KOMPAS.com - Olahraga |
500 Pelajar Rebutkan Taufik Hidayat Cup Posted: 22 Feb 2011 03:00 PM PST BATAM, Kompas.com - Sekitar 500 pelajar sekolah dasar dan sekolah menengah pertama se-Provinsi Kepulauan Riau mengikuti kejuaraan bulu tangkis memperebutkan Piala Taufik Hidayat dalam Milo School Competition (MSC) di Batam. "Kami berharap juara dunia bulu tangkis bisa lahir dari sini," kata Category Marketing manager Milo PT Nestle Indonesia Prilia Sandra dalam pembukaan kompetisi di Batam, Selasa (22/2/11). Ia mengatakan, melalui kompetisi ini, Milo ingin mencari bibit atlet baru dan memassalkan bulu tangkis ke seluruh Indonesia. MSC, kata dia, merupakan bukti komitmen jangka panjang Nestle dalam memajukan olahraga sebagai bagian dari gaya hidup sehat, sejalan dengan strategi perusahaan. Selain menggelorakan hidup sehat dengan berolahraga, kompetisi itu juga diharapkan dapat mengajarkan nilai-nilai kehidupan seperti pantang menyerah, kerjasama tim, sportivitas dan percaya diri kepada abak-anak. Batam merupakan kota kedua penyelenggaraan Milo School Competition (MSC), setelah Jakarta. Setelah Batam, kejuaraan yang sama juga akan digelar di Gresik, Samarinda dan Pontianak. Dalam kompetisi di lima kota itu, sebanyak 22.000 siswa SD dan SMP ikut berlomba. Sementara itu, Ketua Penyelenggara MSC Kepulauan Riau Ricky Subagdja mengatakan, pihaknya bekerjasama dengan Dinas Pendidikan Kota Batam untuk memassalkan bulu tangkis. "Di Batam, bulu tangkis sudah masuk menjadi ekstrakurikuler yang wajib diikuti siswa," kata mantan pebulutangkis nasional itu. Kompetisi seperti MSC, kata dia, sangat dibutuhkan untuk meningkatkan sekaligus mengasah keterampilan para siswa bermain bulu tangkis. Saat ini, Kota Batam berhasil mengirimkan dua pemainnya ke pelatnas. Selanjutnya, ia mengatakan harapan semakin banyak atlet Batam yang melaju ke Pelatnas. "Tentu saja, pemain itu akan didapat antara lain dari kejuaraan seperti ini," kata dia. Sementara itu, para pemenang MSC berhak melaju ke putaran grand final di Jakarta pada Mei 2011. Para pemenang juga mendapatkan uang pembinaan dan berhak mengikuti pelatihan di Taufik Hidayat Training Camp selama dua pekan. |
Tanpa Taufik, SGS Permalukan Suryanaga Posted: 22 Feb 2011 02:52 PM PST SURABAYA, Kompas.com - Tim putra SGS PLN Bandung sukses mempermalukan tuan rumah sekaligus juara bertahan Jaya Raya Suryanaga Surabaya 3-2 pada Superliga Badminton Indonesia 2011, Selasa (22/2/11) malam. Kesuksesan ini mereka raih kendati tidak diperkuat Taufik Hidayat. Absennya pebulutangkis terbaik Indonesia itu sebenarnya cukup menguntungkan kubu Suryanaga. Tetapi sang juara bertahan justru gagal memanfaatkan kesempatan tersebut. SGS sempat tertinggal lebih dulu ketika Alamsyah Yunus yang menggantikan tempat Taufik sebagai tunggal pertama, harus menyerah 10-21, 16-21 dari pemain Hongkong, Hu Yun. Namun, tim asal Bandung itu langsung membalas dengan memenangi tiga partai berikutnya, masing-masing melalui pasangan Hendry Kurniawan Saputra/Chayut Tryachart yang mengalahkan Alvent Yulianto/Rian Agung Saputra dengan skor 22-20, 21-10. Mantan pemain Pelatnas Tommy Sugiarto menyumbang angka kedua setelah menang mudah 21-9, 21-13 atas Chan Yan Kit, kemudian pasangan Flandi Limpele/Hendra AG memastikan kemenangan SGS dengan menundukkan Trikusuma Wardhana/Hendra SN 21-14, 21-13. Tuan rumah Suryanaga memperkecil skor melalui Fauzi Adnan yang menang cepat 21-8, 21-8 atas Haryawan. "Kami tidak menyangka Chan Yan Kit bisa kalah begitu mudah dari Tommy. Kalau dia bisa menang, tentu ceritanya akan lain. Tapi, itulah pertandingan, selalu ada yang menang dan kalah," ujar manajer Suryanaga, Wijanarko Adimulya. Tommy Sugiarto yang ditemui usai pertandingan juga mengaku kaget bisa menang mudah atas Chan Yan Kit. Padahal sebelumnya, dia sudah memprediksi akan bermain cukup ketat. "Saya main lepas saja dan berusaha terus menekan dia agar tidak berkembang permainannya," ujar anak mantan juara dunia Icuk Sugiarto itu. Dengan hasil ini, SGS Bandung mengambil alih posisi puncak klasemen sementara dengan tidak terkalahkan dalam tiga pertandingan dan memperbesar peluang menembus babak final. Sementara itu pada pertandingan lainnya, tim putra Djarum Kudus bangkit dari keterpurukan dengan memukul perlawanan Mutiara Bandung 4-1. Tetapi, kemenangan itu tidak diikuti tim putrinya, yang pada saat bersamaan ditaklukkan Jaya Raya Jakarta dengan skor tipis 2-3. |
You are subscribed to email updates from KOMPAS.com - Olahraga To stop receiving these emails, you may unsubscribe now. | Email delivery powered by Google |
Google Inc., 20 West Kinzie, Chicago IL USA 60610 |
0 ulasan:
Catat Ulasan