KOMPAS.com - Olahraga |
Spies Yakin Bisa Ubah Arah Keberuntungannya di Barcelona Posted: 28 May 2012 03:09 PM PDT KOMPAS.com - Pebalap Yamaha, Ben Spies, merasa yakin bisa mengubah arah keberuntungannya di arena MotoGP pada musim 2012 ini. Mantan pebalap Superbike tersebut menegaskan bahwa GP Catalunya akhir pekan ini merupakan momen awal untuk mengakhiri kesedihan yang dialaminya selama seri pembuka 2012, dan memulai lembaran baru. Sejauh ini, sudah empat seri yang dilakoni, dan pebalap berusia 26 tahun tersebut sangat tidak kompetitif. Tak heran bila Spies terpuruk di urutan ke-11 klasemen sementara. Sebuah hasil yang sangat bertolak belakang dengan rekan setimnya, Jorge Lorenzo, yang justru sedang memimpin kejuaraan. Selama empat seri yang sudah dilalui, hasil terbaik yang ditorehkan pebalap asal Texas ini adalah finis di posisi kedelapan, yang terjadi di Sirkuit Estoril, Portugal. Sedangkan Lorenzo selalu tampil konsisten di barisan depan, karena belum pernah berada di luar posisi dua besar. Tak ingin terus terpuruk, Spies menguatkan tekad jelang GP Catalunya akhir pekan ini. Dia yakin bisa mengubah arah keberuntungannya untuk mengecap podium pertamanya di musim 2012, seperti yang diraih musim lalu - di GP Catalunya Spies untuk pertama kalinya naik podium pada musim lalu. "Saya sangat menikmati membalap di trek ini, sehingga saya sangat menantikan untuk pergi ke sana dan memulainya," ujar Spies. "Sejauh musim ini saya mengalami tantangan besar, tetapi saya sangat yakin akhir pekan ini akan berubah. Kami bisa kembali ke trek. "Seperti biasa saya akan memberikan 100 persen untuk meraih hasil terbaik. Kami tahu motor kompetitif, sehingga kami akan fokus untuk secepatnya menemukan pengesetan yang baik dan berharap pada akhirnya sepanjang pekan ini kering!" Direktur tim, Massimo Meregalli, mengatakan bahwa dirinya juga percaya bahwa Spies akan mengakhiri perjalanan buruknya di awal musim. GP Catalunya merupakan awal untuk mulai bangkit. Sementara itu Lorenzo, yang datang ke sirkuit tanah kelahirannya dengan keunggulan delapan poin atas rivalnya dari Repsol Honda, Casey Stoner, mengatakan bahwa kemenangan mengesankan di Le Mans memberikannya semangat yang luar biasa. Dia menatap seri kelima ini dengan penuh percaya diri. "Ini akan menjadi balapan yang sulit karena para kompetitor kami sangat tangguh. Tetapi kemenangan di Le Mans telah memberikan kami kepercayaan diri yang lebih lagi. Kami tahu, kami bisa sangat cepat dan kompetitif, sehingga kami akan fokus sejak sesi pertama," ujar juara dunia 2010 tersebut. "Saya ingat kemenangan dan podium-podiumku di sini, bukan cuma di kelas ini, tetapi juga sejak dari kelas 250 cc. Ini adalah balapan yang spesial bagiku seperti balapan di rumahku, sehingga saya ingin memberikan pertunjukan terbaik kepada semua fans," tambah mantan juara dunia dua kali kelas 250 cc ini. |
Juara Dunia Tinju Lima Kali Meninggal Dunia Posted: 28 May 2012 02:37 PM PDT Juara Dunia Tinju Lima Kali Meninggal Dunia | Aloysius Gonsaga Angi Ebo | Senin, 28 Mei 2012 | 21:37 WIB LOS ANGELES, Kompas.com - Juara dunia lima kali tinju, Johnny Tapia, meninggal dunia di rumahnya di Alburqueque. Demikian dilaporkan oleh Alburqueque Journal pada Minggu (27/5/2012), mengutip dari anggota keluarga Tapia. Menurut surat kabar tersebut, kepolisian Alburqueque dipanggil ke rumah Tapia pada Minggu malam oleh anggota keluarga yang menemukan jenazahnya di sana. Juru bicara polisi, Robert Gibbs, mengatakan pada surat kabar itu bahwa kematiannya tidak mencurigakan dan proses otopsi akan dilakukan untuk menentukan penyebab kematian Tapia. Tapia (45), dikenal melalui pertarungan dengan rival sekotanya, Danny Romero, Paulie Ayala, dan Marco Antonio Barrera. Ia mendapatkan gelar dunia di kelas terbang super, kelas bantam, dan kelas bulu, sepanjang karier profesionalnya yang dimulai pada 1988. Pada 2007, Tapia menjalani perawatan di rumah sakit setelah overdosis dalam mengonsumsi obat-obatan. Saat berada di rumah sakit, dua anggota keluarganya - saudara ipar dan keponakannya - meninggal karena kecelakaan di jalan raya. Tapia, yang pertarungannya dengan kecanduan obat telah membuat dirinya beberapa kali bermasalah dengan penegak hukum, mencatatkan rekor 59 kemenangan, lima kali kalah, dan dua kali seri, dengan 30 knockout. Pertandingan terakhir petinju dengan sebutan "Mi Vida Loca" ini adalah pertarungan delapan ronde melawan Mauricio Pastrana, di Alburqueque pada Juni 2011. |
You are subscribed to email updates from KOMPAS.com - Olahraga To stop receiving these emails, you may unsubscribe now. | Email delivery powered by Google |
Google Inc., 20 West Kinzie, Chicago IL USA 60610 |
0 ulasan:
Catat Ulasan