REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA--Tim Satria Muda Britama Jakarta lebih diunggulkan untuk merebut gelar juara Liga Basket Nasional (NBL) Indonesia 2011, ketika bertemu tuan rumah Nuvo CLS Knights pada laga final di DBL Arena Surabaya, Minggu (13/3).

Data statistik yang dihimpun ANTARA di Surabaya, Sabtu mencatat, dari lima kali pertemuan kedua tim sepanjang musim ini, termasuk di turnamen pramusim NBL, empat laga di antaranya dimenangkan SM Britama.

Pertemuan pertama SM Britama dengan CLS Knights berlangsung di babak penyisihan turnamen pramusim NBL di Malang pada 10 Juli 2010. Saat itu, CLS menang dengan skor 61-48. Namun, SM Britama kemudian membalas kekalahannya dari CLS saat keduanya bertemu lagi pada babak final turnamen tersebut 15 Juli 2010 dengan skor 51-36.

Sementara tiga pertemuan lainnya pada babak reguler kompetisi NBL, semuanya dimenangkan SM Britama. Pada seri II di Bandung, SM Britama mengalahkan CLS dengan skor 66-60, kemudian seri III di Solo kembali menang 70-64 dan seri terakhir di Jakarta juga unggul 72-67.

Empat kemenangan dari lima pertemuan tersebut, menjadi modal penting bagi tim asuhan Fictor Gideon Roring untuk kembali menjinakkan CLS Knights di depan pendukungnya. "Kami sudah sangat mengenal kekuatan dan materi pemain CLS. Sudah pasti ada persiapan khusus menghadapi laga final, karena saya lihat penampilan CLS juga terus menanjak," kata Fictor Roring.

Pelatih yang akrab disapa Ito ini, merujuk pada penampilan impresif CLS Knights saat menyingkirkan tim favorit Pelita Jaya Esia Jakarta dengan skor 68-53 pada laga semifinal, Jumat (10/3).

Sedangkan asisten pelatih CLS Knights, Risdianto, mengakui, SM Britama merupakan lawan berat yang didukung materi pemain berkualitas dan kaya pengalaman. "Mudah-mudahan anak-anak bisa bermain lepas seperti saat mengalahkan Pelita Jaya. Soal strategi meredam SM Britama, tim pelatih sudah menyiapkan. Lihat saja nanti di lapangan," ucapnya.

REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA - Meskipun sudah kehilangan semua pemain nasionalnya, Merah Putih masih tampak pada turnamen All England setelah pemain profesional Hendra Setiawan mencapai semifina. Hendra maju ke babak empat besar bersama pasangannya, Anastasia Russkikh, yang asli putri Rusia.

Pada partai terakhir babak delapan besar di National Indoor Arena, Birmingham, Inggris, Sabtu (12/3) pagi WIB, Hendra/Anastasia mengalahkan pasangan Denmark, Joachim Fischer Nielsen/Christinna Pedersen, dengan skor 21-16, 12-21, 21-14.

Keberhasilan pasangan Hendra/Anastasia ini terbilang luar biasa karena mereka nyaris tidak pernah berlatih bersama. Hendra berada di Indonesia dan Anastasia menetap di Rusia.

Saat ditanya bagaimana menjaga kekompakan mereka, Hendra hanya menjawab pendek. "Nggak tahu juga".

Ia bahkan mengaku tidak sempat berlatih bersama menjelang turnamen bulu tangkis tertua itu. "Langsung saja main," katanya.

Pada semifinal, pasangan tersebut akan menghadapi unggulan ketiga asal Thailand, Sudket Prapakamol/Saralee Thoungthongkam, yang menyisihkan unggulan kelima asal China Tao Jiaming/Tian Qing 4-21, 21-18, 21-14.

Sementara, dua ganda putra Indonesia yang tersisa pada perempat final akhirya tidak mampu bertahan. Ganda Markis Kido/Hendra Setiawan kalah oleh pasangan Malaysia, Koo Kien Keat/Tan Boon Heong, dengan angka 19-21, 25-23, dan 11-21. Begitu pula pasangan Mohammad Ahsan/Bona Septano yang menyerah kepada pasangan China, Chao Biao/Guo Zhendong, lewat angka 18-21 dan 17-21.