VALENCIA – David Navarro membantah tudingan yang menyebutnya sengaja mencederai Cristiano Ronaldo ketika Levante dikalahkan Real Madrid 1-2, akhir pekan kemarin. Navarro mengatakan kalau dirinya sama sekali tidak punya niat jahat kepada CR7.

Ronaldo harus ditarik keluar pada babak kedua lantaran terkena sikutan Navarro saat tengah berebut bola. Pelipis matanya mengucurkan darah sehingga mengganggu pandangannya.

Aksi Navarro ini kontan mendapat kecaman dari berbagai pihak, khususnya awak Los Blancos. Namun, bek 32 tahun tersebut membantah jika dirinya sengaja melakukan aksi tidak sportif tersebut.

Navarro bahkan mengaku sudah menghubungi Ronaldo untuk meminta maaf dan berharap agar bintang Portugal itu cepat sembuh.

"Itu gerakan yang sangat disayangkan, tapi pada saat ini saya tidak punya maksud melukai Ronaldo," ujar Navarro dikutip Football-Espana.

"Saya menyesali apa yang saya lakukan sudah membuatnya cedera. Tapi sekali lagi, saya tidak sengaja melakukannya," tandasnya.

Sepanjang kariernya, Navarro memang dikenal sebagai pemain yang kerap bermain keras. Di tahun 2007, saat masih berkostum Valencia, Navarro sempat mendapat sanksi larangan bermain selama enam bulan, karena mematahkan hidung Nicolas Burdisso yang kala itu bermain untuk Inter Milan, saat kedua tim bentrok di Liga Champions. (acf)

ROMA – Gelandang Lazio, Stefano Mauri, memuji Daniele De Rossi yang telah meminta maaf atas insiden pemukulan yang dilakukan gelandang AS Roma itu kepada dirinya pada laga Derby della Capitale akhir pekan lalu.
 
De Rossi harus diusir wasit pada penghujung babak pertama pertandingan yang berakhir untuk kemenangan Lazio 3-2 itu, setelah terlibat bentrok dengan Mauri. Akibat ulahnya itu, De Rossi juga harus rela dicoret dari skuad Timnas Italia yang akan melakoni laga kualifikasi Piala Dunia 2014.
 
Namun, Mauri merasa masalahnya dengan De Rossi telah selesai, karena usai pertandingan, wakil kapten Giallorossi itu menghampirinya di ruang ganti untuk meminta maaf.
 
"De Rossi adalah juara hebat yang melakukan kesalahan," ujar Mauri, seperti dilansir Football-Italia, Selasa (13/11/2012). "Dia segera meminta maaf kepada saya dan saya bangga padanya," lanjutnya.
 
Dalam laga yang diguyur hujan deras sehingga membuat lapangan Stadion Olimpico cukup tergenang air, Biancoceleste memenangi pertandingan bergengsi antara dua klub ibu kota Italia. Mauri pun merasa senang dengan kemenangan itu, terutama karena dia juga mencetak gol.
 
"Itu adalah hasil yang indah," kata pemain berusia 32 tahun ini. "Lazio yang hebat membawa pulang poin penuh dari derby," tambahnya.
 
"Saya senang bahwa saya mencetak gol, tetapi yang paling utama adalah bagaimana kami bermain dan kami para fans bisa bersukacita," tutupnya.
 
(win)