Roma (ANTARA News) - Mantan bintang Inggris yang kerap membuat masalah Paul Gascoigne terlihat berlinang air mata pada Kamis, ketika ia dipuji sebagai "berhati singa" oleh pendukung Lazio saat dirinya kembali ke kota di mana ia sempat menghabiskan tiga musim dalam karirnya.

Pria 45 tahun itu mengenakan syal biru muda dan putih, warna kebesaran Lazio, saat ia diperkenalkan kepada para penonton menjelang pertandingan Liga Eropa antara tim Italia itu dan Tottenham, yang juga pernah diperkuat Gascoigne, lapor AFP.

"Selamat datang kembali Gazza. Berhati singa, keras kepala, bakat alami, pria sejati: tetap merupakan pahlawan kami," demikian tulisan yang tercantum pada salah satu spanduk yang dibentangkan para pendukung Lazio, yang masih menggemari Gascoigne setelah ia memperkuat klub itu dari 1992 sampai 1995.

Mantan pemain internasional Inggris Gascoigne juga memberikan rasa hormat kepada para pendukung Tottenham, di mana ia pernah bermain di sana sejak 1988 sampai 1992.

Gascoigne dihantam berbagai masalah pribadi sejak ia berhenti bermain, termasuk kecanduannya terhadap alkohol. (RF/D011)

Editor: B Kunto Wibisono

COPYRIGHT © 2012

Ikuti berita terkini di handphone anda di m.antaranews.com

London (ANTARA News) - Percakapan para petugas pertandingan papan atas di Inggris akan direkam, setelah terjadi kasus yang melibatkan Mark Clattenburg.

Para ketua badan perwasitan berniat menghindari insiden serupa, di mana Clattenburg dinyatakan tidak bersalah oleh FA pada Kamis perihal tudingan melakukan pelecehan rasial terhadap gelandang Chelsea yang berasal dari Nigeria John Obi Mikel, setelah penyelidikan panjang gagal menemukan bukti terjadinya tindakan tidak patut, lapor Reuters.

"Untuk mengurangi resiko hal serupa kembali terulang PGMOL akan memperkenalkan perekaman sistem komunikasi para wasit dengan basis pribadi," kata Mike Riley, manajer umum Professional Game Match Officials Limited, yang merupakan badan pengelola perwasitan papan atas Inggris, dalam pernyataannya.

Para ofisial pertandingan Liga Utama Inggris, termasuk wasit, hakim garis, dan ofisial keempat, saat ini saling terhubung melalui headset dan micophone untuk membantu mereka berkomunikasi di tengah suasana stadion yang ramai, namun sebelumnya percakapan mereka tidak direkam.

"Perwasitan di Inggris bergerak menjadi lebih kuat. Para wasit kami memiliki reputasi di seluruh dunia untuk profesionalitas, imparsial, dan integritas mereka," tambah Riley.

Clattenburg merupakan wasit pertandingan Liga Utama Inggris antara Chelsea dan Manchester United pada 28 Oktober, ketika rekan setim Mikel yang berasal dari Brazil, yang bahasa utamanya bukan bahasa Inggris, mengaku dirinya mendengar Clattenburg mengatakan "diam kamu monyet" kepada Mikel. (RF/Z002)

Editor: B Kunto Wibisono

COPYRIGHT © 2012

Ikuti berita terkini di handphone anda di m.antaranews.com