WOKING – Jeda musim panas selama beberapa pekan ini akan dimanfaatkan McLaren untuk terus bekerja keras. Mereka tak ingin putaran kedua nanti, performa Jenson Button dan Lewis Hamilton yang sedang on fire, mengendur di seri Spa, akhir bulan ini.
 
Tim The Silver Arrow pun menyiapkan mobil, tanpa membedakan pembalap utama dan kedua, karena dua drivers yang mereka miliki merupakan pembalap juara. Direktur Tim, Jonathan Neale tak ingin memberi team order kepada keduanya, melainkan memberi keduanya mobil yang kompetitif, agar mereka tak hanya bersaing dengan para rival, namun juga rekan sendiri.
 
"Kami takkan mengkompromikan nilai-nilai yang kami yakini di tim McLaren. Saat kami di Kanada, kami membiarkan mereka bersaing satu sama lain. Berisiko memang, apalagi saat anda memiliki pembalap-pembalap juara di dalam tim," tutur Neale, seperti dilansir Guardian.co.uk, Selasa (2/8/2011).
 
Button juga mengamini pernyataan Neale tersebut. Menurut Jense, sapaan Button, memiliki pembalap juara di dalam tim akan menarik dan memanaskan persaingan, karena takkan ada yang mau menjadi yang kedua.
 
"Kami berdua pernah memenangkan gelar juara, jadi kami tidak tertarik menjadi yang kedua. Kami ingin menjadi yang terbaik. Saya takkan membalap musim ini jika hanya ingin mengalahkan rekan tim - saya tidak menargetkan Lewis, Saya menargetkan yang terbaik," ujar Jense.
 
Sementara, menanggapi kans untuk juara, Button tak menutup pintu untuk itu. Bagi Button, selama secara matematis masih memungkinkan, dia takkan menyerah. Kuncinya, selalu fokus pada tiap seri dan tak memikirkan klasemen.
 
"Jika anda melihat klasemen anda akan katakan, hal itu takkan mungkin, tapi jika saya berusaha saat lomba, seperti yang saya lakukan di Hungaroring, berusaha sembari menikmati balapan dan menang, segalanya dapat terjadi. Kami masih ingin menggapai banyak 25 poin," tutup Jense.
(raw)

Full Feed Generated by Get Full RSS, sponsored by Used Car Search.

LOUISVILLE – Peristiwa pemboman dan penembakan di Norwegia menuai berbagai kecaman. Sejumlah pihak pun menyampaikan simpatinya. Tak terkecuali, sang legenda tinju, Muhammad Ali yang juga ingin bersimpat melalui sebuah surat untuk para korban.

Ya, sebagai ekspresi kesedihan atas puluhan korban jiwa di Oslo dan Pulau Utoeya beberapa waktu lalu, Ali mengirimkan sepucuk surat untuk Norwegia dan khususnya para korban yang tidak bersalah.

Dalam surat tersebut tertulis: "Hati saya bersama masing-masing dari kalian dalam menghadapi dukacita yang tak terbayangkan atas kehilangan anda semua," tulis Ali, seperti dikutip Sport Illustrated, Selasa (2/8/2011).

Ali juga menyayangkan, sang pelaku yang menyatakan dirinya anti-Islam. Padahal, menurut Ali, kekayaan akan perbedaan membuat dunia menjadi tempat yang lebih baik dan tak semestinya multikulturalisme itu ditakuti.

The Greatest juga berharap anak-anak korban pemboman dan penembakan tersebut dapat kembali ke kehidupan normalnya, serta mengharapkan kedamaian kembali tercipta di bumi Norwegia tersebut.

"Saya mengharapkan anak-anak anda bahagia kembali, hidup sehat lagi, saya juga ingin tercipta lagi kedamaian dan kemuliaan yang sama," lanjut surat tersebut.

Ali yang masuk Islam pada tahun 1975 silam itu, prihatin akan pemboman di Oslo dan penembakan dusun muslim di Pulau Utoeya yang dilakukan sejumlah kelompok fundamentalis sayap kanan, dipimpin Andres Behring-Breivik pada 23 Juli lalu.

Pentinju terpopuler sedunia ini juga ingin menyampaikan pesannya, bahwa Islam dam multikulturalisme di Eropa bukanlah musuh, melainkan saudara yang dapat menciptakan pluralisme dan kedamaian yang tentunya diinginkan orang-orang yang sadar akan perbedaan di muka bumi ini.
(raw)

Full Feed Generated by Get Full RSS, sponsored by Used Car Search.