Republika Online |
Les Parisiens Kalah, Carlo Ancelotti Murka Posted: 18 Nov 2012 12:02 AM PST REPUBLIKA.CO.ID, PARIS -- Pelatih Paris Saint-Germain (PSG), Carlo Ancelotti, sangat marah dengan kekalahan itu. Ia tidak bisa menerima performa pemainnya yang bermain di bawah standar. Tidak diperkuat Zlatan Ibrahimovic dalam dua laga terakhir, juga sangat memengaruhi lini depan timnya. "Saya sangat marah. Saya tidak berpikir kami menunjukkan sikap bagus di lapangan," kecamnya dilansir CNN. "Ini waktu sangat sulit untuk kami," katanya mengomentari permainan timnya pada Ahad (18/11) dini hari Mantan pelatih Chelsea itu mengakui beberapa pemainnya bermain sangat buruk. Strategi yang diinstruksikannya tidak dijalankan pemain PSG. Pemainnya sangat bermain individual dan mengesampingkan kerja sama tim. Ia meminta anak asuhnya segera berbenah agar bisa keluar dari krisis. Apalagi pada pertengahan pekan ini PSG bakal bermain di Liga Champions. "Ya. Saya tidak takur mengatakan kami berada dalam krisis. Kami harus keluar dai krisis secepatnya." Bel Rennais Kana-Biyik menyebut, kemenangan timnya tidak hanya ditentukan faktor lapangan. Ia yakin, tiga angka yang diraih Rennes didapatkan berkat pertolongan Tuhan. "Kami pergi untuk mendapatkan kemenangan di dalam diri kami. Tuhan memang ada, dia adalah Rennais malam ini," selorohnya. Tidak lupa, ia memuji strategi hebat yang diterapkan pelatih Frederic Antonetti. Biyik mengibaratkan kemenangan itu sebagai prestasi bersejarah yang terjadi berkat perjuangan keras. n erik purnama putra |
Posted: 18 Nov 2012 12:00 AM PST REPUBLIKA.CO.ID, PARIS -- Performa Paris Saint-Germain (PSG) belakangan ini cukup menurun. Mereka hanya mengemas satu angka dari tiga laga terakhir Ligue 1 Prancis. Menghadapi Stade Rennais di Parc des Princes, Paris, Ahad (18/11) dini hari waktu Indonesia, Javier Pastore dan kawan-kawan dikalahkan tamunya 1-2. Yang memalukan, lapor CNN, Rennais hanya bermain sembilan orang lantaran dua pemainnya terkena kartu merah. Tim tamu memimpin cepat pada menit ke-14 melalui Romain Alessandrini. Tujuh menit berselang, gelandang Nene sukses menyamakan kedudukan. Pada menit ke-35, Julien Feret membawa timnya unggul. Meski terus dikurung sepanjang permainan, namun disiplinnya pemain Rennais membuat gawang mereka tidak kebobolan. Secara keseluruhan, PSG mendapatkan 24 kesempatan berbanding delapan untuk lawannya. Penguasaan bola tuan rumah juga 60 persen. Tapi kegagalan pemain belakang PSG dalam mengawal pemain tim tamu membuat mereka harus menerima derita kekalahan kedua musim ini. Tambahan tiga angka itu membuat Rennais keluar dari zona merah ke posisi 12 dengan koleksi 15 poin dari 12 pertandingan. Adapun Les Parisiens masih memuncaki klasemen dengan raihan 23 poin dari 13 laga. Posisi mereka sangat mungkin tergusur Olympique Marseille yang mengumpulkan poin sama, namun baru bermain 11 laga. Bukan tidak mungkin, PSG bisa turun lagi sebab Olympique Lyon yang menduduki urutan kelima hanya tertinggal satu angka dan memiliki dua pertandingan lebih sedikit. |
You are subscribed to email updates from Republika Online - Sepakbola RSS Feed To stop receiving these emails, you may unsubscribe now. | Email delivery powered by Google |
Google Inc., 20 West Kinzie, Chicago IL USA 60610 |
0 ulasan:
Catat Ulasan