SOLO, KOMPAS.com — Ketua Umum PSSI, Djohar Arifin Husin, menilai turnamen Batik Cup 2012 sukses. Ia pun mengaku berencana menjadikan turnamen itu sebagai agenda rutin.

"Batik adalah aset luar biasa bangsa kita. Kita sekarang prihatin karena banyak negara-negara yang sudah mulai memproduksi batik. Makanya, kami ingin mengangkat batik lewat sepak bola," ucap Djohar di Solo, Minggu (21/10/2012).

"Semoga ajang ini menjadi agenda tahunan. Rencananya turnamen akan diperbesar. Mungkin nantinya akan ada negara-negara dari luar negeri yang ambil bagian," tambahnya.

Selain Batik Cup di Solo, Djohar juga mengaku akan terus mendorong daerah-daerah di Indonesia untuk membuat kejuaraan-kejuaraan semacam ini.

"PSSI akan mendorong banyak daerah untuk menggelar turnamen-turnamen seperti ini karena ini bagus untuk kemajuan sepak bola Indonesia," pungkasnya.

SOLO, KOMPAS.com — Asisten pelatih tim nasional Indonesia U-23, Liestiadi, menyambut baik kemenangan Andik Vermansah dkk 1-0 atas Divisi Utama All Star dalam perebutan juara ketiga Batik Cup 2012 di Stadion Manahan Solo, Minggu (21/10/2012). Meski begitu, Liestiadi menilai permainan Timnas U-23 tak lebih baik dibandingkan saat takluk dari Persis Solo Selection, Sabtu kemarin. Menurutnya, itu karena tim lawan bermain dengan motivasi tinggi untuk menunjukkan kemampuannya.

"Kami kurang waktu pemulihan. Padahal, hal itu sangat penting. Tujuan kami di turnamen ini mencari komposisi pemain terbaik," tandas Liestiadi.

"Dibanding pertandingan kemarin, saat ini memang lebih jelek dalam hal permainan. Para pemain Divisi Utama All Star ingin unjuk gigi karena usia mereka masih di bawah 23 tahun," lanjutnya.

Setelah tampil di Batik Cup 2012, Timnas U-23 berencana mengikuti beberapa turnamen mini. Timnas U-23 masih membutuhkan beberapa pemain baru untuk meningkatkan kualitas tim saat ini.

"Mungkin mengikuti Piala Pahlawan di Surabaya, 8 November 2012. Tapi, tanpa diperkuat Andik, Hendra Adi Bayauw, dan Rasyid A Bakri. Kemungkinan kami akan mencari 20-21 pemain," tutur Liestiadi.

"Mekanisme pencarian pemain bisa melalui televisi, saat kompetisi di Indonesia sudah dimulai. Selanjutnya, kami akan selalu berkoordinasi dengan pelatih-pelatih untuk mencari pemain di bawah usia 23 tahun," pungkasnya.