LONDON – Olimpiade London 2012 menjadi acara TV yang paling banyak disaksikan oleh warga Inggris sejak pertengahan 1990-an. Diperkirakan, 90 persen warga Inggris atau lebih dari 51,9 juta orang menyaksikan pesta olah raga multi even terbesar di dunia tersebut.
 
Angka ini lebih tinggi dibanding 81 persen pada Piala Dunia 2002, 69 persen pada Hari Peringatan 60 Tahun Kerajaan, dan 61 persen pada pernikahan Pangeran William dengan Kate Middleton.
 
Di Inggris, Olimpiade 2012 disiarkan oleh stasiun televisi BBC. Upacara Pembukaan yang disutradarai Danny Boyle pada 27 Juli lalu menjadi acara Olimpiade London 2012 yang paling banyak ditonton dengan 27,3 juta pemirsa.
 
Upacara Penutupan pada Minggu kemarin disaksikan 26,3 juta pemirsa. Keberhasilan Usain Bolt menyabet medali emas di lari 100 meter disaksikan 20 juta orang, dan kesuksesan Mohammad Farah meraih emas di lari marathon 10 ribu meter ditonton 17,1 juta orang.
 
"Olimpiade yang fenomenal dan pencapaian hebat Inggris Raya amat membantu tingginya minat pemirsa menyaksikan BBC," kata perwakilan dari BBC 1 Danny Cohen.
 
Sementara itu, di Amerika Serikat Olimpiade bahkan menjadi acara televisi yang paling banyak disaksikan sepanjang sejarah. NBC sebagai pemegang hak siar Olimpiade di Negeri Paman Sam merilis angka 219,4 juta pemirsa menyaksikan London 2012.
 
Angka ini mengalahkan jumlah pemirsa pada Olimpiade Beijing 2008 lalu yang mencapai 215 juta orang. Ketika prime time selama Olimpiade lalu, rata-rata warga AS yang menyaksikan stasiun TV NBC mencapai 31,1 juta orang. NBC sendiri ditengarai membeli hak siar Olimpiade sebesar 1,18 miliar dollar AS atau nyaris Rp 11,2 triliun.
(auz)

LONDON – Empat atlet Olimpiade asal Kongo dilaporkan hilang di London pada Senin kemarin di saat para atlet lainnya pulang ke negaranya masing-masing. Hilangnya mereka ini membuat jumlah atlet asal Afrika yang hilang di Inggris menjadi 15 orang.

Ke-15 atlet yang hilang tersebut terdiri dari tujuh atlet asal Kamerun, tiga atlet asal Sudan, dan satu asal Ethiopia. Delapan atlet di antaranya diketahui telah meminta suaka di Negeri Ratu Elizabeth tersebut.

Empat atlet Kongo itu tak diketahui keberadaannya setelah tidak kembali ke Perkampungan Atlet selepas Upacara Penutupan. Ofisial tim Kongo, seperti dilansir Daily Mail, Selasa (14/8/2012) tidak bisa dihubungi karena sudah kembali ke negaranya. Sementara, Kedutaan Besar Kongo di London tidak ada satupun orang yang bisa dimintai keterangan.

Pejabat imigrasi London memperkirakan jumlah ini akan meningkat tajam ketika visa khusus untuk Olimpiade 2012 milik para atlet tersebut habis November mendatang. Kemiskinan dan perang yang berkecamuk di Afrika dan Timur Tengah menjadi alasan di balik fenomena ini.

Kisah mencari suaka di tengah-tengah sebuah even olah raga bukanlah hal yang asing. Pada ajang Commonwealth 2002 silam, lebih dari 20 atlet asal Afrika Barat mengungsi di Inggris.

Menjelang Olimpiade Beijing 2008 lalu, tujuh pemain tim nasional sepak bola Kuba meminta suaka kepada Amerika Serikat setelah berlaga di Negeri Paman Sam tersebut pada ajang kualifikasi. Begitu pula dengan yang dilakukan oleh seluruh pemain tim nasional Eritrea saat bertanding di Kenya pada 2009 lalu.
(auz)