MUGELLO – Tim dan para pembalap Ducati Marlboto Team antusias kembali ke Mugello. Tentunya dukungan para fans sangat diharapkan menambah motivasi Valentino Rossi dan Nicky Hayden untuk dapat berlaga maksimal.
 
Meski belum pernah menang di Mugello, Hayden mengakui sirkuit Mugello tetap istimewa baginya. Terlebih sekarang dia bernaung di bawah tim asal Italia yang pastinya akan didukung penuh mayoritas fans Italia, bukan hanya kepada timnya, tapi juga Valentino Rossi yang kerap dipuja fans Italia bagai dewa.
 
Hayden tentunya tak mau kalah dengan Rossi, dan berniat memberikan kemampuan terbaiknya, meski nantinya Hayden dan Rossi takkan ditemani kepala teknis mereka, Jeremy Burgess yang harus pulang menemani istrinya yang sakit keras.
 
"Meski kami tidak sedang dalam masa jaya, Mugello akan jadi istimewa bagi tim. Saya tahu para fans akan datang dan mendukung kami, terutama sekarang kami punya Valentino Rossi," ujar Hayden sebagaimana disitat Motogp.com, Kamis (30/6/2011).
 
"Saya suka trek Mugello, meskipun saya belum pernah meraih hasil yang bagus, karena itu saya berencana untuk tak terburu nafsu dan akan menjalani kualifikasi hari Jumat nanti dengan optimistis," tambah rider kelahiran Owensboro tersebut.
 
"Kami tentu akan banyak diharapkan para fans, dan pekan ini akan jadi pekan yang sibuk untuk kami. Tapi saya sudah tak sabar untuk itu," tutup Hayden.

(hmr)

LONDON – Tumbang dari Jo-Wilfried Tsonga di babak delapan besar Wimbledon memang menyakitkan, tapi kekalahan tersebut tak membuat Roger Federer tidak hilang mental. Federer siap bangkit di turnamen Piala David dan Amerika Terbuka setelah ini.

Menjelang umurnya yang akan menginjak 30 tahun Agustus mendatang, pengalaman telah membuat mental Federer matang, dan kekalahan oleh Tsonga Rabu kemarin tak membuatnya patah semangat untuk menambah koleksi gelarnya, 16 grand slam selama kariernya di dunia tenis.

"Tentu saja saya bisa bangkit kembali. Saya takkan melanjutkan karier saya jika tidak yakin akan bangkit," ujar Federer seperti disitat Supersport, Kamis (30/6/2011).

"Saya masih fit. Meski saya kalah hari ini (kemarin,red), saya tak merasa patah semangat. Saya akan lebih berlatih keras dari pada sebelumnya dan berharap kembali dengan kekuatan terbaik saya pada Piala Davis pekan depan dan Amerika Terbuka setelahnya," tambah petenis kelahiran Binningen tersebut.

Sebelumnya Federer bertekad mengalahkan, atau sekedar menyamai pencapaian legenda Pete Sampras yang memenangi tujuh kali gelar Wimbledon. Sementara Federer hanya berselisih satu gelar (6 gelar Wimbledon) dari idolanya tersebut.

"Saya masih antusias menyamai rekor yang dibuat Pete, tapi bukan itu motivasi utama saya. Saya mengidolakan Pete. Tentu menyenangkan melakukan hal yang pernah dia capai. Tapi pada akhirnya, saya hanya ingin sekedar memenangkan turnamen

(hmr)