JAKARTA, KOMPAS.com — Salah satu anggota Komite Normalisasi (KN), Djoko Driyono, mengungkapkan, pertemuan pihaknya dengan perwakilan Liga Primer Indonesia (LPI) belum memutuskan apakah mereka masuk dalam sistem kompetisi PSSI atau tidak.

Menurut Djoko, ini hanya tahap awal dari penyelesaian masalah LPI. "Ini hanya tahap pertama untuk mengakui kompetisi itu. Namun, tidak cukup dengan pengakuan saja, tapi juga harus dilihat dari sudut pandang pengendalian. Regulasi LPI harus disetujui oleh PSSI, sistem administrasi kompetisi dan disiplin kompetisi juga harus dalam pengendalian PSSI," kata Djoko kepada wartawan seusai pertemuan dengan pihak LPI di kantor PSSI, Jumat (24/6/2011).

"Poisisinya LPI adalah mengajukan draf proposal. Nantinya pihak PSSI akan langsung menyetujui atau akan melakukan modifikasi. Bisa disimpulkan nantinya kompetisi ini akan berbentuk seperti Liga Pendidikan Indonesia, Liga Medco, bukan seperti Galatama," sambungnya.

Djoko juga menyatakan, KN tidak menyarankan LPI itu berubah seperti apa. KN juga tidak mengarahkan anggota dan pemain yang terlibat di dalam LPI. "Dari sisi ini KN hanya diberikan teguran mandat FIFA adanya kompetisi sepak bola di luar lingkup FIFA yang menggunakan properti FIFA. Sebab, siapa saja yang menggunakan properti FIFA, dia harus mendapatkan izin dari FIFA dan LPI belum meminta izin. Jadi, dalam hal ini KN hanya mengontrol event ini agar sesuai dengan izin FIFA. Ini belum masuk pada hak dan kewajibannya layaknya anggota PSSI," ujar Djoko.