DENPASAR – Tiga politisi bakal bertarung memperbutkan posisi Ketua Umum PB Lemkari dalam Kongres yang digelar di Bali.
 
Mereka adalah Priyo Budi Santosa, Idrus Marham, dan Yuddy Chrisnandi. Menurut Sekretaris Panitia Kegiatan Kejurnas Lemkari di Denpasar, Gede Mahasudi di GOR Lila Bhuana, Denpasar, Senin (10/11/2011).
 
"Dari aspirasi yang berkembang di Kongres, ketiga nama itu bersaing kuat untuk menggantikan Anton Lesiangi sebagai Ketua Umum PB Lemkari periode 2011-2016," katanya.
 
Priyo yang saat ini menjabat Wakil Ketua DPR RI, akan bersaing ketat dengan koleganya di Partai Golkar Idrus Marham dan Yuddy yang kini masuk Partai Hanura. Namun diakui Mahasudi, dari ketiga calon kandidat itu, nama Priyo paling berpeluang besar menggantikan Anton Lesiangi.
 
Bahkan Pengda Lemkari Bali, terang terangan mengusung Priyo. "Priyo memiliki komitmen untuk membesarkan perguruan Lemkari kedepan, selain itu dia bisa diharapkan mampu memback up dari segi pendanaan," ujar dia.
 
Pihaknya berharap para peserta Kongres bisa memilih Priyo secara aklamasi dalam pemilihan secara langsung yang dihadiri 28 Pengda se Indonesia itu. Tidak hanya itu, Lemkari Jabar seperti disampaikan SC Kongres Lemkari 2011, Ikhlas Bahar, karena Priyo dinilai memiliki koneksitas yang luas termasuk dengan pemerintah.
 
Nama Priyo, sambung Ikhlas, sudah banyak disebut pengda peserta kongres dan pihaknya sudah menanyakan kepada bersangkutan yang menyatakan kesediannya dicalonkan sebagai ketua umum.
 
Kongres diikuti 28 Pengda Lemkari se-Indonesia, masing-masing mengirimkan dua delegasi. Selain Kongres juga diisi pula kegiatan penataran bagi para wasit yuri, pelatih, kejurnas dan gasuku tingkat nasional serta ujian sabuk. Kejurnas yang berlangsung mulai 13-16 Januari, juga diikuti satu tim dari Malaysia.
(hmr)

ROMA – Roma harus melupakan ambisi menggelar balapan Formula One (F1). Pasalnya, sang Walikota justru lebih mendukung balapan jalan raya Monza. Benarkah?
 
Ya, masa depan Monza di pentas F1 sangat terancam. Pasalnya, Roma juga memiliki rencana ingin menggelar balapan jet darat super cepat itu. Namun, rencana promotor Maurizio Flammini ini tidak sejalan dengan Walikota Roma Gianni Alemanno.
 
Namun, dia merasa tidak ada ruang untuk Italia menggelar dua balapan sekaligus. "Sebuah balapan di sirkuit dan jalanan sangat berbeda. Kami merasa salah satu harus saling mendukung," lanjutnya.
 
"Jika saya harus membuat satu pilihan antara menggelar balapan di Monza atau Roma, maka kami siap mundur. Sebab, Grand Prix Italia memang milik Monza," tegas Alemano dikutip Motorsport, Senin (10/1/2011).
 
Alemano sadar sangat penting Monza dapat menggelar F1. "Saya rasa hal ini sangat penting. Sebab, ajang besar ini bisa meningkatkan kedatangan turis asing dan seluruh negara akan fokus ke Italia," tandas dia.
(hmr)