Republika Online |
Pembukaan Selesai, Stadion Utama Riau Jadi Lautan Sampah Posted: 11 Sep 2012 09:53 AM PDT REPUBLIKA.CO.ID, PEKANBARU, RIAU -- Usai pembukaan Pekan Olahraga Nasional (PON) XVIII Riau yang dibuka oleh Presiden Susilo Bambang Yudhoyono, sampah makanan dan botol plastik bekas minuman terlihat mulai menggunung di sekitar Stadion Utama Riau, pada Selasa malam. Ribuan penonton dan atlet yang berada di sekitaran stadion harus berjalan pulang di tengah kerumunan orang dan lautan sampah. "Sampahnya berserakan, sepertinya tidak ada petugas yang membersihkannya," kata mahasiswa asal Pekanbaru, Sofia Noviandra, seusai menyaksikan pembukaan PON XVIII. Sofia menambahkan, selain tidak ada petugas yang membersihkan sampah-sampah tersebut, dia juga sulit untuk menemukan tong sampah di area yang luas ini. "Mau buang sampah susah cari tempat pembuangannya, jadi ya terpaksa ditaruh begitu saja," kata mahasiswi jurusan komunikasi tersebut. Berdasarkan pantauan ANTARA, di sekitaran Stadion Utama Riau sampah-sampah seperti kantong plastik bekas pakaian, botol-botol plastik, bungkus rokok, dan lainnya terlihat berserakan di sekitaran lokasi pembukaan PON XVIII tersebut. Bahkan, belum terlihat petugas kebersihan yang membersihkan sampah-sampah yang mulai menggunung tersebut, selain itu tong-tong sampah juga sangat kurang, hanya beberapa namun sudah penuh. Upacara pembukaan PON XVIII tersebut ditutup dengan pesta kembang api yang memukau ribuan orang yang datang ke Stadion Utama Riau baik remaja, orang tua maupun anak-anak. |
Offisial Bantah Tim Sepakbola Jabar Didiskualifikasi Posted: 11 Sep 2012 09:42 AM PDT REPUBLIKA.CO.ID, PEKANBARU -- Ketua Tim Advokasi Kontingen PON XVIII/2012 Jawa Barat, Agus Sihombing membantah tim sepak bola Jabar terkena diskualifikasi. Ia mengaku terkejut dengan munculnya pemberitaan yang menyebutkan tim sepak bola Jawa Barat terkena diskualifikasi karena masih mencantumkan nama manajer Dandan Wardhana sebagai manajer pada saat pertandingan Jabar melawan Gorontalo yang dimenangkan Jabar 5-1. "Tidak benar cabang sepak bola Jabar terkena diskualifikasi, kami sudah menanyakan langsung kepada dewan hakim PB PON bahwa tidak ada keputusan yang mendiskualifikasi hasil pertandingan sepak bola Jabar," kata Ketua Tim Advokasi Jabar, Agus Sihombing di Pekanbaru, Selasa. Ia menyebutkan, Kontingen PON XIII Jabar telah menyatakan menerima putusan Dewan Hakim PB PON yang memutuskan agar Ketua Umum Pengda PSSI Jabar versi KPSI Toni Aprilani untuk menjadi manager tim, sedangkan timnya tetap menggunakan para pemain yang bertanding pada dua laga sebelumnya. Pihaknya sudah membuat keputusan terkait itu dengan menyampaikan tembusannya ke dewan hakim, pengawas pertandingan dan kepada Toni. Namun hingga pertandingan lawan Gorontalo digelar, Senin (11/9) yang bersangkutan tidak hadir di lapangan. "Yang pasti Jabar pasti tidak terpengaruh dan tetap mempersiapkan diri untuk pertandingan fase berikutnya di putaran berikutnya," kata Agus Sihombing. Jabar sendiri bertengger di puncak pimpinan klasemen grup B dengan nilai tujuh hasil dua kali menang dan sekali seri. Runner Up grup itu adalah Sumut dengan nilai empat hasil sekali menang, dan dua kali seri. Jatim di peringkat ketiga dengan nilai empat hasil sekali menang, sekali seri dan sekali kalah. Sedangkan Gorontalo di posisi juru kunci dengan nilai nol. |
You are subscribed to email updates from Republika Online - Olahraga RSS Feed To stop receiving these emails, you may unsubscribe now. | Email delivery powered by Google |
Google Inc., 20 West Kinzie, Chicago IL USA 60610 |
0 ulasan:
Catat Ulasan