KOMPAS.com - Olahraga

sumber :-

KOMPAS.com - Olahraga


Petenis Indonesia Rontok di Kualifikasi

Posted: 03 Oct 2011 04:10 PM PDT

Tenis Garuda Indonesia Championships

Petenis Indonesia Rontok di Kualifikasi

A. Tjahjo Sasongko | A. Tjahjo Sasongko | Senin, 3 Oktober 2011 | 23:10 WIB

AFP/PETER PARKS

Tenis, ilustrasi

JAKARTA, Kompas.com - Tidak satu pun petenis Indonesia yang mampu menembus babak utama turnamen tenis Garuda Indonesia Championships setelah dua petenis putra Indonesia, Ryan Tanujoyo dan Seno Hartono Suwandi dikalahkan lawan-lawan mereka pada babak kedua kualifikasi di Stadion Tenis Gelora Jakabaring, Palembang, Sumatera Selatan, Senin.
    
Ryan unggulan ke-12 peringkat 1.354 dunia dikalahkan unggulan keenam peringkat 1.117 dari Korsel, Nam Ji Sung, 6-4, 6-3.

Sementara Seno unggulan ke-15 peringkat 1.433 dunia juga disingkirkan pemain Korea Selatan peringkat 1.848, Na Jung Woong, 6-2, 6-1. "Kaki saya rasanya sulit digerakkan seperti mau kram. Saya tidak tahu mengapa begini," tutur Ryan.    

Ryan juga gagal mencapai babak utama seri pertama minggu lalu di Jakarta setelah kandas pada babak kedua kulaifikasi.
    
Dengan kekalahan dua pemain Indonesia itu, maka tidak satu pun dari tujuh pemain Indonesia yang mampu melewati babak kualifikasi.     
    
Hasil ini sama dengan hasil yang dicapai pemain-pemain Indonesia pada babak kualifikasi seri pertama turnamen ini minggu lalu.
    
Sementara itu pada bagian putri, dua petenis Indonesia yang tersisa, Ajeng Aquinina dan Rani Fitriya Wardhani juga gagal mencapai babak utama. Keduanya dikalahkan lawan masing-masing pada babak kedua kulalifikasi.
    
Ajeng ditaklukkan unggulan pertama dari Meksiko, Nadia Abdala, 6-0, 6-0. Sementara Rani dihentikan unggulan kedua dari Rusia Maya Gaverova 6-2, 6-2.
    
Pada pertandingan babak utama hari Selasa (3/10) pemain wild card dari Indonesia Bella Destriana langsung bertemu unggulan pertama asal Perancis Iryna Bremond.
    
Di atas perhitungan normal, sulit bagi Destriana untuk dapat mengalahkan pemain Perancis peringkat 107 yang menjadi semifinalis seri pertama minggu lalu. Pertandingan Bella melawan Bremond dijadwalkan berlangsung di Lapangan 1 mulai pukul 09.30 WIB.

Di Lapangan 2 petenis putri Indonesia lainnya, Sandy Gumulya, menghadapi pemain wild card Indonesia, Nadya Syarifah. Satu pemain wild card Indonesia lagi, Cynthia Melita langsung bertemu seniornya, Lavinia Tananta.
    
Pada bagian putra, pemain wild card Indonesia, Sunu Wahyu Trijati, menghadapi Junn Mitsuhashi, unggulan kelima dari Jepang, Sunu kini menempati peringkat 987 dunia, sementara Mitsuhasi di posisi ke-421 dunia.
    
Seri kedua turnamen Garuda Indonesia Championships ini juga merupakan test event atau uji pertandingan baik untuk lapangan maupun ofisial sebelum digunakan pada SEA games Ke-26, 11-22 November mendatang. Stadion Tenis yang dibangun oleh PT Bukit Asam kini dalam kondisi masih baru.
    
Namun demikian, di sejumlah titik permukaan lantai lapangan, ambles. Misalnya di bagian tribun penonton di lapangan tengah (center court). Terdapat seluruhnya delapan lapangan terdiri dari enam lapangan dan dua stadion tenis.

Pada hari pertama babak kualifikasi Minggu (2/10) sempat tidak ada pasokan air ke lapangan tersebut. Itu sebabnya para pemain sempat beberapa kali mengeluhkan hal tersebut. Air baru dapat dipasok hari Senin namun hanya di beberapa titik, karena di sejumlah titik masih bocor.

Simpati Wozniacki Pada Li Na

Posted: 03 Oct 2011 03:42 PM PDT

Simpati Wozniacki Pada Li Na

A. Tjahjo Sasongko | A. Tjahjo Sasongko | Senin, 3 Oktober 2011 | 22:42 WIB

AFP/LIU JIN

Caroline Wozniacki,

TERKAIT:

BEIJING, Kompas.com - Petenis Denmark, Caroline Wozniacki mengaku tahu persis  apa ynag dirasakan oleh petenis China, Li Na setelah tersingkir di babak pertama turnamen di Beijing.

Banyak petenis puteri yang ingin menang terutama saat menghadapi kita. Mereka bermain tanpa beban, mereka hanya ingin mengalahkan kita."

Para penggemar tenis China sangat kecewa dengan kekalahan Li Na dari petenis Rumania,  Monica Niculescu, Minggu. Padahal nama Li Na sangat dipuja terutama setelah berhasil menjadi petenis Asia pertama yang menjuarai turnamen grand slam di Perancis Terbuka, Juni lalu.

Wozniacki yang merupakan petenis peringkat satu dunia mengaku mengerti perasaan itu meski ia sendiri belum pernah menjuarai turnamen grand slam.

"Bukan soal tekanan, namun pertandingan memang sangat berat," kata Wozniacki. "Banyak petenis puteri yang ingin menang terutama saat menghadapi kita. Mereka bermain tanpa beban, mereka hanya ingin mengalahkan kita."

Wozniacki sendiri lolos dengan susah payah dengan mengalahkan petenis Republik Ceko, Lucie Hradecka 3-6 6-0 7-5, Senin.

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

0 ulasan:

Catat Ulasan