KOMPAS.com - Olahraga

sumber :-

KOMPAS.com - Olahraga


Nadal Dapat Ujian Pertama dari Russell

Posted: 17 Jun 2011 02:59 PM PDT

LONDON, Kompas.com - Tunggal putra nomor satu dunia, Rafael Nadal, akan memulai usahanya mempertahankan gelar di Wimbledon, dengan melawan petenis Amerika Michael Russell. Jika tak ada kejutan, si kidal asal Spanyol ini berpeluang bertemu lagi dengan rival abadinya asal Swiss, Roger Federer, di final grand slam lapangan rumput tersebut.

Berdasarkan hasil undian, Nadal dan Federer berada di jalur yang berbeda, sehingga mereka baru akan bertemu di partai puncak. Tetapi sebelum final klasik ini terwujud, Federer harus mengawalinya dengan pertarungan melawan pemain Kazakhstan Mikhail Kukushkin. Jika terus melaju, unggulan ketiga ini kemungkinan besar bertemu dulu dengan pemain nomor dua dunia, Novak Djokovic, di semifinal.

Apabila pertemuan ini terwujud, maka bakal jadi ulangan semifinal Perancis Terbuka yang baru lalu, ketika Federer menghentikan rekor fantastis Djokovic sepanjang 2011. Waktu itu, Federer, yang enam kali menjuarai Wimbledon, mengalahkan Djokovic untuk mengakhiri 41 kemenangan beruntunnya.

Namun, bila Djokovic yang berhasil melewati semua rintangan di paruh bawah perjalanannya sehingga mencapai final, maka sudah pasti pemain Serbia itu menempati peringkat pertama ATP. Artinya, dia menggeser Nadal dari ranking satu dunia.

Pertandingan lain yang pasti kembali menyita perhatian adalah pertemuan antara pemain Amerika, John Isner, dan pemain Perancis, Nicolas Mahut. Meskipun secara prestasi dua pemain tersebut tak sebanding dengan Nadal, Federer atau Djokovic, akan tetapi duel di babak pertama nanti mengingatkan orang akan apa yang terjadi pada tahun lalu di arena All England Club, ketika mereka bermain selama 11 jam untuk meraih tiket babak kedua. Durasi itu tercatat sebagai sejarah pertandingan terlama di sebuah pertandingan tenis.

"Hasil undian Isner vs Mahut di babak pertama setelah tahun lalu adalah sesuatu yang paling menakjubkan, yang pernah saya lihat di tenis," demikian pernyataan petenis Inggris yang merupakan unggulan keempat, Andy Murray, melalui Twitter.

Full Feed Generated by Get Full RSS, sponsored by USA Best Price.

Inilah Momen Pembalasan Tontowi/Liliyana

Posted: 17 Jun 2011 02:21 PM PDT

JAKARTA, Kompas.com - Tahun 2011 ini, ganda campuran Indonesia Tontowi Ahmad/Liliyana Natsir menuai prestasi yang cukup membanggakan. Ketika para pemain lain sedang terpuruk dan Indonesia paceklik gelar, mereka justru bisa memberikan dua gelar yang tentu saja melepas dahaga trofi para pecinta bulu tangkis di Tanah Air.

Tontowi/Liliyana, yang tahun lalu "dikawinkan", berhasil menyabet gelar di India Terbuka Superseries serta Malaysia Terbuka Grand Prix Gold. Pasangan baru tersebut meraihnya dalam dua pekan berturut-turut (1 Mei dan 8 Mei).

Melihat apa yang diraih, tak berlebihan jika harapan kembali dibebankan kepada mereka di ajang Singapura Terbuka Superseries, yang saat ini sedang berlangsung. Apalagi, hanya Tontowi/Liliyana bersama ganda putra Alvent Yulianto Chandra/Hendra Aprida Gunawan, yang berhasil lolos ke semifinal turnamen berhadiah 200.000 dollar AS tersebut.

Namun harus diakui, Tontowi/Liliyana akan menghadapi rintangan berat di babak empat besar, Sabtu (18/6/11), karena unggulan keempat ini bertemu unggulan utama asal China, Zhang Nan/Zhao Yunlei. Apalagi, rekor pertemuan mutlak milik Zhang/Zhao, yang unggul 2-0.

Meskipun demikian, Tontowi/Liliyana tetap punya peluang untuk menang. Semangat tinggi dan pantang menyerah bisa menjadi senjata pasangan Pelatnas Cipayung tersebut untuk menghancurkan tembok raksasa China itu.

Menilik dua kekalahan yang terjadi di Hongkong Terbuka Superseries 2010 dan Korea Terbuka Superseries Premier 2011, Tontowi/Liliyana sudah punya celah untuk menaklukkan Zhang/Zhao. Pasalnya, dua kekalahan tersebut diderita setelah bermain tiga game. Bahkan pada pertemuan terakhir di Korea, Tontowi/Liliyana menyerah dengan skor ketat 18-21, 21-19, 20-22.

Nah, mungkinkah pertemuan ketiga ini menjadi ajang pembalasan Tontowi/Liliyana? Semoga demikian, sehingga mereka bisa maju ke final dan semakin dekat dengan hat-trick alias raihan gelar ketiga di musim 2011.

Jika Tontowi/Liliyana tak pernah menang lawan wakil China tersebut, lain halnya dengan Alvent/Hendra AG, yang akan bertemu unggulan ketujuh Chai Biao/Guo Zhendong. Ini akan menjadi pertemuan kedua mereka, setelah di Thailand Terbuka Grand Prix Gold 2011 pada 10 Juni lalu. Waktu itu, mantan pasangan Pelatnas tersebut menang dua game 21-17, 21-18.

Dengan modal yang bagus itu, Alvent/Hendra AG diharapkan terus mempertahankan performanya sehingga mampu menang dan meraih tiket ke final. Semoga!

Full Feed Generated by Get Full RSS, sponsored by USA Best Price.

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

0 ulasan:

Catat Ulasan