KOMPAS.com - Olahraga |
"Super Sic" Senang Berada di Deret Depan Posted: 02 Jul 2011 03:50 PM PDT MUGELLO, Kompas.com - Marco Simoncelli hanya mampu menempati peringkat tiga kualifikasi GP Italia, Sabtu (2/7/11). Meskipun demikian, si jabrik yang menjadi andalan Gresini Honda tersebut mengaku puas, karena bisa start dari barisan pertama pada balapan hari Minggu (3/7/11). Jadi, ini sulit. Saya berusaha mendorong untuk berada di depan, dan saya senang -- Marco Simoncelli Hasil ini sebenarnya masih kurang bagus dibandingkan dengan torehannya dalam lima balapan terakhir. Pasalnya, "Super Sic" selalu berada di posisi satu atau dua saat kualifikasi. Nah, di Mugello, yang merupakan rumahnya, Simoncelli tak bisa meraih apa yang sudah dilakukan pada seri-seri sebelumnya. Padahal, pada latihan pertama dia mencatat waktu terbaik dan pada latihan terakhir, dia di urutan dua. Namun, Simoncelli tak kecewa dengan kenyataan tersebut. Dia justru merasa puas, karena terhindar dari hal-hal buruk akibat buruknya cuaca saat sesi kualifikasi tersebut. Awalnya, kualifikasi berlangsung dalam kondisi kering, tetapi setelah itu hujan deras membuat trek sangat basah. "Pada awal kualifikasi hari ini, kondisi sangat aneh, begitu keras, karena trek kering. Tetapi anda melihat air di layar sepanjang waktu," katanya. "Jadi, ini sulit. Saya berusaha mendorong untuk berada di depan, dan saya senang." Mantan juara dunia kelas 250cc ini menambahkan, dirinya lebih senang jika balapan besok berlangsung dalam kondisi kering. "Kondisinya sangat disayangkan, dan kemarin, sangat buruk," ujar Simoncelli. "Pagi harinya sangat bagus, tetapi pada sore hari sangat buruk. "Kami berharap, saat balapan besok berlangsung dalam kondisi kering." Full Feed Generated by Get Full RSS, sponsored by USA Best Price. |
Kvitova Juara Setelah Jegal Sharapova Posted: 02 Jul 2011 02:49 PM PDT Wimbledon Kvitova Juara Setelah Jegal Sharapova Aloysius Gonsaga Angi Ebo | Sabtu, 2 Juli 2011 | 21:49 WIB LONDON, Kompas.com - Petenis Republik Ceko, Petra Kvitova, membuat sejarah dalam kariernya di arena tenis profesional. Untuk pertama kalinya, pemain berusia 21 tahun tersebut merengkuh trofi grand slam usai menjuarai Wimbledon, Sabtu (2/7/11), dan orang Republik Ceko pertama yang juara lagi setelah Jana Novotna tahun 1998. Di final grand slam lapangan rumput tersebut, Kvitova bermain sangat impresif. Pemain kidal yang merupakan unggulan kedelapan itu menang straight set 6-3, 6-4 atas petenis cantik Rusia unggulan kelima, Maria Sharapova. Kvitova, yang tahun lalu mencapai semifinal di All England Club ini, bermain sangat sempurna. Servis keras, groundstroke yang bagus dibarengi crosscourt menyulitkan, membuat dia dengan cukup mudah menaklukkan Sharapova, juara Wimbledon 2004. Dengan demikian, Kvitova menjadi petenis kidal ketiga yang juara Wimbledon, setelah Anne Jones serta idolanya, Martina Navratilova. Dia pun melengkapi sebutan ratu pembunuh dengan trofi bergengsi ini. Sebaliknya bagi Sharapova, penampilan di final ini menjadi anti-klimaks. Padahal dalam perjalanannya hingga partai puncak, mantan pemain nomor satu dunia tersebut tak pernah kehilangan set. |
You are subscribed to email updates from KOMPAS.com - Olahraga To stop receiving these emails, you may unsubscribe now. | Email delivery powered by Google |
Google Inc., 20 West Kinzie, Chicago IL USA 60610 |
0 ulasan:
Catat Ulasan