rovers kembali membungkam publik Theatre of Dreams via gol Grant Hanley di menit 79-- dan keluar sebagai pemenang. Berdasarkan catatan statistik, MU sangat dominan dengan menguasai bola sebanyak 63 persen, serta menghasilkan 17 tendangan sudut dan 27 kali percobaan ke arah gawang. Sebaliknya, para pemain Blackburn begitu sibuk, tapi sekaligus tampil luar biasa dengan melakukan sembilan blok, 20 intersep, dan 74 halauan dari kemungkinan terjadinya gol di gawang mereka. Kemenangan ini terutama sekali sangat berarti buat sang manajer, Steve Kean. Maklum, belakangan ia kerap dituntut mundur oleh suporternya, karena Blackburn berkutat di zona degradasi. Sebelum kickoff malam ini mereka menjadi juru kunci, dan hanya naik satu peringkat setelah mengandaskan MU. "Luar biasa sekali bisa menang, dan meraihnya di sebuah tempat seperti ini. Ini bisa menjadi sebuah batu loncatan untuk kami," tutur Kean seusai laga. Dari 19 pertandingan yang dilakoni Blackburn di musim ini, mereka cuma menang tiga kali, seri lima kali, dan kalah sampai 11 kali. |
You are subscribed to email updates from detiksport To stop receiving these emails, you may unsubscribe now. | Email delivery powered by Google |
Google Inc., 20 West Kinzie, Chicago IL USA 60610 |
0 ulasan:
Catat Ulasan