London - Bek Stoke City, Andy Wilkinson, dijatuhi dakwaan oleh Asosiasi Sepakbola Inggris (FA). Wilkinson diduga telah melakukan tindakan kekerasan terhadap Mario Balotelli dan kini terancam diskors.

Saat Stoke menjamu Manchester City di Britannia Stadium, Sabtu (15/9/2012), Wilkinson diduga telah menyikut Balotelli dalam sebuah duel perebutan bola. Tindakan pemain berusia 28 tahun itu memang luput dari pengamatan wasit Mark Clattenburg. Tapi, dia tak bisa berkelit dari tayangan ulang televisi.

"Pemain Stoke City Andy Wilkinson didakwa oleh FA dengan tuduhan aksi kekerasan menyusul insiden saat timnya bertanding melawan Manchester City pada Sabtu 15 September 2012," demikian keterangan FA.

"Wilkinson terlibat dalam sebuah insiden dengan Mario Balotelli, yang mana tak terlihat oleh ofisial pertandingan, tapi tertangkap kamera."

"Wilkinson punya waktu sampai hari Rabu 19 September 2012 pukul 6 sore untuk merespons dakwaan ini."

Kalau terbukti bersalah, Wilkinson bisa saja dijatuhi skorsing hingga tiga pertandingan. Demikian dikutip dari Sky Sports.

( mfi / rin )

Brussels - Sudah sedemikian lama, La Liga dikuasai oleh dua klub saja, Real Madrid dan Barcelona. Presiden Barca, Sandro Rosell, berharap kondisi ini berubah dan lebih banyak klub yang terlibat dalam perebutan titel.

Sejarah La Liga memang menunjukkan betapa dominannya Madrid dan Barca di tanah Spanyol. Los Merengues sudah memenangi liga sebanyak 32 kali, sementara Los Cules 21 kali. Di luar dua klub itu, ada Atletico Madrid dan Athletic Bilbao yang masing-masing juara sembilan dan delapan kali.

Dengan begitu perkasanya Madrid dan Barca, tim-tim lain di La Liga memang tampak cuma seperti pelengkap. Target tertinggi mereka pun "cuma" finis di posisi ketiga karena juara dan runner-up hampir pasti milik Madrid-Barca.

Kondisi di Spanyol itu bertolak belakang dengan yang terjadi di Inggris. Di Premier League, ada setidaknya tiga atau empat tim yang bersaing memperebutkan titel di tiap musimnya.

Rosell berharap ke depannya La Liga bisa seperti Premier League. Dia ingin ada tim lain yang bisa mematahkan duopoli timnya dan Madrid.

"Kami harus duduk dengan tim-tim di Spanyol dan mencari solusi untuk itu. Saya setuju (dengan Premier League)," katanya kepada Reuters.

Salah satu hal yang menyebabkan Madrid dan Barca begitu perkasa adalah kekuatan finansial mereka yang memang di atas rata-rata. Hal ini antara lain disebabkan pemasukan dari hak siar televisi yang memang besar.

Di Spanyol, klub-klub bernegosiasi sendiri-sendiri terkait pemasukan dari hak siar TV. Akibatnya, setengah dari total pemasukan hak siar mengalir ke kas Madrid dan Barca. Beda halnya dengan di Premier League, dimana hak siar dijual secara kolektif.

"Ini pastinya merupakan salah satu hal yang harus kami diskusikan dengan klub-klub lain," ucap Rosell.

"Faktanya, kami sudah mengadakan sejumlah pertemuan di masa-masa sebelumnya, tahun lalu, dan mulai 2014/2015 kami memutuskan distribusi baru untuk pemasukan televisi di Spanyol," lanjutnya.

"Jadi, kami sedang memperbaiki itu dan mungkin di masa depan sesuatu akan berubah," pungkas dia.

( mfi / din )