KOMPAS.com - Olahraga |
Indonesia Sudah Tampilkan Permainan Terbaik Posted: 28 Jul 2011 04:11 PM PDT Kejuaraan Bola Voli Antarklub Putra Asia Indonesia Sudah Tampilkan Permainan Terbaik Aloysius Gonsaga Angi Ebo | Kamis, 28 Juli 2011 | 23:11 WIB PALEMBANG, Kompas.com - Indonesia gagal membendung juara bertahan Paykan (Iran) pada perebutan posisi 1-8 Kejuaraan Bola Voli Antarklub Putra Asia, Kamis (28/7/11). Disaksikan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono, tuan rumah yang diwakili klub Bank Sumselbabel kalah 1-3 (14-25, 18-15, 27-25, 23-25). Meskipun demikian, para pemain Indonesia menunjukkan permainan yang cukup menjanjikan. Sekitar 2000 lebih penonton yang memadati Palembang Sport & Convention center itu tidak henti-henti memberikan dukungan kepada tim yang disiapkan menghadapi SEA Games XXVI 2011 itu. Manajer tim Indonesia Paulus Waterpauw usai pertandingan mengakui bahwa para pemain sudah memberikan permainan terbaiknya, tapi Iran adalah tim memiliki kemampuan di atas Indonesia karena menembus empat besar di Asian Games Guangzhou 2010 lalu. "Saya berharap pola permainan yang sudah dikembangkan oleh pelatih bisa terus ditingkatkan untuk menghadapi pertandingan berikutnya," kata Paulus. Sementara Andri, salah satu pemain utama mengatakan bahwa ia dan rekan-rekannya sudah cukup puas dengan permainan mereka meski tidak bisa mengembangkan permainan pada set pertama dan kedua. "Tapi kami sudah cukup puas karena berhasil merebut set ketiga dan sempat bangkit pada set keempat," kata Andri. Asisten pelatih Dadang Sudrajat juga memberikan pujian atas penampilan para pemain yang dengan baik telah menerapkan strategi pelatih kepala Li Qiujiang. "Kami sebagai pelatih sudah puas karena para pemain bisa memberikan permaian terbaik mereka. Mungkin pada set pertama dan kedua peain masih tegang melihat lawan yang dihadapi," kata Dadang. Dengan hasil ini, Paykan yang merupakan juara bertahan, melangkah ke babak empat besar dan akan berhadapan dengan pemenang antara China dan Qatar, Jumat (29/7/11). Sedangkan Indonesia akan berhadapan dengan tim yang kalah antara China dan Qatar untuk memperebutkan peringkat kelima sampai delapan. |
Presiden Inginkan Infrastruktur Modern Posted: 28 Jul 2011 04:00 PM PDT PALEMBANG, Kompas.com - Presiden Susilo Bambang Yudhoyono menginginkan semua pihak bekerja sama untuk membangun infrastruktur yang lengkap dan modern untuk mendukung pelaksanaan SEA Games XXVI 2011 di Palembang dan Jakarta. "SEA Games di Indonesia harus ditunjang dengan infrastruktur yang bukan hanya lengkap, tapi juga modern," kata Presiden setelah mendengarkan paparan persiapan pelaksanaan SEA Games di Stadion Gelora Sriwijaya, Palembang, Kamis (28/7/11). Secara khusus, Kepala Negara meminta Pemerintah Daerah Sumatera Selatan dan pihak terkait untuk mengecek pembangunan sejumlah gedung olahraga yang akan digunakan selama SEA Games. Pengecekan tersebut harus dilakukan secara menyeluruh, mulai dari kualitas bangunan hingga mekanisme pengamanan lokasi. Pengecekan itu, menurut SBY, harus dilakukan terutama terhadap gedung yang akan dipakai untuk pertandingan cabang-cabang olahraga dengan jadwal yang ketat. Kepala Negara berharap bangunan-bangunan itu tidak mengalami kerusakan ketika ajang olahraga Asia Tenggara itu berlangsung pada November mendatang. "Sebelum November, saya akan datang sekali lagi," kata Presiden. Sementara itu, Gubernur Sumatera Selatan Alex Noerdin dalam laporannya mengatakan, beberapa gedung dan prasarana olahraga hampir selesai dibangun. Namun ada beberapa prasarana olahraga yang belum selesai, antara lain lapangan baseball dan softball (baru selesai 59 persen), lapangan tembak (75 persen), dan "Aquatik Center" (69 persen). Menurut dia, tersendatnya pembangunan disebabkan oleh beberapa hal, antara lain hujan serta kekurangan bahan bangunan, terutama semen dan tiang pancang. Namun demikian, masalah itu sudah bisa mulai diatasi. Oleh karena itu, pembangunan pusat olahraga yang berada di kawasan Jakabaring itu bisa selesai pada September 2011. Alex menyatakan, pembangunan kawasan olahraga itu diperkirakan menghabiskan dana sebesar Rp 2,2 triliun. Sebagian besar dana itu berasal dari kerja sama dengan pihak ke-3 (BUMN), sedangkan sisanya dari APBD dan APBN. Setelah mendengarkan paparan, Presiden Yudhoyono meninjau pembangunan kawasan olahraga tersebut. Berdasar pantauan, sebagian gedung olahraga sudah terbangun. Namun, sebagian yang lain belum berbentuk atau masih berupa kerangka dan pondasi. Kepala Negara sempat turun dari mobil dan meninjau gelanggang tenis. Gedung itu sudah hampir selesai. Namun, Presiden tidak singgah untuk memantau Wisma Atlet yang kini sedang ramai diberitakan karena diduga ada indikasi korupsi dalam proses pembangunannya. Full Feed Generated by Get Full RSS, sponsored by Used Car Search. |
You are subscribed to email updates from KOMPAS.com - Olahraga To stop receiving these emails, you may unsubscribe now. | Email delivery powered by Google |
Google Inc., 20 West Kinzie, Chicago IL USA 60610 |
0 ulasan:
Catat Ulasan