KOMPAS.com - Olahraga |
Posted: 21 May 2012 03:55 PM PDT WUHAN, KOMPAS.com -- Tim Thomas Indonesia melewati ujian pertama babak penyisihan grup A dengan menaklukkan Inggris, 4-1. Kemenangan ini memastikan langkah Indonesia ke perempat final. Pada pertandingan Senin (21/5/2012) malam, Indonesia kecolongan angka. Pasangan Markis Kido/Hendra Setiawan harus menyerah dari pemain nomor ke-23 dunia Chris Adcock/Andrew Ellis. Juara olimpiade Beijing ini terlalu banyak membuat kesalahan sendiri. Mereka juga tak mampu mengontrol dan menekan lawannya, yang kemudian berbalik tampil percaya diri untuk menaklukkan mereka. Pelatih Inggris, Kenneth Jonnasen sebelumnya juga sudah yakin, timnya bisa mencuri poin dari Indonesia. Harapan terbesar memang dari pasangan Adcock/Ellis, yang pada pertandingan pertama mampu merepotkan pasangan China Cai Yun/Fu Haifeng. Selain itu, Adcock/Ellis sebelumnya juga pernah mengalahkan Markis/Hendra di turnamen Super Series Perancis Terbuka tahun lalu. Sebelumnya, Indonesia membuka keunggulan melalui tunggal pertama Simon Santoso. Simon yang pertama kali menjadi ujung tombak tim Thomas Indonesia, tampil cukup tenang untuk mengatasi perlawanan pemain peringkat 19 dunia, Rajiv Ouseph. Pemain asal klub Tangkas Specs ini menang dua gim 21-19, 21-9. Taufik Hidayat yang tampil di partai ketiga kembali membuat Indonesia menjadi 2-1. Juara olimpiade Athena ini menang mudah atas Carl Baxter 21-12, 21-16. Pasangan Muhammad Ahsan/Alvent Yulianto akhirnya menentukan kemenangan Indonesia setelah mengalahkan pasangan Nathan Robertson/Chris Lanridge 19-21, 21-12 dan 21-19. Meski menang, hasil yang diraih pasangan Indonesia ini tidak mudah. Pertarungan kedua pasangan ini menjadi partai yang paling mendebarkan karena akan menentukan kemenangan Indonesia atau sebaliknya mempepanjang napas Inggris untuk mendapat kesempatan mengambil poin lagi di partai kelima. Tekanan yang besar dirasakan kedua pasangan, meski dalam pertandingan di lapangan mereka bermain dengan tempo cepat dan saling susul menyusul merebut poin dengan jarak yang ketat. "Kemenangan Adcock/Ellis memotivasi kami untuk menang dan kami nyaris melakukannya," kata Nathan. Sementara Alvent dan Ahsan mengakui belum sepenuhnya menemukan irama permainan yang mereka inginkan. "Kami juga belum pernah bertemu mereka, jadi perlu meraba permainan mereka terlebih dahulu. Kami sendiri agak tegang karena ini pertandingan pertama," kata Alvent. Pada partai kelima, pemain tunggal Dionysius Hayom Rumbaka melengkapi kemenangan Indonesia menjadi 4-1 setelah mengalahkan Ben Beckman 21-11, 21-13. |
Posted: 21 May 2012 03:47 PM PDT Soderling Absen di Olimpiade | Aloysius Gonsaga Angi Ebo | Senin, 21 Mei 2012 | 22:47 WIB STOCKHOLM, Kompas.com - Petenis Swedia, Robin Soderling, yang tidak pernah bermain lagi sejak bulan Juli akibat mononucleosis (terserang virus Epstein-Barr), harus melupakan impiannya untuk tampil di Olimpiade London. Mantan pemain nomor emapat dunia ini pun akan absen pada Grand Slam Perancis Terbuka dan Wimbledon, yang diselenggarakan sebelum Olimpiade. "Olimpiade selalu spesial. Bukan karena sulit untuk dilupakan, tetapi merupakan sebuah event yang saya benar-benar ingin bermain lagi," ujar petenis berusia 27 tahun tersebut, yang tidak memberikan indikasi kapan akan kembali ke lapangan tenis. "Saya benar-benar ingin kembali, saya belum 28 tahun dan berharap masih bisa bermain selama beberapa tahun lagi," tambah mantan dua kali finalis Perancis Terbuka ini. Soderling tak pernah berkompetisi lagi sejak pertengahan Juli tahun lalu, ketika dia memenangi event di Baastad. Itu merupakan gelar keempatnya pada musim tersebut setelah Brisbane, Rotterdam, dan Marseille. |
You are subscribed to email updates from KOMPAS.com - Olahraga To stop receiving these emails, you may unsubscribe now. | Email delivery powered by Google |
Google Inc., 20 West Kinzie, Chicago IL USA 60610 |
0 ulasan:
Catat Ulasan