Jakarta (ANTARA News) - Gol semata wayang dari Didier Drogba tepat di akhir babak pertama mengantarkan Chelsea membungkam raksasa Spanyol, Barcelona, pada leg pertama semifinal Liga Champions di Stamford Bridge, London.

Frank Lampard mencuri bola dari Lionel Messi di lapangan tengah dan mengantarkan umpan kepada Ramires di sisi kiri lapang.

Pemain asal Brazil ini lalu meneruskan bola kepada penyerang andalan Chelsea asal Pantai Gading itu yang lalu mengakhirinya dengan tendangan kaki kiri yang tak bisa dijangkau kiper Barca, Víctor Valdés.   1-0 untuk Chelsea!

Gol ini tercipta di menit 47. Memasuki babak kedua, Barca terus menekan Chelsea.

Upaya-upaya spektakuler terus dilakukan Barca yang menguasai 72 persen distribusi bola, termasuk dari si anak ajaib, Lionel Messi.  Tapi barisan pertahanan The Blues terlalu tangguh, selain pula dikaruniai keberuntungan.

Pada menit 87, Carlos Puyol hampir mencetak gol, namun Petr Cech melakukan penyelamatan gemilang dengan menepis tendangan sang bek Barca itu, sementara di menit ketiga waktu tambahan, Pedro Rodriguez hampir menyamakan kedudukan setelah tendangannya membentur tiang gawang Chelsea.

Kedudukan 1-0 bertahan sampai pertandingan leg pertama kedua tim usai.  Chelsea berinvestasi poin 3 menuju tiket ke final di Munich, Jerman, nanti. 

sumber: uefa.com

Editor: Jafar M Sidik

COPYRIGHT © 2012

Ikuti berita terkini di handphone anda di m.antaranews.com

London (ANTARA News) - Mesin gol Arsenal, Robin van Persie, mengungkapkan betapa ia khawatir kalau tidak dapat menjalankan tugas sebagai pemimpin lini depan "The Gunners".

Komentar-komentar tersebut terlihat janggal karena keluar dari mulut penyerang internasional Belanda, yang tengah berada di jalur yang tepat untuk mencetak 40 gol pada musim ini, lapor AFP.

Bagaimanapun, van Persie menegaskan sempat khawatir saat berpindah dari posisi penyerang kedua seperti rekan senegaranya, Dennis Bergkamp - yang memiliki masa-masa indah saat memperkuat Arsenal - untuk menjadi penyerang utama di lini depan, ketika manajer Arsene Wenger menjual Emmanuel Adebayor ke Manchester City sekitar tiga tahun silam.

"Saya tidak pernah benar-benar memikirkan bahwa saya akan berakhir sebagai penyerang utama," kata van Persie kepada Arsenal player.

"Saya sebenarnya tidak pernah bermain di sana sebelumnya - saya melakukannya beberapa kali di level remaja, namun itu bukan sesuatu yang istimewa. Kami hanya mencobanya ketika Adebayor hengkang."

"Si bos tidak pernah membeli orang lain karena ia meyakinkan bahwa saya dapat melakukannya."

"Saya bahkan tidak yakin tentang hal itu. Saya tidak yakin, karena saya tidak pernah benar-benar sering bermain di (posisi) itu."

"Kemudian, pada pra musim, kami bertanding melawan Inter Milan. Saya mencetak gol yang bagus, bermain bagus, dan ia (Wenger) berkata kepadaku: `Kami lihat? Ini akan berhasil`."

"Itu adalah langkah pertama untuk menjadi penyerang utama."

"Terkadang, anda bertanya pada dirimu sendiri, apakah anda cukup bagus untuk itu. Jawaban itu pun datang."

"Untuk saat ini saya yakin bahwa sebenarnya saya dapat bermain sebagai penyerang utama. Saya hanya tidak tahu, dan sekarang saya percaya."

"Mari kita lihat di mana ini akan berakhir. Mari lihat seberapa jauh saya dapat menekan diriku sendiri, melihat di mana posisi maksimal saya."

Tetapi dengan Arsenal yang akan kembali melalui musim tanpa trofi - gelar utama terakhir mereka adalah Piala FA 2005 - dan kontrak van Persie hanya tinggal menyisakan ikatan satu tahun, banyak penggemar The Gunners khawatir kalau sang penyerang dapat mengikuti jejak Adebayor atau gelandang Barcelona, Cesc Fabregas, yang memilih meninggalkan Emirates.

Kekhawatiran mereka tidak akan mereda dengan pemandangan van Persie yang berbicara dengan rekan setimnya di timnas, Ibrahim Afellay, di hotel yang dipakai tim Barcelona pada Selasa, menjelang pertandingan semifinal pertama Liga Champions antara raksasa Katalan dengan Chelsea di Stamford Bridge pada Rabu. (RF/I015)

Editor: B Kunto Wibisono

COPYRIGHT © 2012

Ikuti berita terkini di handphone anda di m.antaranews.com